(Fake) Honeymoon 1

9.5K 473 0
                                    

warning! part ini agak sedikit panas. Tapi nggak terlalu panas kok. ya cuma anget-anget lah. yang dibawah 17 tahun bisa di skip bagian angetnya ya.

"Good luck ya. Ini dompet kalian. Di dalamnya sudah ada identitas baru kalian. Agent lainnya akan kalian temui nanti di sekitar Villa yang telah LF sewa." Kata Kak Novan dari pintu pesawat pribadi LF sebelum aku dan Reynand masuk ke dalam taksi yang telah kami sewa.

"Baik kak, kami pergi dulu. Kalau ada info lebih lanjut jangan lupa kasih tahu kami ya ." balasku dengan nada yang setengah bercanda. Hal ini kulakukan untuk mengurangi kegugupanku.
Aku gugup karena takut? Oh tentu tidak. Aku sudah biasa dengan hal berbahaya seperti ini. Aku gugup karena sebentar lagi harus berperan sebagai istri Reynand. Bahkan harus tinggal sekamar dengannya. Duh... Aku takut jantungku harus berkerja lebih keras setiap saat. Kasihan jantungku. Setelah selesai menjalani misi ini mungkin aku harus ke dokter spesialis jantung.

"Selamat berbulan madu. Jangan lupa memberikanku ponakan ya." setelah mengatakan itu Kak Novan tertawa keras. Aku hanya mencebikkan bibirku mendengar candaannya yang tidak lucu itu.

"Doain aja." Kata Reynand sambil melingkarkan tangannya di pinggangku. iih.. ini anak malah tambah berbuat hal yang bikin orang salah paham.

"Yasudah kami pergi dulu." Reynand pun membawaku untuk memasuki taksi yang akan membawa kami ke villa yang akan kami tempati.

Villa tersebut tepat berada di samping villa yang di tempati oleh target kami Akashi Seijuro. Rencananya kami akan mulai mengamatinya. Lalu jika telah menemukan waktu yang tepat baru kami akan menangkapnya bersama dengan agent lainnya.

"Nggak sabar." aku langsung menoleh kepada Reynand ketika dia mengatakan hal tersebut sembari menggosok-gosokkan kedua tagannya.

"Nggak sabar jalanin misi?" tanyaku.

"Bukan." Katanya singkat.

"jadi?"

Reynand pun mendekatkan wajahnya pada telingaku.

"Nggak sabar untuk malam pertama." blusshh..
Reflek aku langsung mencubit pinggangnya. Bukannya kesakitan dia malah tertawa. Dasar laki-laki mesum.

"Kan supaya meyakinkan jadi kamu nggak boleh nolak kalau aku mesra-mesrain kamu." Katanya lagi dengan nada yang sok diimut-imutin. Tangan besarnya mengusap lembut rambutku.

"Iya. Aku kan juga harus profesional."

"Sekalian latihan kalau kita nikah nanti."

"Ihhh...." kembali kucubit perut kerasnya. Dia kembali tertawa senang telah berhasil menggodaku.

Tanpa terasa kami telah berada di depan villa yang akan kami tempati. Reynand membawakan koper berukuran sedang kami ke dalam rumah.

Aku memperhatikan intetior villa yang tidak terlalu besar namun tetap terlihat mewah. sangat pas untuk keluarga kecil. Villa ini memiliki dua kamar tidur yang terletak di lantai atas. sedangkan di lantai bawah hanya terdapat ruang santai, dapur dan kamar mandi.

Reynand membawa koper kami ke kamar tidur utama yang untungnya memiliki balkon yang menghadap ke villa target kami. Kamar ini juga memiliki kamar mandi dan walk in closet di dalamnya.

"Rey, kopernya letakkan di depan walk in closet aja. Biar aku yang tata nanti." Ucapku sambil membuka tirai pintu yang menuju ke balkon. aku memperhatikan villa target kami yang sepertinya kosong. Mungkin mereka tidak sedang berada di villa.

"Ansel, sayang. Bukan Reynand, mrs. Arsenio." Katanya mengingatkanku. Aku menepuk dahiku. Aku lupa kalu namaku berubah menjadi Areeta Kaylana Arsenio dan nama Reynand berubah menjadi Ansel Arsenio.

Our SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang