✧◍ V E K ◍✧

17

◉ Happy Reading◉

"Yah, aku ijin ke sana ya?" ujar Via dengan pakaiannya yg rapi

"Hmm? Oh yaudah sana, sendiri?" tanya Aidan

"Iya"

"Yaudah hati-hati kalau gitu"

"Tentu, yah"

Via pun berangkat dengan motornya.

✿✯✿✯

"Gimana tadi jalan-jalannya?" tanya Lara

"Biasa aja sih ma, cuma tadi kan hp aku lowbat pas makan eh orangnya gak percaya, untung ada kakak-kakak cantik bantuin bayarin" ujar Dian

"Oh ya! Tadi namanya tuh Via kalau gak salah, abang kenal?" lanjut Dina menghadap ke Rian

"Via? Orangnya lebih pendek dari gua? Sekitar 5cm an? Trus pakaiannya agak tomboy?" tanya beruntun Rian

"Eh? Iya, kok abang tau? Abang kenal?" bingung Dian

"Hmm dia temen abang disekolah" balas Rian

"Minta nomornya dong" ucap Dian

"Buat apa?" sinis Rian

"Mau gantiin uangnya lah!" celetuk Dian

"Gak usah ngegas, gua kirimi" Rian sembari membuka handphonenya

"Masuk?" lanjutnya

"Iya, thanks bro"

"Hmm"

"Lain kali bawa uang cas lagi atau kartu, ngerti?" nasihat Lara

"Iya maa" balas Dian

"Yaudah sana chat nanti balikin uangnya, ngerti?"

"Iyaa"

✿✯✿✯

"Masalah keuangan? Keluarga? Atau ancaman?"

"Menurutku keluarga atau ancaman, atau ancaman keluarga?"

"Bisa jadi! Sebelum lanjut, kita harus cari informasi masih tentang orang yang memerintahnya sekaligus mengancamnya"

"Kau benar!"

"Guys, I found something"

"Disini katanya ada orang yang bisa di bilang musuh bebuyutannya dan tentang latar belakangnya itu kelam banget"

"Kau benar, latar belakangnya terlalu kelam tapi bisa saja dia orang yang memberi perintah"

"Tapi bisa teman dekatnya ga sih? Soalnya aku nemu nih, setidaknya ada 2 orang teman dekatnya"

"Bisa jadi, itu artinya kita punya 3 tersangka untuk masalah ini kita selidiki satu-satu"

"Setuju, gimana kalau mulai dari sih musuh?"

"Boleh juga"

✿✯✿✯

"Via! Dina! Kalian kok gak ngajak-ngajak sih kemaren?!!" ujar Rina kesal

"Ya maap, lagian lupa" balas Via

"Cih, gantinya kalian harus traktiran gak mau tau" pinta Rina