: tidak menjanjikan EYD.
Selamat membaca.
***
Mission:
Requelle Berzenk***
Bagian yang tercoret di bab paling akhir merupakan terakhir kali Lisa menulis novel, kematian nya dua tahun lalu merupakan suatu kejanggalan dan membuat Anni berusaha menyelidiki. Dengan bantuan Marvis jika anak itu bisa untuk membantu mencarikan siapa dalang kecelakaan dari teman nya, dia sudah libur dan menyisihkan waktunya demi bisa membaca buku harian nya.
Rentang waktu yang cukup lama dalam ia menulis buku harian nya, memiliki masa lalu yang sama dengan nya menjadi korban dari pembullyan tapi ia berusaha berubah dan bangkit menjadi sosok pemberani untuk membrantas penindasan.
Ketika hal yang diharapkan dulu terjadi tapi ia tidak bertahan lama. Dua pembully Lisa yang bernama Requelle dan Alesha merupakan dua penbully yang sama pada saat ia di sekolah menengah pertama. Anni tersenyum dan tidak perlu repot untuk mencari siapa orang yang sudah membuat teman nya menderita, membunuh orang yang sama.
Requelle itu 11/12 dengan Kareen sama sama licik dan mampu memanipulasi dirinya, sosoknya berbeda namun ada persamaan dibalik tabiatnya. Memang tidak separah seperti dilakukan Kareen tapi tetap saja dia tidak suka dengan orang yang sudah menghancurkan mentalnya di masa lalu.
Termasuk Alesha, mulut bocor yang harus diberi pelajaran. Dua orang yang sudah membuatnya menderita terlebih pembully dari Lisa pun harus ia bunuh saat ini juga.
Tempat mereka bekerja di sebuah rumah kosong yang terdapat Anni berdiri disana bersama dengan Marvis sembari membawa laptopnya, berdiri dan memperintahkan Marvis untuk mencari dan melacak keberadaan dua si pembully itu.
Sampai sini Marvis terkejut dan memang Anni masih membutuhkan dirinya, ia kira ia sudah tidak akan mendapatkan uang bonus lagi. Bekerja sama dengan Anni juga terdapat resiko yang harus di tanggung bahkan ini ia memang langsung membantu si pembunuh untuk melacak demi melancarkan aksinya.
"Gue minta elo buat cari cewe yang namanya Requelle, Requelle Berzenk" perintah Anni dan kemudian duduk berada di sampingnya. Marvis segera menjalani apa yang Anni perintahkan.
Auranya sudah gelap dan berbeda pada saat ia bertemu dengan nya pertamakali, auranya memang tidak terang tapi tidak gelap. Dia sepenuhnya tanpa sadar merubah kepribadian nya dengan cara yang mengerikan, perhatikan saja bagaimana ia tertawa yang memang pas untuk menjadi seorang villain.
Data Requelle memang sedikit agak sulit di cari mengingat ia bukan orang yang aktif dalam media sosial jadi sedikit membutuhkan waktu lama untuk mencarinya. Beruntungnya jahat bukan dalam artian mengancam reekan kerja gelapnya, dia dengan sabar menunggu sembari melihat lihat seisi ruangan dan memikirkan atas segala perbuatan yang dilakukan nya.
Perbuatan yang dilakukan nya memang tidak masuk akal tapi berhasil ia lakukan tanpa adanya jejak tertinggalkan. Hebat memang, dia tidak perlu repot repot menyewa pembunuh bayaran tinggal ia bisa melakukan nya sendiri tanpa harus menimbulkan rasa takut walau akhir akhir ini ia memang waspada.
Waspada dengan orang yang baru saja di kenal, polisi, atau mata mata mungkin juga tentang keselamatan Marvis yang sejujurnya ia merasa bersalah mengajaknya ke dalam rencana gelapnya, dia memanfaatlan kemampuan Marvis untuk mencari data korban.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM!
Novela Juvenil"Nggak! Nggak! Pokoknya gue gak terima atas perlakuan yang elo pada lakuin ke gue!" "Seenaknya ngehancurin harga diri gue, gue bales perbuatan elo semua!" "Tunggu pembalasan gue! Bedebah!" *** Merasakan pembullyan yang dialami berturut turut bukan h...