WE CAN'T (17)

241 20 1
                                    

°
°
°
°
HAPPY READING

Laut yang tengah asik membaca sebuah novel ditangannya dikejutkan dengan kehadiran Kevin yang mendobrak pintu ruangan nya, hei dia pikir dia sedang dimana

Namun Laut makin terkesiap kala melihat seseorang yang tengah Kevin bopong, terlihat begitu lemah dan mungkin bisa jatuh jika saja tak ada Kevin saat ini

Kevin kesusahan bukan main membawa tubuh bongsor Althan yang entah kenapa malah minta antar ke rumah sakit, ya memang seharusnya sih iya, tapi nggak ke ruangan Laut juga kan

"Lepas" Althan diambang kesadarannya menjauhkan dirinya dari Kevin, manik gelap tersebut menoleh pada Laut yang nampak menatap khawatir ke arahnya

Althan berjalan sempoyongan menuju brankar Laut, sesampainya di sana ia menatap sendu wajah Laut yang engan menolongnya

"Obatin gue..."

Kevin tercengang dalam diam.
Mereka di rumah sakit woy... Masih banyak perawat bahkan dokter yang bisa mengurus satu orang Althan

Laut hanya menghela nafas, menatap tak minat pada Althan

"Ogah mending turu"

Althan mengeram kesal, dirinya butuh bantuan segera

"Lo tega"

"Lo gila nyuruh orang sakit" Laut menatap tak habis fikir pada Althan, pagi ini meninggalkannya begitu saja dan sekarang tiba-tiba datang dengan kondisi babak belur, bagaimanapun Laut masih kesal.

"Gue juga sakit"

Kevin mengabaikan dua sejoli disana, memilih memfokuskan diri pada handphone miliknya

"Aneh Lo" Laut sungguh tak bisa menebak perilaku Althan yang berubah 179°

Lima menit kemudian keadaan kembali berubah, Laut akhirnya pasrah dan kini mengobati luka-luka pada sekujur tubuh Althan yang dengan santainya berbaring disebelahnya, Laut baru menyadari jika ranjang yang ditempatinya ternyata mampu menampung dua tubuh.

Dia nggak tau aja udah pernah tidur bareng Althan disana.

Laut tak lagi mendengar suara Althan setelah berbaring di sana, matanya terpejam erat dengan nafas yang mulai teratur, apa mungkin Althan tertidur?

Laut menghela nafas untuk kesekian kalinya, sebenarnya apa yang terjadi

Pemuda yang sudah merasa baikan itu beralih menoleh pada Kevin yang masih setia berkutat dengan ponselnya

"Eh.. Kevin kak Althan kenapa?"

Kevin menoleh mendengar panggilan dari Laut, berpikir sejenak sebelum menjawab

"Dia-"

"Ciee khawatir yaa" ucapan Kevin terpotong oleh Althan yang kembali membuka matanya, mencolek sedikit dagu Laut membuat pemuda itu berdecak kesal

"Bodo! Tadi Leon kesini tau"

Althan bangkit dari posisinya, duduk menghadap Laut memegang erat kedua sisi bahu pemuda itu

Laut hanya mengerjap bingung, apalagi saat Althan membolak-balik tubuhnya, mencari jika ada sesuatu yang terluka

"Dia ngapain!" tangan Althan beralih memegang kedua sisi wajah Laut, entah sadar atau tidak menunjukkan raut ke khawatiran yang amat kentara disana.

Laut mengeryit tak mengerti, mengapa Althan menjadi begitu tegang hanya ketika mendengar nama Leon disebut

"Apaansih orang cuma beliin gue makanan" Laut menepis tangan Althan dari wajahnya, dia merasa aneh dan tak biasa diperlakukan seperti itu, kecuali bersama Reygan.

WE CAN'T (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang