" gue gak salah liat kan?" Tanya Adara yang kini tengah mengaduk ngaduk bakso di depan nya.
" Enggak kaya nyaa.. soal nya gue juga liat apa yang Lo liat dar" jawab Naura seraya menatap jauh pada gadis di depan nya.
" Apa jangan jangan kita berdua yang salah liat?" Tanya kedua nya seraya saling menatap satu sama lain.
" Kita semua juga kaya nya salah liat " sambung Dika membuat Adara langsung menatap nya.
Gibran yang sejak tadi melamun pun langsung menatap teman teman nya.
" Gak mungkin Mili kan? Gue inget waktu itu gue yang gendong Mili ke rumah sakit.. jadi- " ujar Gibran.
" Keliatan nya sih bukan.. tapi emang ada ya orang yang muka nya semirip itu?" Tanya Pipit
" Jangan jangan dia kembaran nya Mili iya gak sih? " Ujar Irshad membuat semua anak magic 5 menatap nya.
" Iyaaa itu masuk akal! Karena gak mungkin Mili hidup lagi" ujar Dika.
" Gib bukan nya Lo temen masa kecil nya Mili?" Tanya Rasya.
" Hmm "
" Pasti Lo tau dong semua tentang Mili?" Tanya Rasya, Gibran kini menatap Rasya dalam diam nya.
Rasya dan semua anak magic 5 kini hanya diam menunggu jawaban dari Gibran yang melamun .
" Mili gak punya kembaran.. dulu gue ketemu waktu mama nya meninggal.. gue liat dia nangis ditaman.. yaa akhir nya gue samperin dia dan berakhir kita jadi Deket. Papa nya sering jemput dia pulang dari taman. Cerita tentang keluarga nya gue tau semua.. karena dulu Mili sering cerita sama gue.. dan dia gak pernah bilang punya kembaran" ujar Gibran
" Jadi kalo gitu cewe itu cuma kebetulan mirip sama Mili?" Tanya irshad.
" Udah udahh ! Nau ayo Nau ! Masuk ke dalam pikiran nya si nadien!" Ujar Adara
" Heh! Gak! Ini masalah sepele! Ngapain sampe masuk kedalam pikiran orang lain?! Gak gue gak ijinin pacar gue masuk kedalam pikiran orang lain lagi!" Ujar Rasya .
" Aduh sya! Dari pada kita menerka nerka gak jelas! Mending kita cari tau dari orang nya langsung! Lo semua setuju kan?!" Tanya Adara. Membuat Gibran kini memfokus kan diri menatap Naura. Naura langsung tersenyum menatap Gibran yang kini sedikit ada nyawa nya setelah 6 bulan lemas lesu letoy sangat tidak Gibran sekali..
" Kalo gue sih gimana Naura aja ya.. soal nya kan dia yang punya kekuatan itu!" Ujar Irshad ..
" Aku jugaa ! Aku sih serahin semua ke Naura" ujar Pipit seraya tersenyum.
" Nau gak usah Nau! " Ujar Rasya seraya menatap Naura khawatir.
" Iya nau gue setuju sama Rasya! Mending Lo masuk aja ke pikiran nya si murid baru itu! " Ujar Dika .
" Dik! Lo bisa bedain gak sih yang setuju sama yang enggak? Rasya itu gak setuju" ujar Adara sewot
" Tenang aja asli nya dia setuju! Udah gpp masuk aja kepikiran si murid baru gak usah mikirin ocehan Rasya yang gak ada untungnya " ujar Dika.
" Kualat Lo sama Abang Lo sendiri" ujar Irshad.
" Kualat? Kita brojol cuma beda 5 menit mana mungkin kualat mau singgah ke gue yang ganteng nya kebangetan ini yakan sya?" ujar Dika membuat rasya memutar mata nya malas.
" Iya gitu sya!" Ujar Dika maksa.
" Iyaa!"
" Tuh kan apa gue bilang dia setuju sama omongan gue.. "ujar Dika seraya menarik turun kan kedua halis nya.