Hari sudah menunjukkan cahayanya, namun salah satu anak dari bapak Taehyung belum terbangun dari tidurnya. Sang anak masih memeluk boneka pinguin miliknya.
Ceklek*
"Adek, bangun yuk. Udah di cariin Uwon sama Unoo itu" Taehyung membangunkan anak kecilnya itu. Mulai dari membuka gorden dan jendela, tak lupa menyiapkan peralatan mandi anaknya itu.
"Pa~ dedek lapel" Sunghoon bangun dari tidurnya, lalu duduk dengan tangan mengucek mata.
"Mandi dulu, habis itu makan ya baby" Jennie datang ke kamar anak bungsunya untuk memandikannya.
"Abang cama kakak kakak dedek mana?" Sunghoon belum mau mandi.
"Abang sama Kakak udah berangkat sekolah sama ke kampus. Knp?" Jennie membawa Sunghoon berendam di bathtub dengan bath bomb berwarna biru laut.
"Padahal dede mau ajak kaka ke mall"
"Ke mall mau ngapain?" Jennie sedang memberi sabun di badan Sunghoon.
"Mau main Timezone cama Unoo cama Uwon" Jennie mengangkat anaknya untuk berganti pakaian.
"Nanti sama Kaka Riki aja, kaka pulangnya cepet" Jennie sedang menghanduki rambut Sunghoon yang basah sehabis keramas.
"Yee. Benelan ma?"
"Iya, yaudah cepet. Dibawah udah ditunggu Unoo sama Uwon" Sunghoon langsung berlari kebawah setelah tahu sohibnya datang.
...
"Uwon~, Unoo~" Sunghoon menarik kedua temannya itu untuk bermain di luar. "Mama, dede main cama Unoo cama Uwon di lual ya" triak Sunghoon sebelum meninggalkan rumahnya.
"Iya, tapi jangan main di kolam ya sayang"
"Mau main apa?" Sunoo bingung mau bermain apa, jadi mereka memutuskan untuk bermain sepedaan.
Sekitar jam 11.35 Riki menghampiri trio bocil yang sedang bermain di taman depan kompleks. Para bocil sedang bermain di dekat kolam, melihat lihat ikan yang berada di dalam sana. "Adek~. Mainya udahan, pulang"
Sunghoon yang terkejut dengan suara kakaknya, langsung melepas pegangannya pada samping kolam dan berakhir tercebur.
BYUR*
"Dek...eh" Riki yang panik melihat adeknya tenggelam langsung berlari dan masuk kedalam kolam, yang lumayan dalam untuk ukuran anak anak. Setelah masuk kedalam kolam Riki langsung mengambil adiknya itu dari kolam, badannya sudah basah kuyup.
"Hahh...hahah....HUWAAAAA.....AKIT DADA ADEK" Sunghoon kesulitan bernapas, jadi Riki segera menelepon kakaknya yang sudah sampai rumah.
[Dirumah ga bang?]
[Baru aja pulang. knp?]
[Bang, ketaman sekarang dong. Ini adek tenggelam di kolam barusan.]
[Kok bisa?!!]
[Panjang ceritanya. Sekarang kesini. Kalo ada bang Heeseung sekalian deh, dari tadi minta bang Heeseung yang gendong.]
[Oke, oke]
Jay, Jake dan Heeseung segera pergi ke taman depan kompleks tampa lama. Mereka yang sudah sampai melihat dan mendengar suara Sunghoon yang menangis. "HUWAAAA, ABANG, KAKA. DADA DEDE AKIIT...hiks ..hiks"
Riki masih memeluk anak itu mencoba menenangkan. Mereka yang datang langsung panik, melihat badan Sunghoon sudah basah kuyup dengan nafas yang tersengal sengal tak lupa juga ada luka pada lutut anak itu.
"Dek, mana yang sakit?" Jay mencoba menggendong adeknya itu. Namun ia menolak, meminta Heeseung yang menggendongnya.
