Vita terus menjerit tertahan karena kejantanan Agi yang sama besar dan panjang seperti milik Arzi, suaminya, terus memompa tanpa henti dilubang kewanitaannya.
Agi terus mencium dan menghisap payudaranya dan terus berlanjut, sementara tangan laki-laki itu, mulai beralih dari betis Vita, merayap ke pahanya.
Membelainya dengan lembut. Darahnya semakin berdesir. Vita memejamkan matanya. Entah bagaimana Agi yang bukan suaminya ini bisa menyentuhnya dengan sangat lembut. Semakin Vita memejamkan matanya, semakin membuat Vita melayang.
Ketika Vita merasakan kelembutannya yang memancing gairah ini. Agi pun melepaskan ciuman bibirnya dari bibir Vita, istri dari temannya itu. Namun, Agi melepaskannya dengan sangat lembut tetapi masih tetap merasakan ketegasan, ia mendorong tubuh Vita seraya satu tangannya masih terus membelai pahanya, membuat kedua tangan Vita yang tertahan pada posisi duduk, tak kuasa melawan dan akhirnya Vita hanya bisa terbaring pasrah menikmati belaian yang Agi berikan. Sementara Agi sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisi
Vita.
Agi mengambil inisiatif mencium bibir Vita kembali, dengan sangat reflek membuat Vita membalas dengan hisapan pada lidahnya. Mungkin saat itu gairah Vita sudah mulai semakin menggebugebu akibat tangan Agi yang mulai beralih dari paha Vita kearea payudaranya yang cukup besar.
"Mmhh.. Agiiiii..sudah cukuppppsssttt...." desah Vita di sela-sela ciuman panas yang mereka lakukan.
Vita sedikit bernafas lega saat kejantanannya ia keluarkan dari lubang kewanitaannya. Namun Agi melihat payudara Vita yang besar didepan mata matanya secara langsung dengan puting yang berwarna pink seakan menggoda untuk minta dilahap kembali. Hal itu membuatnya semakin penasaran. Agi pun kembali mencium payuadara Vita dan merambat ke bibir Vita dengan sangat lembut.
Namun kali ini lidahnya mulai berpindah-pindah ke telinga dan leher Vita, membuat kissmark menandakan kepemilikan, setelah itu Agi kembali lagi ke bibir dan lidah Vita.
Ciuman panas itu membuat Vita hanya bisa pasrah dan menerima apa yang Agi lakukan kepada seluruh tubuhnya.
Permainannya yang lembut dan tak tergesa-gesa ini membuat Vita terpancing menjadi semakin bergairah, sampai akhirnya Agi mulai memainkan tangannya meraba-raba payudaranya dan menggesek-gesek putingnya yang sudah tegak mengacung.
Tanpa Vita sadari ia mulai mengikuti nalurinya dengan meraba-raba tampilan otot di tubuhnya. Vita melihat dada bidang dan kekar, serta perut sixpacknya di depan matanya. Tak lama Agi tersenyum menatap mata Vita yang membuat wanita itu bersemu merah.
"Kamu sangat luar biasa Vita." ucap Agi seraya mengalihkan pandangannya dan mengoda lubang kewanitaan Vita dengan kejantanannya yang terus menusuk-nusuk secara perlahan.
"Ooohh.. sshh.. aachh.. Agiiiiii...." desah Vita langsung terlontar tak tertahankan, begitu lidah Agi kembali melahap payudara Vita dengan sangat kasar menggesek putingnya yang terasa sangat peka dan basah.
Agi menjilati dan menghisap puting payudara Vita di sela-sela desah dan rintih istri Arzi yang sangat menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan olehnya yang semakin lama semakin menggelora ini."Oooooh Agii suuddhaah... akuuu
tidakkk kuaaaatssst... stoop!!"
Agi tetap tidak memerdulikan racauan Vita karena ia terus saja merangsang Vita.
Agi yang sudah dilanda gairah membuatnya berdiri dan memperlihatkan ketelanjangannya didepan Vita.
Kejantanannya yang besar dan berotot mengacung tegang didepan mata Vita. Sehingga membuat mata Vita terbelalak melihatnya besar dan luar biasa, sama seperti milik suaminya. Kewanitaan Vita tiba tiba berdenyut tak karuan.
