BAB 4

16 5 0
                                    

Just straight to the point now - Hady

Hanna memandang papanya dengan pandangan yang keliru , 'papa nak suruh straight to the point apa ni' dalam hatinya

Okay look , sebenarnya i pun memang dah lama berkenan dengan si Hanna ni , cuma yela , anak teruna yang sorang ni bukannya bergaul dengan perempuan , seumur hidup satu perempuan pun dia tak pernah rapat - Haura

Hanna tergamam hampir tersedak nasi yang ingin ditelannya . Terus dia meletakkan garfu dan sudu dan berpaling kearah mamanya dengan kening terangkat menandakan dia sedang bertanya 'apa ni' .

Like i say to you Haura , diaorang pun bukan pernah tahu kewujudan masing masing - Aryssa

Hady dan Adam hanya diam dan mengangguk setuju . Mereka lagi suka jika anak mereka dijodohkan kerana mereka sudah lama kenal . Sudah tahu hati budi masing masing , sudah tentu anak pun baik seperti keluarganya .

Hanna - Aryssa

Ya mama - Hanna

Kenal Aaric tak ? - Aryssa

Macam pernah nampak tapi Hanna tak sure dekat mana - Hanna
Like familiar - Hanna

We are same university , but not same class - Aaric

Are you sure ? - Hanna

Ya Hanna korang memang satu university , tapi mungkin tak tahu akan kewujudan masing masing , yela lagipun korang belum kenal each other macam mana nak tahu kan - Haura

Hrm , maybe - Hanna

Just straight to the point sayang - Hady berkata tujunya ayat itu kepada isterinya Aryssa

Kita semua dah tahu kecuali Hanna aje - Aryssa

T-tahu apa ni ? - Hanna

Hael Aaric , he's your future husband dear - Aryssa

Aa-apa ? - Hanna , suaranya juga agak kuat

Awak tak silap dengar - Aaric menyampuk

Kenapa tiba tiba ni ? Hanna tak kenal dia siapa apa yang tiba tiba future husband ?! - Hanna dengan hatinya yang sudah menggelegak panas

Setuju aje Hanna , Hanna pun dah nak habis study tak lama lagi , dah tua , sampai bila nak hidup sorang . Hanna perlukan penyelamat -  Hariz memulakan bicaranya

Hanna dah ada Khai la ! - Hanna

Siapa yang terima Khai ? - Serentak Hady Aryssa bertanya dengan nada tegas

Jelas Hanna sebenarnya tidak berani untuk melawan kata papanya , papanya memang tegas dan segala keputusan yang papa buat Hanna akan mengikut dan akur , tapi kalini ?

Hael Aaric's PreciousWhere stories live. Discover now