Chapter 07

12 0 0
                                    

Aku hampir tidak bisa mengejar Sahnon, begitu aku sampai di taman barat Sahnon sudah bertarung saja. Aku melihat sekeliling, aku harus memastikan situasi lebih dulu apakah kami terdesak atau tidak. Aku melihat ayah dan Luham sedang mencoba menahan seseorang yang sedang membuat segel.

'Jadi penyerang pengguna sihir, apa mungkin musuh dari novel ini sebenarnya menara sihir? Temanku juga beberapa kali bercerita kalau novel rofan yang dibaca villainnya itu penyihir atau menara sihir begitu...' batinku.

Pertarungan mereka cukup intens. Aku kembali melihat Sahnon, dia lebih unggul daripada musuh jadi seharusnya dia tidak apa-apa, tapi aku cukup mengkhawatirkan ayah dan Luham. Semakin banyak musuh yang mengepung mereka.

Seseorang dengan pedang besar tiba-tiba berlari kearah Luham dan dari kejauhan aku melihat kilauan dari anak panah entah kemana tujuannya yang pasti ayah dan Luham terdesak.

"Ayah! Luham! Hati-hati!"

Aku lekas menangkis pedang yang diarahkan ke Luham.

Klang! Klang! Klang!

Swuush!

"Ukh!!!"

Anak panah menancap tepat di paha kananku. Rasanya sangat sakit, kepalaku langsung berdenging.

"Reigha!!" Luham yang langsung mengeluarkan mananya dan menghempaskan semua musuh disekitar kami.

Luham langsung meraihku, dia menyelubungi anak panah itu dengan mananya dan dengan cepat langsung menarik anak panah itu. Luham memgeluarkan perban dari tas kecil pinggangnya dan membalut lukaku.

"Kenapa kau ikut kesini? Kau seharusnya sembunyi saja!" ucap Luham.

"Apa kau bercanda?! Kita diserang seperti ini dan kau ingin aku sembunyi? Aku tidak sepengecut itu!" ucapku.

Masa bodoh dengan Reigha toh aku bukanlah dia! Aku orang lain yang merasuki adikmu, oke! Reigha sudah tidak ada lagi di dunia ini!

Aku menggeram kesal, Luham benar-benar menyebalkan.

Tanpa sadar manaku keluar diikuti aura, "Kau kakak yang menyebalkan, aku membencimu!"

Luham terbelalak,  "Mundur semuanya!"

Partikel cahaya mulai bergumpal disekelilingku, rasanya sesak, ini hampir sama seperti saat kekuatanku bangkit beberapa hari yang lalu. Tidak bisa seperti ini, kalau begini aku mungkin akan melukai orang yang ingin aku lindungi.

'Baiklah, tenang dulu Reigha.... Kendalikan dirimu.... Kau bisa... kau harus bisa...'

Rasanya benar-benar tidak enak, tapi saat aku tenang seperti ini aku merasa seperti ada dua tali yang kusut didalam diriku. Yang mana Mana dan yang mana Aura? Bagaimana cara membedakannya? Pasti ada perbedannya.

Aku memejamkan mataku, aku mencoba merasakannya kembali. Yang satu terasa agak berat dan satunya terasa agak panas. Bagaimana kalau aku membayangkan yang berat itu Mana dan yang panas itu Aura? Jadi... yang berat adalah Mana lalu talinya berwarna biru, dan yang terasa panas adalah aura dan talinya berwarna merah.

Bagus. Aku bisa membayangkannya dengan jelas. Sekarang aku harus mengurai kedua benang yang kusut itu. Yang mana dulu yang harus aku tarik? Karena aku benci sakit, bagaimana kalau selesaikan tali yang biru lebih dulu baru yang merah setelahnya?

Aku membayangkan diriku mengurai kedua tali itu, agak sulit tapi perlahan tali-tali itu mulai terurai.

"Huufff... haaah..."

Aku menguatkan cengkramanku pada pedangku, aku membuka mataku, entah kenapa semua terasa lebih jelas. Aku merasakan banyak kekuatan bercampur disekelilingku. Aku langsung berlari menyerang orang yang membuat segel tadi, dia berhasil menghindar tapi tangannya kirinya terpotong.

"Cih... meleset"

Rekannya yang lain mencoba melindunginya, tapi mereka langsung dihabisi Sahnon.

Aku melepaskan Mana dan mempertajam Auraku, aku kembali menyerang penyihir itu. Dia cukup kuat, seranganku selalu berhasil ditangkisnya dan ini mulai menyebalkan.

"Apa kau bisa diam? Seranganku meleset terus!" ucapku.

"Hah, jika aku diam kau akan membunuhku!" sahutnya.

"Tentu saja! Kau orang yang menyusup ke rumahku!"

"Kenapa menyalahkanku? Kau harusnya menyalahkan mereka yang membayar kami!"







=================Cut================








Hai gimana ceritanya? Sebelumnya salam kenal, aku penulis novel ini, kalian bisa panggil Yuki. Jika kalian penasaran dengan versi fullnya, kalian bisa membaca di Karyakarsa(Yukisaku, linknya ada di profile). Kalian bisa beli persatuan chapter seharga 20 koin atau langsung paketannya seharga 350 koin(seluruh chapter langsung terbuka). Jika kalian sudah membeli semua chapternya kalian juga bisa men-klaim PDFnya.

Sebelumnya, untuk novel yang aku promosikan di Wattpad hanya akan aku update full bagian free dan untuk berbayar hanya akan aku publish beberapa line awal.

Novel ini sudah tamat di Karyakarsa dengan total 22 chapter (1 prolog, 20 chapter, 1 epilog). Kalian juga bisa beli langsung PDFnya dengan dm ke email: yukisakuebook@gmail.com, seharga 35.000 ribu.

Klaim PDF:
Jika kalian sudah membuka cerita yang terkunci, tenang aja karena itu akses permanen jadi tidak akan terkunci lagi. Untuk klaim PDF sendiri, kalian bisa dm ke email diatas dan jangan lupa untuk menyertakan nama akun kalian.

Novel yang publish di Karyakarsa:
1. Aku Akan Menyingkirkan Status Villain Ini (Tamat)

2. The Obsessive Count Looks At Me (Tamat)

3. Kenaan For Alan (Short)

4. I Was Born As The Youngest Child In The Black Summoner Family (On-going)

(ORIGINAL BL)(Promo)Aku Akan Menyingkirkan Status Villain Ini (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang