4. Vig and Rake

1 0 0
                                    

"Pemenang terbaik di atas meja perjudian adalah pemiliknya."

-Ramos-

♟️♟️♟️

Rapat berlangsung di sebuah ruangan besar dengan meja oval di tengahnya. Di atas meja terdapat peta Selat Sunda yang luas dengan beberapa titik yang telah ditandai. Ruangan tersebut diterangi oleh lampu gantung yang memberikan suasana tegang dan serius.

"20 gram opium mentah akan saya kirim ke kasino Mandarin di pasar Dago Bandung," ucap Rama dengan penuh wibawa

Rama berdiri di ujung meja, mengamati bawahannya satu per satu.

"Kita harus memastikan bahwa distribusi kali ini berjalan lancar tanpa gangguan. Sam, bagaimana dengan situasi di lapangan?"

"Bos, tim kita sudah siap di titik-titik utama. Pengawasan dari pihak berwenang masih bisa kita kendalikan, tapi kita harus lebih waspada dengan pergerakan mereka akhir-akhir ini."

Rama terdiam sejenak, menghela nafasnya perlahan-lahan.

"Saya sudah mendapatkan informasi bahwa ada beberapa intel yang mengintai gerakan kita. Kita harus lebih berhati-hati dengan komunikasi kita, jangan sampai ada kebocoran," lanjut Sam membuat Rama kembali mengeluarkan nafas yang panjang

"Barang-barang sudah siap dan akan tiba di lokasi penyimpanan pada jadwal yang kita tentukan. Semua logistik sudah diatur, kita hanya perlu memastikan transportasi aman," ucap Bahare Prameswara, pria yang lihai dalam melakukan penyelundupan.

"Saya sudah mengamankan sistem komunikasi kita. Jika ada pihak yang mencoba meretas, mereka tidak akan mudah menemukan jejak kita. Namun, kita harus tetap rutin mengganti kode-kode keamanan," jelas Glenca sang ahli TI.

Sam mengangkat tangannya, "Saya sudah berbicara dengan beberapa kontak kita. Mereka sudah siap membantu jika ada masalah dengan pihak berwenang. Tapi kita harus siap dengan rencana cadangan jika terjadi sesuatu yang tidak terduga."

Rama mengangguk, menatap masing-masing bawahannya dengan penuh keyakinan.

"100 kg tanaman koka, 10 gram morfin, dan 10 gram ekstasi akan saya kirim ke pusat Banten Cilegon. Pelabuhan Merak akan menjadi salah satu tempat utama untuk transaksi besar," jelas Rama

Pria itu membuka halaman selanjutnya dari peta sebelumnya, lalu melanjutkan, "Pelabuhan merak akan menjadi zona utama untuk pesiar Sinaga merah."

Semua bawahan menyimak dengan serius, tatapan mereka tak lepas dari Rama.

"Pesiar akan dibangkitkan lagi, Bos?" tanya Bahare serius

Rama mengangguk, "iya."

***

Di balik pintu tersembunyi yang menyatu dengan dinding klub, seseorang duduk di ruangan rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Ruangan itu remang-remang, dengan dinding berlapis panel kayu gelap dan lantai yang terbuat dari marmer hitam. Tidak ada jendela, hanya lampu kecil di sudut yang menerangi meja di tengah ruangan, di mana terdapat peta, dokumen rahasia, dan alat komunikasi canggih. Suara musik dari luar klub terdengar samar, nyaris tidak terdengar.

Orang itu menyesap minumannya perlahan, sembari memperhatikan layar monitor di depannya, menunjukkan gambar dari kamera tersembunyi di berbagai sudut klub. Tidak ada yang tahu apa yang sedang direncanakan, tapi jelas ini bukan pertemuan biasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Darkness of RamosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang