Satu kata untuk Aydan, bebal.
Bukannya langsung pulang, ia malah belok dulu ke event jejepangan yang ada di BIP, meski menjelang sore dan waktu menunjuk pada pukul 5, para cosplayer dan wibu masih meramaikan acara.
Memang agak aneh, event jejepangan di week days apalagi sekarang hari jumat. Tapi kenapa orang-orang bersemangat sekali, apakah mereka tidak sekolah? Tidak bekerja? Atau tidak ada kesibukan lain?
"Kalo saya sih, bolos, Bang."
Aydan memutar bola matanya sambil menghela napas. Ngomong-ngomong, dia iseng bertanya pada salah satu cosplayer Hinata Shoyo dari anime Haikyuu.
"Kelas berapa?" tanya Aydan lagi.
"Kelas 10 SMA, abang kelas berapa? Apa jangan-jangan kita seangkatan?"
"Gua kelas 11, lebih tua setahun dari lu."
"Owalah." Cosplayer tersebut mengangguk-anggukan kepala. "Btw, abang baru pulang sekolah ya berarti?"
"Ini kenapa jadi lu yang wawancara gua?"
Cosplayer itu cengengesan, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Memang menghayati sekali beliau cosplay Hinata Shoyo.
"Baru pulang Prakerin. Nama lu siapa kalo boleh tau?" lanjut Aydan.
"Ola."
Aydan menyipitkan matanya, ia memperhatikan tiap inci pahatan wajah coser Hinata Shoyo. "Lu, cewek ya?"
"Hehehe, iya Bang." Gadis itu terkekeh canggung, memang proporsi tubuhnya sangat cocok menjadi cosplayer trap, bahkan Aydan baru saja tertipu.
"Keren juga cosplay lu," kata Aydan sambil menepuk-nepuk pundak Ola. "Ngevent sendirian?"
"Engga, sama temen-temen. Emang lagi pisah aja. Abang ngapain pulang Prakerin langsung ke event? di luar mendung, loh. kayaknya mau hujan."
Eh, iya juga.
Lantas Aydan berpamitan setelah berbincang singkat dan bertukar sosial media. Ola anaknya asik juga, jadi Aydan mau berteman.
Saat keluar BIP, benar aja. Langit sore mendung luar biasa, anginnya kencang. Ia pikir sekarang sudah menjelang malam saking gelapnya.
Maka dari itu, Aydan bergegas melangkah keluar, saat tengah berlari dan siap menyebrang jalan, seseorang memanggil.
"Nadya!"
Bodoh, mengapa Aydan menoleh. Benar saja, Khaleel dari jarak 10 meter sedang berdiri bersama kedua temannya, lantas cowok jangkung itu mendekat setelah menepuk pundak salah satu temannya mengisyaratkan bahwa ia pergi duluan.
Setelah keduanya berhadapan, Khaleel mengernyitkan dahi. "Abis darimana?"
"Abis ngevent, emang napa kepo amat?"
"Aneh aja ada bocah macam lu keliaran sendiri di Bandung."
Aydan mencebikkan bibir, bersiap meninju bahu Khaleel sebelum suara gemuruh di langit membuatnya kembali sadar. "Duh, mau ujan."
"Emang," balas Khaleel. "Gua juga mau pulang ke kost."
"Gak kerja?"
"Gak, sebetulnya udah berangkat tadi, tapi lupa sekarang bukan jadwal gue."
Aydan terbahak, ia menepuk pundak Khaleel yang membuat sang empunya menatap Aydan sambil tersenyum getir.
"Yang teliti dong makanya," katanya.
Khaleel mengangguk, melepas tangan bocah SMK itu yang berada di pundak, kemudian menggenggam lengannya. "Ingetin atuh."
"Gua mana tau, kocak!"
"Makanya harus tau."
"Dih?" Aydan melepas genggaman Khaleel, sementara cowok tampan itu terkekeh sambil mengusak surai Aydan. "Udah, ayo. Pulang."
"Kost lu dimana?"
"Awalnya di Cimahi, sekarang udah pindah deket sini."
"Rumah gua juga gak jauh dari sini."
"Yaudah, jalan kaki."
Keduanya berakhir melangkah bersama, berbincang banyak hal di mulai dari mengapa Khaleel pindah kost, sampai Aydan yang bertukar sosial media bersama cosplayer imut bernama Ola.
"Jadi lu pindah kost karena kejauhan dari tempat kerja? Setuju, sih. Lagian lu kerja di daerah Kircon tapi kostan daerah Cimahi, tekor duit ongkos lu yang ada. Kenapa juga ngekost daerah sini? Kenapa gak di Kircon?"
Mendengar rentetan kalimat yang Aydan ucapkan, Khaleel terkekeh kecil. Aydan rupanya lumayan cerewet, selain tengil, ni bocah juga agak songong.
"suka-suka gue, lah."
Balasan Khaleel tidak memuaskan Aydan, jadi bocah itu mendengus sebal. Langkah keduanya semakin melambat, bukan karena lelah, namun karena mereka banyak mengobrol dan perlu didengarkan baik-baik.
"Oh iya, Na."
"Ha?" Aydan mendongak di sela langkahnya.
"Boleh gak kalo kita jangan panggil gue-lu? Karena jujur, gue belum terbiasa."
"Oh?? Boleh, manggil apa atuh?"
"Apa aja asal jangan bahasa sunda karena gak ngerti."
Aydan berpikir sejenak, kemudian mengangguk dan memberi senyuman lebar sebelum berkata. "Yaudah setuju, bicara senyaman kamu, Kak."
××
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Moon | Minsung
Fanfictionaku gak keberatan kalau kamu gantiin bulan di langit malam. [ minho x jisung, lokal! bxb ] cr. jjemonads 2024.