"Abang...hiks..hiks...dada dede akit" Sunghoon masih nangis sesenggukan. Mereka yang melihat itu langsung memutuskan untuk pulang dengan Jayke yang menggandeng Uwon dan Unoo.
"Udah dek nangisnya. Nanti dada adek tambah sakit loh. Udah ya, nanti kakak beliin tiramisu" Sunghoon yag mendengar itu langsung diam.
"Enelan ya?" Semua yang berada di sana hanya dapat tertawa.
Sesampainya di rumah, mereka langsung mengganti baju dan memandikannya lalu menidurkan Sunghoon, Uwon dan Unoo di kasur. Mama dan papa mereka sedang pergi keluar kota selama satu minggu, untuk urusan pekerjaan.
Pagi hari menjelang. Sunghoon bangun dengan langkah gontainya menuju ruang tengah. Ia mencari kesana kemari tidak ada seorang pun di rumah. Namun malah menemukan seseorang yang tidak ia kenal menggunakan pakaian baby sitter.
"Ciapa kamu?" Sunghoon menunjuk orang itu.
"Hallo sayang, aku yang akan jaga kamu selama orang tua sama kakak kakakmu pergi" Orang itu tersenyum mengerikan
"Mangnya papa, mama cama kakak kakaknya hoonie kemana?" Sunghoon mendudukkan pantat imutnya di kursi meja makan.
"Pada ninggalin kamu sendiri. Kamu di buang di sini, aku yang bakal jaga kamu selama lamanya." Suster itu mencekik leher Sunghoon dengan sangat kuat.
"Aaaa...akit...akh..a..hah" Sunghoon mulai kesulitan bernafas. "Epa-as..." akhirnya cengkraman itu terlepas, namun hari sialnya tak berhenti di situ. Suster itu mengambil sebuah pisau dapur lalu menusukkannya di perut Sunghoon.
JLEB*
"Akh...akit..hiks...hiks" Sunghoon memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah segar.
Saat suster itu akan menusukkan pisau dapur itu untuk kedua kalinya, Sunghoon otomatis berteriak "AAAAAAAAAAaaaaaaaaaa"
...
Riki melihat adiknya yang sedang tidur sambil mengigau dan menangis meraung raung, menjadi panik dan segera membangunkan adiknya itu. "Dek...dek....bangun dek" Riki mengguncang guncangan badan Sunghoon hingga terbangun.
"Kaka ikie....hiks...hiks...HWAAAAAA" Sunghoon menangis sekencang-kencangnya hingga seluruh penghuni rumah berlari menuju sumber suara.
CEKLES*
"Kenapa sayang?" Jennie memeluk putra kecilnya yang menangis sangat kencang.
"Mama...hiks...hiks" Sunghoon memeluk Jennie dengan sangat erat.
"Iya, mama disini" Sunghoon yang belum juga berhenti menangis ditenangkan oleh Jennie dengan mengusap punggung acil.
"Kenapa dedek?" Heeseung dan Taehyung bertanya secara bersamaan.
"Tadi, dede impi. Dede di cekek cama di usuk ake picau...hiks" Mereka semua terkejut, namun ketika Jennie menyugar rambut anaknya itu, ia merasa sedikit hangat pada kening Acil.
"Dedek pusing?" Sunghoon hanya mengangguk lemah.
"Yaudah, dede makan habis itu tidur oke?!" Semua sedih jika dedek Acil sakit. Tidak ada yang membuat rumah menjadi hidup dengan canda tawanya.
Setelah makan Acil sekarang sedang tiduran di dada Taehyung. Lagi manjah ceritanya. Belum sampai 5 menit, sudah terdengar dengkuran halus dari Acil.
TBC...
Allo guys balek lagi dengan lotus. untuk Amor besuk atau lusa ya ges. belum ada waktu nulis sama ide. Chp ini dikit hehe .Bye ฅ^•ﻌ•^ฅ
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Acil || Sunghoon
Short StoryKehidupan Acil dengan keempat abangnya yang protektif kepadanya. Dan Keseharian bocil ingusan bersama para bestihnya