Di kediaman keluarga Taehyung, terdapat 3 anaknya yang sedang bermain dengan bungsunya. Tampak sangatlah lucu interaksi mereka. Masih kurang seorang kakak lagi yang belum bergabung, karena masih berada di kampus.
"Papaa...HUWAAAA" Seorang anak berusia 5 tahun berlari sambil merentangkan tangannya, tak lupa masih dengan tangis kencangnya yang menghiasi rumah mereka. Kakak kakaknya hanya terkekeh gemas dengan sang adik bungsu mereka yang menangis dan mengadu pada papanya.
Anak kecil itu memeluk kaki Taehyung yang sedang duduk di kursi, sedangkan anak anaknya duduk dikarpet bulu. Taehyung terkekeh dengan anak bungsunya itu yang sangat menggemaskan.
"Astaga cayangnya papa...cup cup cup" Taehyung menggendong anaknya itu dan menepuk nepuk pantat anaknya agar berhenti menangis.
"Huwaa papa...hiks...hiks. Kaka kal" anak kecil itu menunjuk pada ketiga kakaknya. "Apa yang dilakuin kaka Ikie?"
"Emen dede hoonie diambil kaka" Adu Sunghoon pada papanya. Taehyung yang mendapat aduan dari anak kecilnya itu hanya terkekeh dan mulai mendekat pada 3 anaknya yang lain. "Kakaknya mau diapain?"
Sunghoon mulai berhenti menangis ketika di tanyakan apa hukuman yang akan diberikan pada kakak kakaknya itu. "di ubit, papa"
Taehyung segera pura pura mencubit Riki, agar anaknya senang. Riki pun berpura pura kesakitan ketika Taehyung pura pura mencubitnya. "Yeeeee, dede enang" Seru Sunghoon senang.
Tawa mereka semua dengan sorakan sang adek mereka yang tampak senang. Tiba tiba seseorang datang dari arah pintu masuk, menginterupsi tawa mereka. "ABANG PULANG"
Sunghoon yang melihat abangnya pulang pun langsung meminta turun dari gendongan Taehyung "Papa ulun. Abang~" Sunghoon yang sudah turun dari gendongan Taehyung pun berlari menuju abang kesayangannya itu.
"Eh adek abang, udah makan belum?" Heeseung mengambil Sunghoon kedalam gendongannya.
"Elum, abang" Sunghoon menunjukkan puppy eyes-nya pada Heeseung.
"Terus yang tadi makan 2 piring siapa kalau bukan adek?" Jay nimbrung dalam percakapan itu, ia ingat kalau Sunghoon sudah makan siang bahkan ia nambah satu piring.
"Iiish, Hyung ga cayang adek. Adek mam anyak calah, mam ikit calah. Cemua adek yang calah " Sunghoon ngambek, kepalanya ia gesek gesekan pada dada Heeseung.
"Loh, adek kenapa?" ucap sang Mama dari 5 anak itu yang berjalan dari arah dapur. Ia mendengar suara anak dan suaminya yang tampak bercanda gurau.
"Mamaaa~" Sunghoon meminta mamanya untuk di gendong. Jennie yang menggendong anak bungsunya itu geleng geleng kepala. Sudah biasa dia, memang sang bungsu yang sangat manja.
"Gapapa kok sayang, mama malah seneng adek makanya banyak" Jennie mengusap surai anaknya.
"Mah, Kita mau pergi ya?!" Heeseung meminta izin ingin pergi ke acara kumpul kumpul.
"Kemana?"
"Cuma mau main kerumah bang Yeonjun kok"
"Yaudah gapapa"
"Dedek ikut juga ya ka, hy-" Sunghoon mengeluarkan jurus puppy eyes-nya agar diperbolehkan ikut. Namun tiga orang dibelakang Heeseung langsung memotong pembicaraan Sunghoon "Gak"
Sunghoon langsung menangis "HUWAAA, KAKA GA CAYANG DEDE LAGI" Menyembunyikan wajahnya pada bahu Jennie.
"Ajak aja lah kak" Jennie mencoba membujuk ketiga anaknya. Kalau Heeseung mah, mau saja berbeda dengan 3 anak lainnya.
"Yaudah tapi adek jangan ngerusuh ya"
"Oke" Sunghoon langsung berhenti menangis setelah diperbolehkan ikut. Sebenarnya mereka hanya bercanda pada adik kecil mereka, ingin menjahili Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Acil || Sunghoon
Short StoryKehidupan Acil dengan keempat abangnya yang protektif kepadanya. Dan Keseharian bocil ingusan bersama para bestihnya