5

42 15 2
                                    

Malam ini Aydan memakai ripped jeans, kaus hitam, jaket denim hitam, sepatu converse, kalung rombeng, tak lupa rambutnya yang di tata kurang rapi. dipunggungnya ada tas gitar. betul, Aydan mau manggung di rooftop cafe daerah Kiaracondong.

"Anjir, Dan. sia beli dimana eta kalung?"

Aydan membuka resleting tas gitar sambil menjawab. "Online, lah." Kemudian mengeluarkan gitar kesayangannya tersebut. "Malem ini aing mau nyanyiin lagu dewa 19 buat pembukaan."

Sky mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya. "Lagu yang mana?"

"Enaknya apa, ya? Roman picisan atau separuh napas?"

"Mending lagu payung teduh."

Aydan dan Sky menoleh, mereka melihat Haku baru datang. Bocah bibir tebal dengan rambutnya yang baru dipangkas itu memakai outfit khas anak band dan tak lupa tangannya menenteng tas berisi gitar elektrik.

"Payung teduh khusus buat penutupan," jawab Aydan.

Sky mengangguk setuju, setelah itu matanya melirik ke belakang Haku seolah mencari seseorang. "Felix sama Owen mana?"

"Ke toilet dulu." Haku berdiri menjulang di hadapan Sky, di sebelah Sky ada Aydan. Namun Haku salah fokus, jadi ia tertawa kecil begitu melihat kalung milik bocah berpipi gembil tersebut. "Aydan, kalung lu rame betul."

Aydan memutar bola mata. "Mang napa si pada protes? Gua cuma pake double kalung, gak se-gombreng itu."

"Gapapa bagus kok," jawab Haku, "cuman lu jadinya kayak anak band genre metallic."

"Eta cita-cita aing, bro."

"Oh pantes."

"Ssup!"

Owen dan Felix baru saja datang, mereka melangkah mendekat. Tak lupa Owen dengan senyuman yang membuat matanya berganti jadi garis lurus, sedangkan felix tersenyum cerah menatap ke arah teman-temannya.

"Widih, are you guys ready for change our genre?" Pertanyaan Felix sudah jelas untuk siapa, bocah ber-freckless itu terkikik, sedangkan Aydan memutar bola matanya.

"Iya, Lix. Kita ubah genre musik jadi metal," katanya.

Owen melotot disertai planga-plongo melirik Aydan, Haku dan Sky bergantian. "Serius?" tanyanya.

"Gak lah kocak!" balas Haku sambil menertawai Owen yang kini mencebikkan bibir.























Malam ini terasa lebih hangat, pengunjung jauh lebih bersemangat untuk ikut menyanyi bersama, mereka bahkan request beberapa lagu, sampai dimana suara Sky mulai lelah. Ia sudah mencapai limit untuk lagu terakhir. Jadi, semuanya diserahkan pada Aydan.

"Lagu terakhir sama lu, Dan." Sky berbisik.

Aydan yang sedang memetik senarnya mau tak mau mengangguk. Sampai di akhir lagu, ia melirik Sky yang sedang duduk sambil minum sebotol air mineral.

Baiklah, lagu terakhir.

Aydan maju ke depan panggung, menyapa para pengunjung dan memberi speech terakhir.

"Jadi gitu ya, guys. Sekarang udah jam berapa nih?"

Semua anak muda menjawab serentak. "Jam 9 malam!"

"Nah, pulang dari sini hati-hati di jalan. Yang naik kendaraan jangan ngebut, yang naik angkutan umum lebih hati-hati lagi. Segitu aja, ya. Sekarang kita mau nyanyiin lagu terakhir dari request-an kalian, judulnya ... Kala Cinta Menggoda, lagu dari Chrisye. Okay, here we go."

Tepuk tangan riuh saat suara intro lagu Kala Cinta Menggoda mengisi ruangan, di susul suara khas milik Aydan yang langsung mendapat sorak sorai para gadis Bandung ditiap sudut meja cafe.

Sejak jumpa kita pertama,
kulangsung jatuh cinta ...
Walau kutahu, kau ada pemiliknya ...
Tapi 'ku tak dapat membohongi hati nurani,
'Ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini ...

Semua para pengunjung cafe menikmati kemerduan suara milik sang gitaris. Aydan bernyanyi sambil memainkan gitar, hal itu justru membuat pesonanya semakin tersebar kemana-mana.

Maka izinkanlah aku mencintaimu,
Atau bolehkanlah aku sekadar sayang padamu ...
Maka izinkanlah aku mencintaimu,
Atau bolehkanlah aku sekadar sayang padamu ...

Jujur saja, setelah ini pasti ada beberapa gadis yang langsung mengikuti akun sosial medianya, mereka menyukai Aydan, selain wajahnya yang manis dan tampan, alasan lainnya karena ia adalah gitaris pemilik suara merdu. Bukankah cowok seperti Aydan adalah tipe kebanyakan para gadis?

Tentu tidak hanya para gadis.

Contohnya seorang barista di meja bar, cowok dengan hidung bangir itu sedang menopang dagu sambil menikmati pertunjukan dari bocah berpipi gembil tersebut. Ia kagum sekaligus bangga, karena lagu request-annya menjadi lagu penutup dan dinyanyikan langsung oleh Aydan.











××

From The Moon | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang