Setelah pengalaman pertama yang cukup menyeramkan, Dimas dan Rina awalnya berjanji untuk tidak mencoba ritual itu lagi. Namun, rasa penasaran tetap ada, dan suatu malam, Dimas membujuk Rina untuk mencobanya sekali lagi—hanya sebentar, katanya, untuk membuktikan bahwa mereka bisa kembali dengan aman kapan saja.
Mereka pun mengulangi ritualnya, memejamkan mata dan mengucapkan mantra yang sama. Dan, begitu mereka membuka mata, mereka menyadari bahwa mereka telah kembali bertukar tubuh.
---
Dimas (dalam tubuh Rina): "Oke, ini kali terakhir, Rina. Cuma sebentar aja."
Rina (dalam tubuh Dimas): "Iya, iya. Tapi kali ini kamu harus lebih berhati-hati dan nggak panik kayak kemarin."
Dimas: "Eh, ngomong-ngomong, aku agak merasakan sesuatu yang... aneh."
Rina: menatapnya curiga "Aneh gimana?"
Dimas: merona "Hmm, ini... kayaknya aku... kayaknya aku harus ke toilet."
Rina: tertawa kecil "Oh, jadi kamu ngerasain tuh bedanya! Ya udah, cepetan ke toilet cewek!"
Dimas: "Tunggu, tunggu! Aku nggak tahu cara ke sana. Maksudku, nggak nyaman harus masuk ke toilet cewek!"
Rina: "Loh, kamu sekarang kan lagi jadi aku, jadi nggak masalah! Jangan lupa kuncinya adalah berpikir kayak aku juga."
Dimas: merasa canggung "Baiklah…"
Dimas pun berjalan perlahan menuju toilet perempuan, merasa canggung setiap kali melihat cermin dan melihat bayangan Rina. Setibanya di toilet, dia terdiam, bingung harus melakukan apa.
---
Di dalam toilet, lewat telepon:
Dimas (dalam tubuh Rina): berbisik "Rina! Kamu nggak kasih tahu caranya gimana. Ini benar-benar aneh!"
Rina (dalam tubuh Dimas): tertawa di ujung telepon "Kamu cuma perlu santai dan pikirkan aja seolah itu rutinitas biasa. Jangan dibuat ribet, tinggal duduk aja!"
Dimas: "Aku tahu, tapi... ini beneran beda. Rasanya canggung banget."
Rina: "Yah, kamu bakal lebih paham kehidupan cewek sekarang. Selesai? Cepet deh, aku udah mulai lapar nih."
Dimas berusaha tetap tenang, mengatasi rasa canggungnya, dan akhirnya menyelesaikan apa yang harus dilakukan di toilet. Namun, sepanjang waktu itu, dia mulai merasakan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah ia sadari—seperti kebiasaan Rina memikirkan hal-hal kecil atau perasaan kelembutan tubuh Rina.
Saat dia kembali bertemu Rina, mereka berdua saling menatap dengan ekspresi campur aduk.
---
Dimas: "Sekarang aku paham betul kenapa cewek selalu bilang ‘beda’ sama cowok. Pengalaman kecil tadi... ya ampun, beda banget."
Rina: "Yah, setidaknya kamu udah tahu sekarang, kan? Ada hal-hal yang nggak akan kamu pahami sampai kamu benar-benar jadi perempuan."
Dimas: "Benar juga. Rasanya aku jadi lebih memahami kamu, bahkan memori kecil tentang rutinitas harianmu mulai muncul juga."
Rina: mengangguk "Aku juga mengalami hal yang sama. Ingatanmu perlahan muncul di pikiranku... kayak tentang jam olahraga, atau cara kamu mengatur waktu saat belajar."
Dimas: "Rina, gimana kalau kita balik sekarang sebelum semuanya tambah aneh?"
Rina: "Oke, aku setuju. Rasanya pengalaman ini udah cukup buat kita jadi tahu lebih banyak tentang satu sama lain."
Mereka pun melakukan ritual penukaran lagi dan berhasil kembali ke tubuh asli mereka. Keduanya merasa lega, namun menyimpan pengalaman itu sebagai rahasia dan kenangan unik yang membuat mereka lebih saling memahami.
End
Next cerita apalagi nih
Btw berapa lama aku GK up cerita