23

61 6 2
                                    

Hamburan bintang dengan mereka yang terduduk di pinggir tebing rasanya seperti membawa kembali suasana yang dahulu, ketika Earth memeluk tubuh Mix yang bergetar ketakutan.

Wajah yang dahulu suram seperti awan kelabu, kini bersinar cerah seperti bintang yang berada jauh di atas sana, keajaiban yang hanya dimiliki Earth seorang lah yang mengembalikan binar pada matanya.

"Phi maaf kalau aku bicaranya sembarangan, aku ga pernah bosen kok." ucap Earth memecah keheningan di antara keduanya.

Earth menoleh dengan senyum lembutnya, "Kalau bosen betulan juga gapapa kok Sayang, nanti kita cari jalan keluarnya biar gak bosen lagi. Aku juga mau minta maaf karena gak bisa penuhin semua yang kamu mau...." jawab Earth dengan tulus, mendengar itu air mata menetes dari mata indah Mix yang masih membengkak.

Rasanya seperti ia adalah berlian, mengapa Earth terus memperlakukannya dengan lembut setelah segala sikap kekanak-kanakkannya?

"Kenapa nangis? Jangan pikirin hal-hal buruk, aku terima kamu termasuk semua sikap kamu. Aku gak marah Sayang, kita masih sama-sama dan bisa lebih baik dari sekarang itu yang buat aku bahagia." ujar Earth menarik Mix kedalam pelukannya dan mengusap kepalanya dengan lembut.

Mix menangis semakin kencang, meluapkan segala emosi yang tercampur kedalam pelukan hangat si pria terkasih.

Bagaimana mungkin ia bisa merasa bosan ketika Earth selalu dapat menghibur dan membuatnya tertawa setiap hari?

"Hiks M—mix mau sama hiks Earth aja, g—ga ga eung hiks mau yang lain." ucap Mix dengan suara yang teredam, Earth tersenyum dan mengangguk mengerti membiarkan Mix untuk terus menangis hingga perasaannya lebih lega.

"Mix hebat, anak kuat, coba liat? Bintang-bintang itu pasti inget sama Mix berbulan-bulan lalu, sekarang kamu udah lewatin semuanya, kalau kamu rasa sama Gemini buat kamu harus inget masa-masa itu kamu disini aja oke? Gemini, First, Khao, Fourth, Force, Book, Pond, semuanya mau kamu bahagia. Sekarang ga ada yang berani buat si cantik ini luka." bisik Earth menenangkan Mix.

Earth telah mengembalikan bagian darinya yang telah hancur, seperti ia memiliki sihir untuk menyembuhkannya dengan cepat.

Ah, sepasang anak adam itu tampaknya begitu tenang berada di sisi satu sama lain. Bukan mereka yang berharap kepada bintang jatuh, namun bintang lah yang jatuh untuk mengabulkannya harapannya sendiri, yaitu berharap ke abadian satu-satunya berada untuk cinta itu.

"I love u, Phiii hiks, mau kiss!" pinta Mix dengan manja mengalungkan lengannya pada leher kekar Earth.

Earth pun memenuhi permintaannya, menyatukan bibir mereka dengan sedikit sesapan lembut pada bibir ranum milik si cantik.

"I love u more, cantik."

╞═════~☆FK Area☆~═════╡

Masih dengan suasana yang sama, First dan Khao memiliki cara berbeda untuk meromantiskan hubungan mereka.

"Jangan deket-deket, tadi Fir peluk Book 'kan?" tolak Khao menahan perut First yang hendak memeluknya.

First menggeleng dengan wajah memelas, "Nggak, Fir mau peluk Khao cantik manis imut gemes sayang ajaa sinii." dengan paksa First menarik pinggang Khao dan memeluk erat Khao meskipun Khao tak memeluknya kembali.

"Kalau Khao ga balas peluk, Khao ga sayang Fir lagiii~" rengek First dengan manja, membuat sensasi kupu-kupu kembali terasa di perut Khao, hanya First yang bisa membuat kupu-kupu itu menggelitikinya selama ini.

Khao membalas pelukan First, ia hanya diam tanpa berkata apapun.

"Aku tuh gak mau peluk bukan karena kamu peluk Book doang sebenernya." aku Khao membuat First bergumam kecil seolah bertanya apa itu.

"Fir bau kambinkkk, sana ah lepass"

Tak terima dengan ejekan yang di ajukan Khao kepadanya, First menggigit leher Khao dengan gemas.

"Akh!"

"Bau bau gini kamu sayang, 'kan?" tanya First sembari mengecupi leher jenjang Khao.

Khao menggeleng, "Pake nanya, kalau nggak ngapain aku mau di tempelin sama keturunan kambing?" jawabnya.

First reflek tertawa kencang mendengar penuturan aneh Khao, dan Khao langsung menampar pelan bibirnya karena tertawa tepat di telinganya.

"Dari banyaknya tempat di sini, harus banget ketawa di telinga aku?" tanya Khao jengah.

"Iya harus, soalnya First cintaaaaaaaaaaa banget sama Khao."

Cuppp              Cuppp
       Cupppp.   .   .        Cupp

First membanjiri seluruh leher dan wajah Khao dengan ciuman kupu-kupunya, kini yang tertawa keras adalah khao karena tingkah jahil First.

"Khao ga cintaaaaaaaa banget sama Fir?" tanya First mengusap alis Khao.

"Alay. Orang Khao mah, loveeeeeeeeeeeeee banget sama Fir, hehe." jawab Khao, First kembali mengecupinya dengan gemas, kalau bukan dengan Khao dengan siapa lagi First dapat menggambarkan bagaimana dirinya?

Ini bukan tentang seberapa lama waktu yang telah mereka lalui, namun bagaimana mereka dapat memberi kesempatan untuk membiarkan sebuah cinta terus tumbuh tanpa terlintas kata 'bosan' di antaranya.

Khao mencintai First, First lebih mencintai Khao, dan FirstKhao mencintai Nichi ૮꒰ ⑅˶ᵔ ⤙ ᵔ˶⑅꒱ა❕️❕️

╞═════~☆FB Area☆~═════╡

Setelah pesta sambutan kecil kepada tamu mereka, Force dan Book langsung pulang ke rumahnya tanpa drama-drama seperti FirstKhao dan EarthMix.

Oh iya, rumah mereka kini berada di lantai atas karena di bawah sudah penuh dengan peralatan medis dan segala obat-obatan.

Force dengan lengan yang melingkar di pinggang Book menatap langit malam indah itu.

Pertemanan yang terjalin sejak taman kanak-kanak itu kini berganti menjadi teman hidup, Force rasa ia bisa hidup abadi jika bersama Book.

"Kenapa hidup orang banyak banget konfliknya, ya?" tanya Book kepada Force.

"Ya suka-suka lah." jawab Force asal.

"Beneran, gila, kenapa? Kenapa kayaknya hidup aku datar banget ya?" tanya Book.

"Yang pertama aku penangkal masalah, yang kedua hidup kamu ga datar karena setiap kamu kedip selalu ada aku." jawab Force kemudian mencuri kecupan pada pipi Book.

"Ih?"











TBC OR END (?)

bingunk chiii tuuu, soalnaa suka banget bikin prat bucinan mereka, tapik malas juga kalaw end nya klamaan :ccc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Forest || OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang