"Frisk!!! kau masih sadar? Bertahanlah!!" Tetta merangkul Frisk yang terluka sangat parah, Frisk kehilangan tangan kirinya dan masih bercucuran darah.
"S-sakit... k-kemana sans?" rintih Frisk yang khawatir Sans akan melakukan genosida.
"F-frisk, aku akan mencoba menghentikan pendarahanmu." Muffet mencoba mengentikan pendarahan Frisk dengan membungkusnya dengan kain yang ia bawa.
"Sans sedang bertarung dengan Raja Asgore, tapi..." Muffet dengan wajah sedih melihat ke arah Alphys yang m*ti dengan tulang-tulang yang masih menancap di seluruh tubuh Alphys.
Frisk hanya terdiam sesaat. "Aku tidak bisa terus membiarkan ini" ucapnya yang terus menahan sakit ditangannya.
Frisk mengulurkan tangan kanannya kedepan dan mengeluarkan "reset button"
[ RESET ]
Namun ketika Frisk ingin menekan tombol itu, tombol itu ngeglitch dan muncul peringatan pada pikiran Frisk.
"You're failledwith DETERMINATION."
"A-apa yang terjadi?? Kenapa aku tidak bisa kembali mengulang waktu??" Frisk terkejut karena reset button itu tidak bisa digunakan lagi.
"Mengulang waktu? Kenapa tidak bisa??" ucap Tetta yang terkejut dengan ucapan Frisk.
"E-entahlah, a-aku juga tidak tau..." Frisk nampak panik. "I-ini semua salahku..." gumam Frisk dengan tatapan sayu.
"Hey sudahlah Frisk, ini bukan salahmu." Muffet merangkul pundak Frisk.
"... ya Frisk, ini bukan salahmu... oiya, bukankah saat Flowey mengotrol pikiran kita... kau membuat kami tersadar kembalikan? Bagaimana kalau kita coba itu pada Sans!" ujar Tetta.
"Dipikir-pikir iya juga" ucap Muffet.
"A-aku tidak ya-"
Jleb...
Ucapan Frisk terpotong saat terdengar suara tusukan. Yap, Sans menusuk tubuh adiknya menggunakan pedang yang terbuat dari tulang.
"Tidak ada waktu lagi!! Sans sepertinya sudah kelelahan. Aku akan menghentikan pergerakan Sans. Muffet ikat aku dan Sans agar dia tidak mudah terlepas! Frisk lakukan seperti yang kau lakukan saat melawan bunga kambing waktu itu" ucap Tetta.
"B-baik" ucap Muffet dan Frisk yang tidak punya pilihan lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sebenarnya... siapa aku ini...?" Lirih tengkorak tersebut dengan tatapan sayu mengarah langit-langit.
"Huf" Tetta menahan tubuh sans dengan tangan robotnya yang memanjang agar sans tidak bisa bergerak.