6. | V A S B U N G A

10 0 0
                                    

⚠️ W A R N I N G ⚠️

● 18+
● Se* Scenes
● Violence
● Bad Words

# Harap bijak dlm membaca #

●●●

Bel jam istirahat berbunyi nyaring, seluruh murid Walters keluar dari kelas mereka masing-masing, begitu juga dengan Ellen yang bergegas berlari keluar dari kelas. Selly merasa cemas melihat perilaku aneh Ellen hari ini, dan dia tak sanggup berlari mengejar Ellen yang secepat kilat telah lenyap dari keramaian para murid Walters yang berhamburan di lorong sepanjang kelas.

Ellen berlarian dalam lorong sekolahan, badannya terasa sangat panas, sangking paniknya Ellen menabrak banyak murid Walters yang berlalu lalang di lorong sepanjang kelas. Kata maaf terus terucap dimulut Ellen, hingga akhirnya Ellen menemukan toilet umum sekolah.

Ellen duduk di dalam bilik toilet sekolah, saat berlarian untuk mencari toilet badan Ellen terasa panas, tapi setelah menemukan toiletnya badan Ellen terasa sangat dingin, dia menggigil kedinginan, karena tidak sanggup menahannya Ellen keluar dari bilik dan berpegangan dengan kuat di depan wastafel toilet.

'kenapa dengan badanku?' tanya batin Ellen.

Dia terus mengelus-elus lengannya agar rasa hangat keluar dari sana, namun rasa dingin semakin meningkat, nafas Ellen pun tidak karuan hingga keluar embun dari nafas mulutnya. Dan sesuatu yang tidak ingin dia temui hadir menampakkan dirinya di dalam cermin depannya.

"Sekarang kau sudah tahukan siapa aku?" tanya kembarannya.

Ellen sontak terkejut, kedua kakinya terasa lemas, "Ka-kau? Apa maumu?!" Ellen bertanya dengan gelagapan.

Kedua anak perempuan yang sudah beres dengan keperluan mendadaknya dari dalam bilik toilet masing-masing saling pandang melihat tingkah aneh Ellen yang berbicara pada dirinya sendiri di depan cermin toilet.

"Eh, lihat deh, dia kenapa tuh?"

"Ih, gila kali ya."

"Udah yuk ke kelas!"

Mereka berdua pun berlarian keluar toilet. Karena merasa takut dengan tingkah aneh yang mereka lihat dari diri Ellen.

"Apa mauku?" Amy menatap Ellen dari ujung kaki hingga ujung kepala Ellen. "Tentu saja dirimu, kau bisa seenaknya berjalan, tertawa, makan makanan yang enak, dan... " Amy terhenti pada ucapannya.

"Dan apa?"

"Dan memiliki orang tua yang tidak pernah bersyukur, seharusnya mereka lah yang harus mati," ucap Amy membuat bibir Ellen gemetar ketakutan mulai mengalir dalam darahnya.

"Jangan kau sentuh mereka!" bentak Ellen.

"Menyentuh? Kau bercanda ya?" Amy tertawa menyeringai, "Ha ha ha... Aku tidak akan menyentuh mereka, tapi aku akan memberikan balasan pada mereka karena telah membunuhku dan membuatku terperangkap disini."

"Tidak! Aku mohon, jangan lakukan apapun pada mereka.." ucapan Ellen terhenti pada teriakkan Amy.

"DIAM!" teriak Amy karena Ellen terlalu berisik baginya, "Kau lemah dan bodoh, biar aku yang akan mengatasi semuanya."

"Tidak, aku tidak akan membiarkan kau mengambil alih tubuhku!" Ellen pun membalas teriakkan Amy.

Amy terdiam kemudian berkata, "Aku tahu dimana Daniel."

Perkataan Amy membuat Ellen terdiam, dan Ellen merasa Amy pun bisa mengetahui bahwa sejak tadi pagi hingga sekarang Ellen mencari-cari keberadaan Daniel dan ingin segera menemuinya untuk meminta maaf, sekaligus menolongnya, karena Ellen pun tahu Daniel adalah satu-satunya orang yang bisa di percaya oleh Ellen. Bagi Ellen, Daniel adalah teman kecilnya yang sangat baik sekali.

MANTRA Season 1 : The Missing GirlsWhere stories live. Discover now