XtraPart

9.3K 502 7
                                    

Semuanya sudah digulung, berarti tinggal di goreng saja. Segera saja aku memanaskan minyak untuk menggoreng. Aku sedang membuat lumpia untuk cemilan sore buat keluarga.

Kehamilanku kali ini membuatku suka bereksperimen membuat masakan-masakan. Seperti saat ini yang sedang ingin membuat lumpia.

Kuusap perutku yang mulai membuncit karena telah memasuki bulan keempat kehamilanku.

Akhirnya lumpiaku selesai juga. Aku segera meniriskannya dan meletakkan di piring.

Kulangkahkan kakiku menuju halaman depan dimana ketiga malaikatku sedang berada.

Disana aku melihat Rafa yang sekarang sudah berumur 7 tahun bermain sepak bola. Adiknya Farren, putri keduaku yang berumur 3 tahun sedang berlari-lari mengejar kakaknya. Dan yang paling tua diantara mereka, Reynand mengejar Farren yang terlalu lincah untuk anak seumurnya.

Benar. Ini adalah kehamilan ketigaku.

Putri keduaku Farren Elysia Okumura hadir empat tahun setelah kehadiran Rafa. Kami memang sengaja untuk membuat program adik setelah sang kakak berumur dua tahun agar aku dapat memberikan ASI ku selama 2 tahun penuh.

"Kak Rafa, Kak Farren, Papa. Udah dulu mainnya. Mama udah buatin Lumpia." teriakku pada ketiga malaikatku.

"Asiikkk." Teriak Rafa. Dia langsung berlari dan memelukku lalu mencium perutku.

"Halo dede." Katanya berbicara di depan perutku. Aku pun tersenyum lalu membelai kepalanya lembut.

Tak lama pria terhebatku datang dengan menggendong Farren.

"Ma, Jangan banyak beraktifitas. Nanti kelelahan." Kata Reynand seraya memberikan kecupan di keningku.

"Dedeknya kok Pa yang mau."

Kami pun memasuki rumah dan menuju ke meja makan. Aku menyiapkan keluarga kecilku lumpia yang semoga rasanya enak.

***

Aku mengoleskan krim malam di mukaku. Aku melihat Reynand dari cermin meja hias tengah membaca sebuah majalah otomotif. Mungkin dia mencari mobil terbaru untuk dijual.

Aku berdiri dan melangkahkan kakiku menuju tempat tidur. Reynand mendongakkan kepalanya melihatku. Dia tersenyum dan menutup majalah yang ada di tangannya.

"Udah minum susu kan?" Tanyanya yang hanya kujawab dengan anggukkan. Pertanyaan yang selalu ditanyakan setiap malam ketika aku sedang mengandung. Mulai dari Rafa, Farren dan yang sekarang.

"Oke. Sekarang waktunya istirahat." aku tertawa kecil. Ini sudah kehamilan ketigaku namun dia masih memperlakukanku seperti anak kecil.

Aku naik keatas kasur lalu mencari tempat yang nyaman di dadanya. Dia pun mengusap rambutku dengan lembut.

"Pa..." Panggilku dengan nada manja.

"Apa?"

"Kencan yuk."

"Kencan? kayak dulu pas kita SMA?" aku mengangguk.

"Iya. Tapi.. Tapi aku ngerasa jahat karena pengennya cuma berdua dengan kamu. Nggak usah deh. Kasian RaFarren." RaFarren adalah gabungan dari Rafa dan Farren. Aku mendengar Reynand tertawa kecil.

"Besok kan ada acara kumpul keluarga di rumah Ayah sama Bunda. Pasti ada Mommy dan Daddy juga. Kita titip saja dua malaikatku itu pada mereka. Baru deh kita kencan berdua." Aku langsung tersenyum senang mendengarnya. Namun tiba-tiba aku merasa sedih lagi.

"Tapi aku jahat banget ya. Karena mau ninggalin anak-anak."

"Ssstt.. Jangan bicara seperti itu. Kita juga perlu waktu berdua. Lagi pula mereka anak aman bersama para eyang mereka."

Our SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang