•✄𝕾𝖊𝖇𝖊𝖑𝖆𝖘✾
‘Plak!
Suara tamparan menggema di dalam ruangan kerajaan yang terdapat kursi kebanggan milik sang pemimpin. Mereka memejamkan matanya kala sang raja menampar pipi Jungwon dengan keras.
“Maumu apa Jungwon?! Harus berapa kai ayah bilang, jangan terjun lagi ke dunia motor!” Sarkas Seungcheol dengan tangan terkepal.
“Sama saja! Tidak ada bedanya dengan ibumu! Kalian sama-sama keras kepala!” lanjutnya.
Awalnya Jungwon hanya ingin diam, tapi mendengar ayahnya membawa-bawa nama Ibunya, Jungwon tidak bisa tinggal diam. Suara kekehan terdengar di telinga mereka.
Jungwon mendongak, menatap tajam sang ayah. “Dan sudah Jungwon bilang juga pada ayah, bukan? Jangan membawa-bawa Bunda jika ayah saja tidak peduli dengan hobiku!”
“Atas dasar apa ku berbicara seperti itu, Yang Jungwon?!”
Gigi taring Jungwon ke luar bersamaan dengan matanya yang berubah menjadi merah pekat menyala. Tanganya tergegam erat menandakan emosinya tidak bisa di kontrol.
“Bilang saja jika kau tidak mau mengakui ku sebagai putramu, sialan!” desis Jungwon.
Seungcheol terperangah dengan ungkapan dari anaknya. Tetapi tetap, dirinya tetap menatap manik kucing itu dengan datar.
“Sialan! Mengapa harus bundaku juga yang berkorban untukku, demi dirimu?! Aggrhhh!”
“Dan aku juga tidak meminta bundamu untuk melahirkan dirimu Jungwon,” potong Seungcheol membuat suasana semakin tegang.
“Jika kau tetap ingin terjun kembali, sebagai pelajaran, jangan menjadi putraku!”
“Ayah! Jangan seperti ini!” sela Jay, yang dalam keadaan sehat.
Melirik sejenak ke arah Jay, Seungcheol menatap satu persatu anggota dari gang anaknya. Ingin berujar kembali, tetapi Jungwon lebih dulu meninggalkan ruangan tersebut.
Jay menatap iba adiknya. Menoleh kembali ke ayahnya yang hanya menampilkan raut datar. “Ayah, Jay rasa Ayah terlalu mengekangnya. Lagipula ini untuk kesenangan--”
“Membawa pada kematian, disebut kesenangan, Jay Park?”
Kalah telak. Jay bungkam dengan ungkapan sang ayah. Melirik kembali pada ayahnya yang berdiri dari kursi kebanggannya dan jalan berhenti di depan teman-teman gang Jungwon.
“Aku tahu, niat kalian baik. Tapi tidak dengan bermain-main menggunakan motor. Hal yang terjadi dua bulan lalu, belum cukup membuat kalian jera? Yang sampai akan di penjara kan?”
Diam. Hening melanda membuat Seungcheol menggela nafas pelan. Menoleh ke Sullyoon yang menahan senyuman kala kakinya tidak sengaja menginjak kaki milik Yeji.
Seungcheol tersenyum tipis dibuatnya. Ternyata masih sama, teman kecil Jungwon itu masih saja tidak bisa menahan tawanya karena humornya yang rendah. “Sullyoon.”
Panggilan itu membuat Sullyoon seketika menegang. Berganti dengan Yeji yang sekarang menahan tawa. Seungcheol menggelengkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕰𝖙𝖊𝖗𝖓𝖊𝖑𝖑𝖊
Про вампировWalau di zaman modern seperti ini, tidak menutup kemungkinan jika apapun bisa terjadi. Begitu juga dengan adanya makhluk dari klan Vampire. Mereka masih ada hingga saat ini, orang-orang saja yang terlena dengan kepuasan mereka yang menjadikan mereka...