Demam

1.8K 124 18
                                        

~Typo bertebaran ~





Pagi harinya, semua keluarga Kim sedang sarapan bersama di ruang makan, kecuali acil. Anak itu masih tertidur dengan posisi yang tidak nyaman dan menggeliat tak tenang.

Tak ada yang membangunkan bayi kecil kita. Jadi ia bangun sendiri menuruni tangga dan berjalan menuju semua anggota keluarga berkumpul.

"Agi cemua" Acil berjalan gontai dengan satu tangan mengkucek mata dan lemas, karena tadi malam ia baru bisa tertidur di jam 4 pagi dan itupun masih dengan tidak nyaman.

"Pagi anak papa yang tampan" Taehyung mengangkat anaknya dan menempatkannya pada pangkuannya.

"eeuhh" Geli dan tidak suka Acil, muka dan badanya diciumi oleh papanya. Kakak kakaknya hanya terkekeh gemas.

"Badan dedek kok anget?! dedek sakit?" Pertanyaan unfaedah Taehyung pada anaknya. Sudah pasti jika badan panas, artinya sakit.

"Adek ucing ikit" Acil memeluk papanya, ia sedang ingin bermanja manja pada keluarganya. Walau tiap hari pun sudah.

"Yaudah adek sekarang makan, habis itu tidur lagi ya. Nanti mama pasang cooling fever"

"Nda au...dede ga apsu akan" Seluruh keluarga memandang Acil sedih. Ketika para kakak ingin beranjak keluar, Acil menangis.

"HUWAAAA.....KAKA" Acil menangis dan berlari menuju para kakaknya yang baru sampai di depan pintu. Acil segera bergelantungan di kaki para kakaknya.

"Kenapa dek?" Jay segera membawa Acil pada gendongannya. Acil segera memeluk leher Jay dengan erat, yang dipeluk hanya bingung.

"Kaka nda oleh pegi" Disela sela berbicara masih ada isak tangis sang adik kecil mereka.

"Jangan gitu dek, kakak harus sekolah. Biarin dong sayang, kasian kalo kakak terlambat loh sayang" Jennie menengahi Acil yang terus merengek di gendongan Jay.

"nda awu" Acil masih menggeleng gelengkan kepalanya di dada Jay.

"Ayo dong dede. Kita nanti pergi ke mall deh, sama Unoo sama Uwon" Masih dengan bujuk rayunya, Jennie mencoba melepaskan gendongan Acil pada Jay.

Sementara Jay, Jennie dan Acil sedang bergelut. 3 eh lebih tepatnya 4 orang, sudah diam diam  pergi mendahului Jay untuk ke tempat masing masing. Papa : kantor, Heeseung : kampus, Jake dan Riki : Sekolah. Meniggalkan Jay dengan adiknya yang sedang rewel.

"Ayo dong dek, hyung harus ke sekolah. Nanti kalau telat gimana dong?" Jay sudah hampir pasrah pada kenyataan hari ini. Tapi ternyata memang dia tidak di kehendaki untuk ke sekolah. Ketika ia terbebas dari Acil, ia sudah ditinggal dan ketika memeriksa motornya, pas sekali bannya kempes.

Jadi mau tidak mau ia harus tidak berangkat sekolah, kalaupun naik taksi ia bakalan sudah telat karena jam sudah menunjukkan pukul 07.50.

Ketika ia masuk, ia dapat melihat adiknya yang masih menangis dan mamanya yang masih menenangkan Acil.

"Dek..." Acil yang mendengar suara hyungnya itu langsung berlari yang masih setia menangis, menubrukkan diri pada badan Jay.

"Yung...endong" Acil merentangkan tangannya pada Jay, agar Jay menggendongnya.

"Kok gajadi ke sekolah ka?" Tanya Jennie yang berjalan menuju anak kedua dan keempatnya.

"Udah ditinggal sama yang lain, lagipula motor kakak bannya kempes ma" Jay menepuk nepuk pantat Acil. Tak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus dari arah Acil.

Jay segera membaringkan adiknya itu pada kasur. Ketika diturunkan, Acil bergeliat tidak nyaman jadi Jay kembali menggendongnya.

Jay turun menuju dapur untuk mencari keberadaan mamanya. Setelah menemukan mamanya, ia segera meminta obat. "Ma, ada cooling fever sama obat gatal ga?" 

🍒  🎀  𝓑𝓪𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓲𝓵  🎀  🍒 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang