]|I{•------» [ asian mafia ] «------•}I|[

tumpukan kertas dokumen -2

'mereka salah berurusan dengan kucing hitam kecil kita'

__________________________________

"Berani beraninya mereka
...."

_ucap Wiliam kesal sambil memijit pelipisnya sendiri merasakan sakit kepala, karna di surat ancaman tersebut tertera bahwa si penghianat serta anak buah nya menahan atau mencuri lajur stok persenjataan yang seharusnya berada dan di stok ke negara Vietnam... Sebenarnya Wiliam juga sangat lah tidak ingin berurusan degan orang Vietnam lagi di akibatkan dulu dia salah mengucap sebuah kata dan membuat hampir terjadi perperangan akibat Wiliam _

"Sudah Wiliam serahkan ke Vidi aja Asalkan bukan India Vidi mau itu mengurus nya"

_ucap Revina santai lalu berdiri berjalan mendekat ke tempat duduk Wiliam berjalan ke belakang kursi nya lalu memijat bahu William karma sebenarnya bagaimana pun Revina itu lop lop Wiliam baget kek MW nya cinta mati aja gitu sama Wiliam namun di sisi lain Wiliam fine fine aja di gituin sama Revina, hal hasil Revina tergantung jadi sebatas rekan kerja_

"Enak banget nya mulut nya, apa kau fikir itu tidak melelahkan ayolah Revina... Kau saja aku malas"

_ucap Vidi sambil menaruh kepalanya di atas meja sambil memainkan pulpen,_

"Ayolah seharusnya kau tau betafa aku tidak bisah jauh darih Wiliam aw..."

_balas Revina degan centil membuat Wiliam sedikit bergidik geli seperti jijik namun pasrah_

"Lalu ? Kau fikir aku lagi ada niat buat Nge babat Pala orang? Mikir ye Revina kagak gitu konsep nya cantik"

_ucap Vidi kesal dia sangat tidak mau meninggalkan kantor bahkan tempat duduk nya sendiri _

"Vidi deindra aku mohon degan segenap jiwa raga ku .... Tolong aku untuk kali ini"

_ucap Wiliam sambil menatap Vidi degan penuh harapan berharap Vidi akan degan senang hati membantu nya_

"Lucu hahah... Ngk makasih aku mlas ...."

_ucap Vidi dan mendapatkan Hela nafas panjang dari Wiliam ternyata harapan nya tidak terkabul_

"Janji McLaren se gudang gua beliin"

_ucap Revina sambil tersenyum berusaha untuk membuat Vidi yakin dan membujuk nya setidak nya untuk turun tangan dalam hal ini_

"Lantas ? Kau fikir aku percaya Revina?, aku masih lebih percaya bahwa matahari kotak ketimbang ucapan mu"

_ucap Vidi malas sambil menyeringai_

"Yehhh ayam!, ucapan gua bukan hanya ucap Wiliam yang mw ngasih gua cincin nikah"

_ucap Revina percaya diri karna benar Wiliam pernah berjanji akan menikahi Revina namun gagal akibat Wiliam ilfill degan tingkah laku Revina Wiliam lebih suka wanita yang kalem ketimbang kek cacing kepanasan_

"Basi ya ... Kasihan"

"Aku pengen baget Nge gampol diri mu nona Vidi tunggu aja oke"

"Meh!? Sini Revina meh gampol gua kalo lu berani"

"Weh lu nantang gua sat!?"