11. Harsa demam

4 1 0
                                    


karena setelah mereka tertawa berempat tertawa bersama, Harsa saat itu pamit dengan cepat, yaa mau apa dia tunggu orang yang selalu sama pulang bersama, kalo dia punya kekasih.

"guys gue pulang duluan yaa, mau tidur gue" saat ingin mengambil tas nya, laki - laki itu, mengucapkan kalimat yang semua Bingung, "Al, Raz selamat yaa, btw ceweknya diantar pulang yaa, ohyaa sekarang ajaa dehh gue mau minta izin nih sama luu, farraz"

Farraz bingung kenapa Harsa minta izin sama dia?, "cewek lu, gue marahin yaa sebentar kalo dia pulang yaa"lanjut harsa dengan dingin. "byee" laki - laki itu benar-benar menuju ke parkiran.

setelah beberapa saat kemudian Allie sadar dengan ucapan laki laki tadi, "mampus gue, keel gimana nihh?"ujar Allie pada keelaa. "mana tauu gimana cara Lo, lolos dari hukuman Harsa" balas keelaa.

farraz yang Bingung dengan ucapan kedua gadis dihadapannya, "hukuman, apaan sihh kalian kagak ngerti gue?"tanya Farraz dan keela pun menceritakan yang tadi karena Allie masih memikirkan bagaimana dia lolos dari hukuman Harsa yang biasa' bikin menyebalkan.

"biasanya hukumnya apaa?" tanya Sakha

"biasanya jadi babunya, atau biasa suruh gue pergi ke tetangga buat minta izin untuk ajak kak sara main sama kita berdua, supaya dia dapat perhatian, dan banyak lagii"jelas Allie tentang hukuman yang biasa' dia terima saat dia melanggar yang diucapkan oleh Harsa, kenapa harus dituruti karena sang bunda udah pernah berpesan pada dia untuk minta izinn sama ayah, orang tua Harsa atau Harsa, dan menurut apa yang di ucapkan oleh Harsa.

"jadi luu salah' satu, tanggung jawab Harsa?" tanya keela, dan Allie pun "iyaa termasuklah"

dilain sisi Harsa sedang mengendarai motor dengan kecepatan sedang, tapi saat lampu merah tiba-tiba hujan turun, beberapa saat kemudian lampu hijau Semua pengendara motor dan mobil melaju untuk berteduh supaya tidak basah, Harsa melanjutkan naik motor.

selama perjalanan pulang Harsa membiarkan dirinya basah kuyup, "gue basah ajaa deh, semoga sakit"

sampai dirumah Harsa memasukkan motornya, diteras rumah bunda panik plus bingung kebingungan kok bisa anaknya sulungnya basah basahan. yaa karena hujanlah

"Bun, bun lihat Abang kayak pengen sakit dehh, udah tau kalo main hujan - hujanan pasti sakit nih.

"kompor terus, Sana cepat ambilkan Abang handuk"suruh Harsa dan lara pun dengan cepat mengambil handuk

"kamu itu sudah tau gampang sakit, malah main hujan-hujanan, dimana anak bunda"ucap bunda, "yaa anak bundakan aku"balas harsa.

"nggak anak bunda, Allie manaa diaa??"tanya bunda

"lagi pergi sama pacarnya, pindahh Bun, Abang mau masuk"ucap Harsa saat melihat adeknyaa udah membawa handuk kesayangan.

"Kowe cah, kowe wis ngerti yen gampang lara senajan lagi dolanan udan, Sana'a, cepet-cepet adus" omel ayah karena bingung dengan anaknya sulungnya.

"iyaa yah"

setelah mandi, Harsa benar benar panas. sedangkan disisi lain Allie baru saja pulang diantar oleh Farraz setelah hujan reda, "makasih yaa udahh antar aku"ucap Allie, sepasang kekasih baru itu memutuskan untuk ganti gue - Lo jadi aku - kamuan meskipun mereka agak kaku.

"iyaa sama samaa, Sana'a masuk masih dingin ini" balas Farraz dan allie menggaguk, "oh yaa kayaknya ayah belum pulang dari kerja, aku dirumah Harsa dulu" Farraz mengangguk mengerti saat ingin memakai helm dia melihat Harsa sedang melihat mereka dari atas balkon.
"Har, semoga cepat sembuh yaa" teriak Farraz karena dia bisa melihat muka sahabatnya, sakit.

"lahh kok bisa tau diaa??" bingung Harsa tapi beberapa detik kemudian dia ingat "OH" kalo sahabatnya pernah bertanya gimana mukanya samaa persis yang sekarang mukanya, haha.

"dia sakit? Raz" tanya Allie dan Farraz mengangguk, "lihat dehh nanti mukannya pucat" ujar Farraz dan allie menggaguk. "ya udah Sana'a masuk udah sore ini, baju kamu jugaa basahkan?" kata Farraz, Allie melihat bajunya dan benar baju sedikit basah "okey deh hati - hati yaa" pamit Allie, Farraz pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"motor untungnya, lu udah biza nyala tadi"ujar Farraz kepada motornya yang sempat mati saat berangkat kesekolah.

---------

"bundaaaaaaaaa"panggil Harsa.

"kenapa, bang, kamu masih sakit loh kenapa turun kebawah"ucap bunda, Harsa hanya bisa tersenyum. "Bun, Abang boleh nggak ikut ayah ke Bandung??" laki-laki yang sedang demam itu bertanya dengan sang ibunda.

Lia kebingungan "bukannya tadi malam dia bilang nggak mau ikut yaa" batinn Lia. "yaa terserah Abang, tapi tadi malam katanya nggak mau ikut, alasannya Allie nanti sendirian" balas Lia.

Harsa ketawa kecil,"hehehe nggak jadi, Bun, Abang mau ikut ke Bandung"
Lia pun mengangguk mengerti. "yaa udah tanya ayah nanti kalo pulang"

"ABANGG"teriak Lara, gadis itu berlari kecil kearah sang kakak, "aku tadi denger Abang mau ikut, yaa?"gadis kecil itu benar-benar berharap sang kakak tidak ikut, Lara tidak mau berpisah dengan Harsa. karena dirinya dan sang ibu tidak ikut dengan sang ayah. Harsa menggaguk "iyaa Abang mau ikut, kamu beneran disini?ucap Harsa.

"ihh Abang nggak usah ikut, sini aja di Yogja"ujar Lara, "nggak mau, dek, aku mau ikut ayah ajaa" bantah Harsa, dia sudah memikirkan untuk ikut dengan sang ayah. "iyaa, bang, masa ayah pergi kamu juga pergi sihh. bunda sama Lara cuma berdua disini" Lia menatap putranya, yang sedang duduk dimeja makan.

"Abang udah pikir dengan matang-matang, bunn"ucap Harsa, dan Lia hanya pasrah dengan keputusan sang anak. "Abang nggak asik, aaa"Harsa hanya mengabaikan ucap
sang adek.

Lia kembali melanjutkan memasak, sedangkan Lara melesat ke halaman belakang. "Bun, Harsa kekamar dulu ya, mau istirahat." dan Lia pun membalas "iyaa sanaa, emang harus istirahat kamu ituu masih demam"ucap Lia.

_____

selamat malam, janlup komen & vote yaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pelangi setelah hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang