Drop

331 37 8
                                    

~Typo bertebaran ~


Setelah membutuhkan waktu 25 menit di perjalanan, Taehyung akhirnya sampai di rumah sakit tempat anak kesayangannya di rawat.

Diruangan penuh dengan bau obat obatan itu, bayi kecil kita masih tertidur pulas setelah tadi diberikan obat bius. Karena Acil sedari tadi menangis meraung raung meminta para kakaknya. Jay sekarang sedang menjamput Riki dan Jake yang ban mobil mereka kempes ditengah jalan jadi Jay terpaksa menjemput mereka.

"Astaga anak papa, gimana ma keadaannya?" tanya Taehyung berjalan mendekati ranjang pesakitan Acil dan mengecupi wajah damai anaknya itu.

"Kena DBD pah, gimana dong?" Jennie memeluk Taehyung dengan erat.

"Gapapa sayang, dedek pasti bakal sembuh" Taehyung mengusap Surai istrinya dengan lembut.

"Eugh...kaka" Leguh Sunghoon, masih dengan mencari kakaknya.

Mendengar suara anak mereka, Jennie dan Taehyung langsung mendekati sosok yang terbaring di ranjang rumah sakit. Acil mulai merengek kembali ketika tidak menemukan kakaknya. "Hiks...kaka... hiks... hiks"

"Yaampun sayang, sama papa duku yuk. Kalau kakak udah pulang baru sama kakak ya" Taehyung mencoba menggendong anaknya itu yang masih menangis sesenggukan.

"nda, mawu kaka...hiks" Acil menangis semakin keras. Jennie dan Taehyung semakin bingung, sebenarnya orang tua Acil itu mereka atau kakak kakaknya acil yaitu anak ketiga anak tertua mereka.

"Iya sabar ya sayang" Taehyung menepuk nepuk punggung dan pantat si kecilnya itu. Tak lama datanglah orang yang sedari tadi ditanyakan oleh Acil.

"Eh adek, knp kok nangis?" Jake mendekati dedek kecilnya.

"Minta kalian dari tadi. Mama sama papa ajakin ke taman tadi juga gamau"

"Kaka ikie ana?" Acil sibuk mencari semua kakaknya itu yang kelewat tampan.

"Lagi beli makan dek, sama abang yu" Heeseung ingin menggendong bayi dari keluarga mereka, tapi Acil menolak.

"Nda au, mau kaka ikie...hiks" Ketika Acil ingin kembali menangis, tiba tiba Riki datang membelah kerumunan kakak kakaknya itu.

"Ada apa de? kok nyariin kaka?. Biasanya juga nempel mulu sama bang Heeseung" Walaupun begitu Riki tetap mengambil alih gendongan Acil.

"Kakaaaaaaa...au alan alan" Setelah sudab berada di gendongan Riki, Acil memeluk leher Riki dengan erat.

"Yaudah ayo, mau kemana?" Riki mulai meninggalkan ruang rawat Acil. Belum sempat membuka pintu, Acil kembali merengek.

"Ayo kaka kaka unya dede halus kut"Semua orang yang berada di ruangan tersebut hanya dapat tersenyum. Kebiasaan adik mereka akan manja pada oe empat kakaknya itu.

"Yaudah ayo" Tangan Heeseung digengam oleh tangan kanan mungil Acil yang terpasang sepang infus dengan erat, dan tangan kirinya menggenggam tangan Jay. Sedangkan Jake berada dibelakang sedang bermain hp dan membawa infus milik acil, sambil mengikuti langkah saudara saudaranya.

Mereka berjalan menuju taman rumah sakit, banyak mata yang melihat mereka. Tak ayal banyak yang salfok akan keharmonisan keluarga itu, tak banyak yang gemas dengan bocah imut itu.

"De, udah sampe" Riki sudah mulai pegal menggendong Acil, badan adiknya itu pasti semakin berat seiring bertambahnya usia.

"Sini sama kaka aja yok dek" Tangan Jake disambut dengan baik oleh Acil. Tapi dia juga menarik baju Jay untuk ikut bersamanya.

Baby Acil || SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang