Keempatbelas

27 19 0
                                    

: tidak menjanjikan EYD.

Selamat membaca.

***

Mission:
Steven Strauss

***

"Jahat banget tuh sih Kareen" Rose ikutan geram ketika mendengar seluruh cerita dari Anni.

"Gue gak mau berurusan ama dia lagi, gue... gue udah gak mau. Gue anggap udah gak saling kenal" betapa jengkelnya Anni dan sakitnya mengingat kejadian itu di masa lalu.

Rose berusaha menenangkan nya dan berjanji tidak akan menanyakan hal itu kembali, tangan halusnya menepuk pundak Anni ketika Anni harus mengusir rasa trauma itu kembali.

Mereka berdua sekarang sedang berada di dalam kost an Rose membantunya untuk menyusun barang barang belanjaan nya. Baju terutama, sepatu high heels, dan juga tas merupakan style trendy yang sedari dulu Rose idam idamkan.

Sampai di rasa sudah aman kemudian Anni memberanikan diri untuk pulang menuju kerumahnya, panggilan tak terjawab dari ibunya bahkan dengan memberikan pesan SMS kepadanya setelah mendengar berita beberapa jam kemudian tentang kasus pembunuhan misterius.

Ibunya terlalu khawatir aku tahu itu, Anni mengendarai motornya dengan kecepatan rata rata seperti biasanya untuk sampai kediaman nya. Di sana ada ibu dan juga ayahnya mereka berdua sibuk melihat berita di dalam satu Laptop.

Langsung ibu memeluknya dan mengajak untuk ia duduk terapit antara kedua orang tuanya, Anni terkejut memang dengan berita yang sudah ada, cepat sekali. Dengan kejahatan yang ia lakukan pasti membuahkan untung bagi para Wartawan mendapatkan berita.

Penemuan mayat dan pembunuh yang misterius seperti di cerita Thriller atau Detektif seperti ia tonton di film dengan impian nya berhasil mewujudkan sebagai tokoh utama dari villain itu sendiri, obsesi menjadi seorang penjahat yang kini sudah tercapai secara diam diam.

Tercatat ada 9 korban pembunuhan di tempat yang berbeda tapi akan dugaan kuat jika berada di satu orang sama. Polisi masih mencari pelaku pembunuhan misterius termasuk baru baru ini seorang gadis muda yang tewas secara mendadak di dalam Mall, Mall terbesar Ibu Kota pun harus padam terlebih CCTV yang dirusak membuat sulit untuk mengumpulkan bukti bukti.

Kedua orang tuanya geram begitu geram atas perlakuan pembunuh itu, ada motif kuat alasan pembunuh itu hanya mengincar satu orang yang akan menjadi target pembunuhan.

Dia memeluk tubuh ayahnya mencoba mencari perlindungan dari pembunuh misterius itu, "Anni takut~" ujarnya sembari berlindung di balik tubuh ayahnya.

Ayahnya membalas pelukan nya sembari mengusap ngusap surainya yang panjang. "Ayah tahu nak, tapi ayah rasa ada yang janggal dari kejadian ini" pikirnya untuk memecahkan dugaan misterius ini.

"Anni hanya perlu hati-hati, ibu yakin Anni baik-baik, selagi Anni tidak pernah membuat masalah dengan orang maka hidup Anni akan selamat" ibunya menimpalkan dengan nasehat, apa yang dikatakan oleh ibunya memang jelas jelas benar.

Mereka yang mati adalah mereka tentunya merupakan orang pernah mencari masalah pada dirinya. Dia tahu batas dan dia dapat menghabisi kapan saja pada orang berurusan dengan nya, dirinya tidak takut oleh siapapun dan siapapun itu menganggunya akan ia habisi.

DENDAM! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang