SUSHI 🍣

1.1K 19 3
                                    

"Enak, kan?" tanya Hanna melirik ke samping, Lian hanya mengangguk kecil saja menanggapinya.

"Ini, cobain yang ini," kata Hanna mencoba menyuapi Lian.

"Enggak, makan aja."

"'Aaa."

"Hanna."

"Ih, 'a dulu."

Lian mengalah, dia akhirnya membuka mulut untuk sebuah sushi yang diberikan Hanna.

"Dah, aku mau ke toilet dulu," pamit Hanna seraya mengusap tangan Lian sebelum pergi.

Tidak lama gadis itu pergi, sebuah ribut-ribut terdengar tidak jauh dari Lian duduk sekarang. Dia langsung melihat ke belakang, memeriksa siapa yang sedang terlibat keributan.

"Astaga, Hanna, sedang apa dia di sana?" gumam Lian seraya berdiri dan mulai menghampiri Hanna.

"Ada apa ini?"

Hanna yang melihat Lian sontak menyeringai lebar, "Gak sengaja nabrak pelayan."

"Ceroboh," komen Lian seraya melihat outer Hanna kotor oleh jus jeruk yang tumpah. "Maaf ya, Mas. Ini, saya ganti rugi."

Lian memberikan 2 lembar uang berwarna merah, kemudian mengajak Hanna pergi ke toilet.

"Bersihin dulu bajunya," ujar Lian setelah mereka sampai di depan kamar mandi.

"Iya, bentar ya," kata Hanna langsung masuk.

Lian menunggu di kamar mandi sambil melihat jamnya yang menunjukkan pukul 12.15, tanda waktu makan siang sudah berakhir.

"Lian," panggil Hanna berdiri di ambang pintu.

"Hm?"

"Tolongin," rengek Hanna membuat Lian mengerutkan alisnya.

"Apa?"

"Rambut aku kesangkut kancing imitasi," ujar Hanna yang langsung menarik Lian masuk ke kamar mandi umum itu.

"Sini." Lian kemudian membantu Hanna melepaskan rambutnya dari kancing imitasi outer tersebut. "Sudah, ayo kembali ke kantor."

"Ayo, aku buka aja ya outernya, basah," kata Hanna menunggu persetujuan Lian.

"Iya, pake jas saya aja."

Lian kemudian membuka jasnya, menyampirkan baju itu di bahu Hanna. Mata mereka bertemu beberapa saat, yang membuat Hanna tersenyum jahil.

"Makasih," bisik Hanna seraya mengusap dada dan leher Lian dengan tangannya, sedangkan tangan Lian sudah berada di pinggang Hanna.

"Hmm." Lian mengangguk kecil, melihat senyum Hanna yang tertuju padanya.

Perlahan keduanya saling mendekat, mengikis jarak, mencium sekilas satu sama lain. "Sudah, ayo, ini tempat umum."

"Kenapa memangnya?" tanya Hanna kembali tersenyum lebar. Dia mulai mencium bibir Lian, melumatnya dan dibalas oleh laki-laki itu.

Lian mendorong tubuh Hanna sedikit demi sedikit hingga gadis itu mentok di wastafel kamar mandi yang kebetulan sekali sedang kosong.

"Ahh ...." Hanna merintih kala ciuman Lian mulai menjalar ke leher, tangan laki-laki itu sedang berusaha menyingkap baju depan Hanna.

"Hah ... ahhh .... Lian ...."

Lian berhasil menurunkan baju depan Hanna, mengecup buah dada gadis itu dan meremasnya dengan tangan.

"Eummmm ... ahhhh!"

Lian mengulum puting yang sudah mengeras, menyedotnya hingga nampak memerah, ia kembali menciumi pinggir-pinggirnya dan berakhir pada bibir Hanna lagi.

🔞🍑MY BUTTERFLY🍑🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang