Hari baru kegiatan baru, setidaknya hanya untuk Acil hari ini. Anak itu hari ini akan pergi bermain dengan para bestihnya yaitu Unoo dan Uwon. Awalnya mereka berdua tidak mau bermain dengan Acil, karena takut diamuk olehnya.
Papa, mama dan para kakaknya sudah pada kegiatan masing masing. Seperti kantor, dapur dan kamar ataupun di sekitar rumah. Heeseung, Jay, Jake dan Riki dirumah karena ini weekend, kalau papa Taehyung kan, kantor itu miliknya jadi banyak meeting.
Sedangkan Acil, sedang menonton TV yang menayangkan lagu Billy Poco milik boy group korea selatan yaitu Enhypen. Dengan tangan yang memegang ciki baby, berbentuk bunga dan mata yang hanya terfokus pada tayangan televisi, bahkan mulut dan tempat sekitar yang ia duduki sudah penuh dengan remahan makanan.
Tidak ada yang menyadari bocah kecil itu sudah asik memakan ciki. "Astaga dedek, kok makan ciki pagi pagi?" Jennie datang dari arah dapur sembari membawa sarapan untuk bayi kecilnya.
"Adek dikacih cama kaka ikie telus tipinya diidupin cama Jay yung" Mulut Acil penuh dengan ciki, hingga tidak ada tempat lagi untuk ciki lainnya masuk. Pipi yang mengembang menjadikannya lucu.
"Yaudah, itu cikinya di telen dulu dek. Habis itu kita makan sama naget" Jennie memperlihatkan makanan yang ia siapkan untuk Acil.
"Aget?"
"Iya, mama udah gorengin naget kesukaan dedek" Jennie mulai menyendokkan nasi beserta naget yang sudah ia masak. Acil membuka mulut kecilnya lebar lebar dengan mata yang berbinar.
"Enak ga dek?"
"Emmm nak" Acil bergoyang goyang melihat dan mendengar lagu Billy Poco dengan senang.
"Jangan banyak gerak sayang, nanti keselek"
"ma, dedek anti mau ain cama Unoo cama Uwon ya?!" Jennie berpura pura berpikir dengan tangan yang ia gosok gosokkan pada dagunya.
Acil yang masih setia menunggu jawaban dari mamanya itu, sudah berjongkok dan mendongak ke atas pada wajah mamanya sembari menunggu jawaban.
"emm..." Jennie sengaja menggantungkan ucapannya agar bocil itu semakin penasaran.
"Boleh, tapi ditemani sama kakak Jay ya!" Si Acil hanya mengangguk angguk tanda setuju.
"Yauda, dede mau ke Jay yung ulu ya ma" Acil segera berlari meninggalkan mamanya.
(=^・ェ・^=)...
KNOCK*
KNOCK*
Pintu kamar milik Jay di ketuk, karena pemilik kamar yang malas membuka pintu, ia hanya menyuruh orang itu masuk. "Masuk aja ga dikunci"
Ketika pintu terbuka sedikit demi sedikit, ia tidak dapat melihat orang yang membuka. Badannya menegang, mulai merinding. Namun sesaat kemudian, ia dapat bernapas lega dengan teriakan aegi nya itu. "Jaaayyyy yyyuuunggg"
Acil masuk dan berlari menuju ranjang Jay yang sudah rapi, mulai melompat lompat pada ranjang kakaknya itu. "Kenapa dek? Pasti mau sesuatu kan?!"
"Au aja dedek mau apa" Acil berhenti lompat lompat dan mulai meminta Jay memangkunya.
"Antelin dedek main cama Uwon, Unoo ya yung" Acil memeluk badan Jay dari depan lalu mendongakkan kepala dan menunjukkan puppy eyesnya.
"Emang dedek sama Jungwon sama Sunoo mau main kemana?" Jay mengelus surai adiknya itu.
"Unoo cama Uwon ukan Jungon, Cunoo" Bibir yang dimanyunkan dan tangan yang bersidekap dada.
Jay hanya terkekeh dan membenarkan perkataannya "Iya, Adek sama Uwon, Unoo mau main kemana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
🍒 🎀 𝓑𝓪𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓲𝓵 🎀 🍒
Historia CortaKisah kehidupan seorang Acil dengan 4 orang kakak yang posesif padanya. Dan kehidupan sehari-hari Acil dengan para bestihnya.