chapter 5

123 11 7
                                    

Gibran kini tengah menunggu Irshad dan Pipit di depan toko kue.. yaa hari ini mereka memang benar benar   berniat untuk menjenguk nadien kerumahnya, namun tiba tiba seorang gadis berlari ke arah Gibran dan bersembunyi di belakang Gibran.. jelas saja Gibran terkejut, ia langsung menatap gadis itu yang ternyata adalah sosok yang ia kenali.

Sosok yang akan mereka jenguk kini tengah bersembunyi di belakang nya. Gadis itu kini memegang erat tas hitam milik Gibran . Gibran berulang ulang menghindari gadis itu namun gadis itu malah terus mengikuti nya di belakang.

" Bisa diem gak sih? Gak tau apa kalo gue lagi ngumpet!!" Ujarnya kesal .

" Oh gak tau, emang kenapa Lo ngumpet? Lo nyuri ?" Tanya Gibran

" Heh jangan ngomong sembarangan! ,,mana ada gue nyuri!" Ujar gadis itu seraya fokus bersembunyi di balik tubuh Gibran , Gibran kini menatap tangan gadis itu yang semakin mencengkram kuat tas nya.

Akhir nya Gibran memilih diam dan sesekali melirik kearah gadis yang tengah mengintip di balik tubuh nya.

" Oh ya bukan nya Lo lagi sakit ya? Harus nya di rumah kan? Oh atau jangan jangan Lo cuma pura pura sakit ya?" Tanya Gibran membuat gadis itu kini mendongak menatap Gibran.

Seperti nya ia baru sadar siapa orang yang dia jadikan tempat sembunyi nya. Bukti nya sekarang ia malah menatap kaget Gibran.

" Baru aja masuk udah belajar bolos" ujar Gibran datar.

" CK.. gak gitu gib! " Ujar nya

" Ya terus gimana? Udah dua hari gak masuk dengan alasan sakit.. oke gue tau Lo pingsan waktu itu, tapi itu gak bisa jadi alasan buat Lo bolos sekolah nadien" ujar Gibran panjang lebar membuat nadien sosok yang sejak tadi bersembunyi di balik tubuh Gibran pun mengerutkan kening nya.

Kini nadien menatap Gibran aneh. Lalu tangan nadien langsung menyentuh dahi Gibran.

" Apaan ni tangan main nempel nempel?" Tanya Gibran.

" Aneh! Lo gak lagi sakit kok.." ujar nadien.

" Ya emang gak sakit!" Ujar Gibran jengkel .

" Apa temen temen yang lain cuma bohong ya? Kalo Gibran itu manusia es yang cuma ngomong dua huruf doang? Tapi kok ini banyak ngomong mana kepo lagi sama urusan orang lain.. ada ya cowo tukang bohong" monolog nadien dan itu bisa di dengar oleh Gibran.

" Heh gue bisa denger omongan Lo ya!" Ujar Gibran membuat nadien langsung melotot kaget karena melihat Gibran seperti nya marah dengan ucapan nya barusan.

" Gibran Lo lagi ngomong sama siapa sih?" Tanya Irshad membuat Gibran kini mulai menatapnya lalu tubuhnya menggeser sedikit membuat sosok kecil di belakang nya terlihat oleh Irshad dan Pipit.

Irshad sedikit menyipit kan mata nya lalu melotot kaget.

" Loh? Kok Lo ada disini? Bukan nya lagi sakit?" Tanya Irshad membuat nadien hanya tersenyum malu seraya menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

" Tadi nya kita mau jenguk kamu nad" ujar Pipit .

" Jenguk?" Tanya nadien dan di jawab anggukan oleh Pipit dan menunjukan sebuah bingkisan kue di lengan nya, nadien terdiam dengan raut wajah bingung nya.

" Padahal kalian gak perlu repot repot buat jengukin gue" ujar nadien

" Loh? Kan kita sebagai teman cuma mau mastiin Lo baik baik aja" ujar Irshad membuat nadien mengerutkan keningnya.

" Teman? " Tanya nadien.

Dan itu tak luput dari pandangan Gibran yang kini fokus menatap nadien.

" Kenapa? Kaya gak pernah punya teman aja" ujar Gibran membuat nadien langsung menatapnya

second loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang