Pagi itu, lorong sekolah tampak ramai oleh para siswa yang mengobrol atau bercanda dengan para temannya. Di tengah keramaian itu, Freya sedang berjalan seorang diri membelah keramaian menuju kelas nya. Ia hanya bisa diam melihat orang-orang disekitarnya yang tampak bersemangat dan saling menyapa satu sama lain, sedangkan ia hanya bisa diam melihat itu dan terus berjalan menuju kelasnya.
Sesampainya di kelas, ia bisa melihat teman sekelasnya yang duduk berkerumun di salah satu meja, mereka tampak sedang berbincang dan sesekali tertawa. Freya yang melihat itu berusaha untuk tidak memperdulikan mereka dan berjalan menuju tempat duduknya yang berada di pojok belakang dekat jendela. Jauh dari pusat perhatian.
Ia duduk seorang diri di tempatnya, tak ada seseorang yang menemaninya disana. Hanya dirinya seorang. Setelah duduk dia menumpukan kepalanya pada tangan kiri nya lalu menatap keluar jendela memperhatikan orang-orang di lapangan dan sesekali menghela nafas. "Hari-hari yang sama lagi." Saat ia sedang melamun tiba-tiba saja ia mendengar suara gelak tawa yang keras dari teman-teman sekelasnya, itu membuat lamunan nya buyar. Ia menoleh melihat mereka yang tampak asik berbincang.
Freya hanya menatap kosong mereka. Ia tidak pernah benar-benar menjadi bagian dari percakapan mereka. Freya sebenarnya sudah biasa dengan kesepian ini. Namun, setiap mendengar suara tawa mereka, saat tak ada yang memperhatikan nya ketika presentasi, saat tak ada yang menyadarinya ketika ia tak masuk sekolah, saat orang-orang menatap nya dengan tatapan aneh. Ada perasaan yang sulit dijelaskan muncul di hatinya, yang membuatnya merasakan sesak.
Saat bel masuk berbunyi mereka langsung membubarkan diri menuju tempat duduknya masing-masing, para siswa-siswi yang berada diluar pun bergegas memasuki kelasnya untuk menghindari hukuman yang akan diberikan jika mereka terlambat masuk kelas.
Namun beberapa menit mereka menunggu, guru tak kunjung memasuki kelas. Yang membuat seisi kelas berisik, bahkan lebih berisik dari saat sebelum bel berbunyi. Freya yang duduk diam di tempatnya memilih untuk memainkan ponselnya dan menyibukkan diri di tengah-tengah ramai nya orang di sekitar. Sebenarnya tak ada yang dia lakukan selain melihat sosmed seraya mendengarkan musik lewat earphone nya, tapi kegiatan ini sangat membantu di situasi seperti saat ini.
Saat ia sedang melihat-lihat sosmed tiba-tiba saja lewat postingan seseorang yang ia kenal. Freya menghentikan jarinya dan memperhatikan postingan foto tersebut, perempuan itu baru memposting nya 15 menit yang lalu. Di foto tersebut perempuan itu tampak sedang tersenyum manis dengan kue ulang tahun di tangan nya. Lilin kue itu berbentuk angka 21.
Tanpa Freya sadari ia tersenyum tipis. Jari nya bergerak menekan profile perempuan itu dan menekan fitur dm lalu mengetikkan sesuatu. "Happy Birthday Ce Fio!" Setelahnya ia mengirim pesan itu dan menunggu pesan balasan dari Fiony. Ia melihat-lihat profile Fiony masih dengan senyuman tipis nya. Dia sudah di follback oleh Fiony beberapa hari lalu, atau lebih tepatnya beberapa jam setelah ia mengikuti akun perempuan itu.
Ia menyandarkan tubuhnya lalu mengedarkan pandangan. Guru masih tak kunjung datang, entah apa yang membuat guru itu tak masuk kelas. Apakah karena upah yang mereka terima? Sehingga mereka tidak melaksanakan tugas nya dengan baik. Mungkin itu salah satu alasan nya.
Freya memperhatikan sekeliling, teman-teman nya tampak begitu aktif bercengkrama satu sama lain. Sampai akhirnya ia tak sengaja memergoki salah satu siswi sedang menatapnya dengan tatapan tidak mengenakkan. Meski Freya sudah memperhatikan nya, tetapi siswi itu tetap melirik lewat sudut matanya dengan tangan menutupi mulut seraya mengatakan sesuatu kepada teman-teman nya.
Seketika senyum Freya memudar. Ia kembali menundukkan kepalanya, berpura-pura bermain ponsel. Hal ini sudah sering Freya rasakan, bahkan sejak ia masuk SMA. Entah apa yang salah dengannya, sehingga ia mengalami hal ini. Ia tak merasa punya masalah dengan mereka. Apa mungkin karena Freya sering menghabiskan waktu sendiri? Apakah itu masuk akal untuk di jadikan alasan?

KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA ASA: Jiwa Yang Sempurna
FanfictionMereka dipertemukan oleh takdir untuk menyembuhkan satu sama lain.