•
•
•
HAPPY READINGSeorang lelaki dengan wajah kusut khas bangun tidur terlihat tengah duduk di atas ranjang king size nya, meskipun baru bangun tidur tetap tak mengurangi kadar ketampanan yang dimiliki lelaki tersebut, penampilan dengan rahang tegas, hidung mancung, dan mata dengan manik hitam pekat dihiasi alis yang menukik tajam.
ia berdecak kesal saat mengingat hari ini harus bersekolah, namun bukan itu masalahnya, dia sangat malas bertemu seseorang, seseorang yang sejak dulu mengusik ketenangan yang dimilikinya.
"Gue benci Lo bajingan!"
Lelaki itu mengacak rambut nya, merutuk tak jelas mengabaikan jam yang terus berjalan, dia tak peduli jika telat, toh sudah kebiasaannyaSementara itu masih di kediaman rumah bak istana itu, di meja makan terlihat tiga orang yang berbeda umur tengah tenang menyantap sarapan pagi yang bermenu nasi goreng.
Seorang remaja lelaki terlihat tak tenang, matanya tak lepas melirik tangga, seakan memang menunggu seseorang lagi untuk melewati tangga itu, namun masih berusaha terlihat santai dengan sarapan nya.
Tak berselang lama seseorang muncul di tangga, dengan penampilan urak-urakan andalannya, tak menoleh barang sedetikpun pada meja makan yang berisi tiga orang yang kini menjadi sedikit tegang disana
Laut mengigit bibir bawahnya, menatap sendu pemilik punggung lebar itu, meremas seragam nya kuat.
"Laut, kamu nggak usah pikirin Althan, pelan-pelan pasti bisa" Husna menyadari itu, ia mengusap pelan Surai legam Laut yang duduk disebelahnya
Laut menunduk, menghela nafas pelan
"Apa sepuluh tahun waktu yang sebentar"
Lucas Althara Gerald, sang kepala keluarga masih terlihat tenang seolah hal itu bukanlah sebuah masalah baginya, mengabaikan hal tersebut, berdehem pelan
"Laut pergi lah, kamu bisa telat, kami juga akan berangkat"
Laut menganguk, perkataan Lucas sudah mengakhiri perbincangan saat itu.
Laut mengambil sebuah motor sport dari bagasi, ia terkekeh miris, dia tak pernah sekalipun berangkat bersama saudara tirinya itu, bahkan tak ada satupun anak sekolah yang mengetahui mereka bersaudara. Seharusnya begitu.
────୨ৎ────
Laut melangkah santai melewati koridor, mengabaikan beberapa pujian yang terlontar ke arahnya, wajah tirus dengan mata indah dengan manik hazel dan hidung bangir serta bibir plum yang menghiasi wajah putih nya.
Terkadang Laut tak mengerti kenapa dia mendapatkan pujian tak layak itu, bagaimana bisa tubuh dengan tinggi 170, dengan tubuh yang lumayan tegap_ya walaupun Laut belum bisa memunculkan kotak-kotak pada perutnya_ bisa mendapat pujian 'Cantik'.
Ingin rasanya Laut meneriaki setiap orang yang berkata begitu bahwasanya...
"Gue cowok tulen anjir, gue ganteng! Bukan cantik"
"Laut sayangku.."
Suara cempreng langsung menghiasi pendengaran Laut saat dia baru memasuki kelas dengan papan nama kelas XII IPA 2"Lo tiap hari makin ganteng deh"
wanita itu mengandeng tangan Laut santai, menuju kursi Laut.Mata Laut menelisik menatap seseorang yang tadi pagi menghindarinya, Laut sedikit bersyukur bisa satu kelas dengan pemuda itu di kelas akhir ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/380441041-288-k829609.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WE CAN'T (On Going)
Teen FictionWARNING ⚠️ • • • Laut harus hidup berdampingan menjadi saudara untuk seseorang yang bahkan tak pernah menganggap kehadirannya. tapi kata orang benci dan cinta itu beda tipis... Laut selalu berusaha untuk mendekatkan dirinya dengan Althan, namun baga...