Meja berbentuk kotak terletak di tengah ruangan dapur milik Daniel, terduduk di sisi kiri, dia menunggu kehadiran seorang tamu yang ingin menemuinya. Ibunya sedang membuatkan susu coklat hangat untuk tamunya, tak lama tamu itu datang dengan pakaian ganti milik ibunya.
"Oh, kau sudah berganti pakaian?" ibu Daniel meletakkan dua gelas susu hangat di depan mereka. "Kemari duduklah."
Amy berjalan ke meja makan mereka dan duduk di sisi kanan di depan Daniel.
Daniel nampak gusar dan tidak nyaman, dia sama sekali tidak berani melihat tamunya.
Ibu Daniel pun ikut duduk di tengah antara mereka berdua. "Sepertinya bajunya kebesaran, tapi tidak apa-apa ya? Tante tidak punya anak perempuan jadi hanya baju tante yang dipunya." Ibu daniel mengawali percakapan yang sunyi disertai hujan yang masih berbunyi sangat deras di luar.
"A-aku akan mengantarnya pulang, bu," ucap Daniel dengan nada gugupnya.
"Apa?" ibunya terkejut, "Di luar masih hujan, bagaimana kalau kau nginap saja ya?" ibu Daniel menunggu jawaban dari Amy yang terdiam terus. Mendengar ajakan dari Ibunya Daniel sontak membuat Daniel keringat dingin. "Oh, iya tante belum tahu siapa namamu?"
"Amy," ucap Amy yang terus menatap Daniel.
"Oh, Amy? Kau sangat cantik sekali jadi mengingatkan tante yang juga suka main hujan hujanan, hahaha... " Candaan ibu Daniel tidak ada satupun yang ikut tertawa bersamanya.
"Daniel sudah satu minggu tidak masuk sekolah, tante," ucap Amy membuat ibu Daniel terhenti tertawa dan mengangkat kedua alis matanya, nampak terlihat ibu Daniel mulai sangat marah.
"Apa?!" Ibu Daniel bangkit dari bangkunya, "Kenapa kau tidak ke sekolah, Daniel? Tugas-tugas apa yang kau kerjakan di kamar?"
Daniel tertunduk dia merasa telah berdosa membohongi ibunya.
"Kenapa kau berbohong pada ibu?"
"Maaf, bu aku tidak akan melakukannya lagi. Itu tugas selama seminggu aku tidak masuk sekolah."
"Aduh, Daniel!" Di saat Daniel di marahi oleh ibunya, tiba-tiba ada bunyi telepon rumah.
Kring kring!
"Ah, tunggu sebentar ya, tante tinggal dulu, ada panggilan telepon," ucapnya sangat lembut kepada Amy, "Daniel!"
"Eh, iya bu?" Daniel yang tertunduk menatap ibunya menunggu ucapan untuk membatalkan Amy menginap di rumahnya.
"Antar dia ke kamar tamu, biarkan dia menginap di rumah kita, besok pagi kalian bisa berangkat ke sekolah bersama, ok?" tanya ibu Daniel menunggu jawaban dari anaknya tercinta.
Daniel melirik pada Amy kemudian tertunduk lagi, dia tidak bisa memandang terlalu lama lawan mainnya, membuatnya teringat dengan ciuman di pesta ulang tahun Jesica.
"Daniel?" ibunya memanggil Daniel menunggu jawabannya.
Daniel mengangguk tanda setuju, "Iya, bu."
"Bagus!" ibunya kembali melanjutkan berjalan ke depan ruang tamu untuk mengangkat telepon.
Daniel lebih dulu berjalan di depan mengantar Amy menuju kamar tamu yang dimaksud oleh ibunya. Kamar tamu yang tidak jauh dari letak dapur berada di bawah ujung tangga.
"Kau bisa tidur di dalam kamar tamu ini," ucap Daniel membukakan kamar tamu tempat dimana tadi Amy mengganti pakaian basahnya dengan baju ganti milik ibunya. Amy tetap terdiam tidak ada respon dan Daniel masih belum menatap lawan bicaranya. Daniel mundur keluar kamar karena Amy mulai perlahan memasuki kamar tamu yang di tunjuk oleh Daniel.
YOU ARE READING
MANTRA Season 1 : The Missing Girls
Mystery / ThrillerKota Walters sedang tidak baik-baik saja, sudah banyak kasus gadis remaja yang berumur 17 tahun hilang bak di telan bumi. Namun hal tersebut tidak sama sekali mengusik bagi Ellen, seorang gadis remaja yang terobsesi pada seorang gadis terkenal di se...