Adara dan Dika keduanya sudah lebih dulu sampai ke rumah. Keduanya kini tengah memikirkan kaleng ancaman yang baru saja mereka terima." Ini bukan ulah om praja kan? Atau jangan jangan ini ulah om arlo lagi" ujar Adara membuat dika langsung menatap nya.
" Ya gak mungkin lah dar! Kan kita nyaksiin sendiri pemakaman mereka waktu itu !" Ujar Dika.
" Ya terus siapa orang yang berhubungan sama parengsek ? Kan musuh kita cuma mereka doang " ujar Adara, suara pintu terbuka membuat Adara dan Dika langsung menatap ke arah pintu.
Ternyata itu adalah Naura dan Rasya yang tengah memegang sebuah kaleng di lengannya
" Lo juga dapet sya?" Tanya Dika membuat Rasya dan Naura langsung menatap nya.
" Kalian juga dapet?" Tanya Naura membuat Dika dan Adara mengangguk kan kepala nya Dika pun menunjukan kaleng yang sejak tadi ia pegang.
Naura langsung memegang kaleng itu dan membaca tulisan di kaleng itu.
" Sama banget tulisan nyaa!" Ujar Naura kaget.
" Siapa yaa yang udah ngancem kita? " Tanya Rasya .
" Kita juga gak tau.. ini aneh banget gak sih? Tiba tiba ada yang ngasih kita kaleng ancaman kaya gini? Mana bawa bawa parengsek lagi!" Ujar Adara.
" Seseorang yang berhubungan sama parengsek ? Harus nya kita kenal kan? " Tanya Naura dan di angguki oleh Rasya dan Dika.
"Kira kira siapa ya?" Monolog Naura.
Gibran dan Irshad mengerutkan kening nya saat melihat seseorang tengah berdiri di depan pagar rumah nya.. ia bersiap untuk melempar batu ke arah rumah nya.
Prangg
" Woiiii!! " Teriak Gibran membuat lelaki itu menatap nya dan langsung menaiki motor nya meninggalkan area rumah anak magic 5
Gibran langsung tancap gas mengejar lelaki itu.
" Pit kamu tunggu disini ya.. aku mau ikut Gibran ngejer orang itu" ujar Irshad dan di angguki oleh pipit
Naura,Rasya, dika dan Adara terkejut saat mendengar pecahan kaca. Seseorang melempari rumah nya menggunakan batu. Apalagi suara teriakan Gibran dari luar membuat mereka langsung keluar dari rumah.
Pipit langsung mendekati Adara, Naura Rasya dan Dika.
" Pit Gibran sama Irshad mana?" Tanya Adara.
" Mereka lagi ngejer orang yang lempar batu ke rumah kalian" jawab Pipit.
" Hahh.. sumpah apaan banget sih hari ini! Tadi di lempar kaleng ancaman sekarang rumah kita juga di lempar batu sama orang gak jelas!" Ujar Adara membuat Pipit langsung menatap nya.
" Kaleng ancaman?" Tanya Pipit dan di angguki oleh Adara .
" Gibran aku sama Irshad juga dapet kaleng ancaman! Kok bisa barengan gitu ya? " Tanya Pipit heran .
" Kalian juga?" Tanya Naura
" Arghh sial cepet banget ngilang nya!" Ujar Gibran seraya memukul stang motor nya
" Udah gib Kita balik aja! Lagian orang itu udah pergi jauh.. " ujar Irshad.
" Mungkin dia ngumpet di area Deket sini.. kita cari dia sampe-
" Udah kita balik aja! Kita bisa rundingin ini sama yang lain. Ini juga udah malem kita belum ganti baju juga kan! " Ujar Irshad
" Ya udah " ujar Gibran seraya menganggukkan kepala nya.