□■□■□
Mereka berdua yang sama-sama telanjang bulat. Tubuh kekar berotot Agi berlutut di depan Vita. Lubang kewanitaannya terasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat kejantanan yang bukan milik suaminya yang tegak besar kekar berotot.
"Aku ingin kita bersama-sama menikmati babak ini tanpa unsur keterpaksaan. Anggap saja aku suamimu dan aku akan menganggapmu istriku, walaupun aku belum menikah. Tetapi kita harus bertahan lama dalam percintaan panas kita ini." ucap Agi tengah tersenyum karena Vita masih mentralkan deru napasnya yang terputus-putus karena kelelahan saat pemanasan percintaan yang mereka lakukan barusan.
Vita tak menjawab, membuat Agi langsung kembali mencium bibir Vita. Hal itu membuat Vita pasrah ketika Agi membuka kakinya hingga mengangkang begitu lebar.
Agi menurunkan pantatnya dan menuntun kejantanannya kembali memasuki kelubang kewanitaannya. Kerongkongan Vita tercekat saat ujung kejantanan Agi menembus kewanitaannya.
"Hngk! Besaar...sekalii... Agiii..."
Walaupum telah basah berlendir, tak urut membuat kejantanan Agi yang demikian besar kekar berotot itu begitu sulit memasuki lubang kewanitaannya, meskipun tadi kejantanan Agi sudah memasukinya.
Vita pun menggigit bibir bawahnya menahan rasa nikmat yang tidak bisa dijelaskan.
Tanpa terburu-buru, Agi kembali menjilati dan menghisap puting payudara Vita layaknya bayi yang tengah menyusu. Agi pun kadang menggoda dengan menggesekkan giginya pada puting payudara Vita meskipun tak sampai menggigitnya. Lalu kembali menjilati dan menghisapnya, membuat Vita tersihir oleh kenikmatan tiada tara, sementara setengah kejantanannya bergerak perlahan dan lembut menembus kewanitaan Vita. Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan, memancing gairah Vita semakin bergelora dan lendir birahi semakin banyak meleleh dikewanitaannya, melicinkan jalan masuk kejantanan Agi yang besar berotot ini ke dalam lubang kenikmatan Vita perlahan-lahan.
Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu payudara ke satunya yang lain, membuat kepala Vita terasa semakin melayang didera kenikmatan yang semakin bergairah.
Akhirnya gairah Vita kembali menang ketimbang pikiran warasnya saat Arzi, suaminya lebih berhak ketimbang Agi. Laki-laki perkasa ini benar benar telah menyeret Vita kepusaran kenikmatan menghisap seluruh pikiran jernihnya dan yang timbul adalah rangsangan dahsyat yang membuat Vita ingin mengarungi percintaan panas ini dengan teman suaminya sendiri lebih dalam.
"Ouuch... sshh... aachh... teruuss... agiii... masukan kejantananmu lebih dalaam..!! oouch... niikmaat... Agi!!"
Akhirnya seluruh kejantanan besar, kekar, panjang itu tertelan kedalam lobang kenikmatan Vita, memberikan Vita melayang. Seakan kewanitaannya dipaksa meregang mencengkeram otot besar dan keras ini untuk menyesuaikannya.
Agi mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan. "Oouch... Agiii!!" Vita pun tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatnya ikut majumundur dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napas Vita semakin tersengalsengal diselingi desahan penuh kenikmatan dari bibir Vita.
"Hmmmsttth...sshh...hh... Agi... oohh...suungguuhh.. niikmmaat Agiii..."
Agi pun tersenyum membalas. "Ohh.. Vitaa nikmatan mana dengan kejantanan Arzi, suamimu?"
Vita seakan benar-benar terhipnotis oleh kenikmatan yang luar biasa ini. Sontak tanpa berpikir panjang ia pun menjawab benar-benar diluar kesadarannya.
"Ohh...sshsstt...Agiiii. Kejantanmu besaar sekalii! Sama-sama nikmaat dengan milik suamiiiiku."
Agi semakin gencar melontarkan pertanyaan yang aneh-aneh seraya kejantanannya terus memompa maju mundur dari lubang kewanitaan Vita. "Vita... kamu lagi diapain sama kejantananku?"
Vita tentu saja bingung menjawab apa, sehingga membuatnya tidak menjawab ucapan Agi, melainkan Vita terus menahan desahan.
□■□■□
Mereka berdua sudah kehilangan kesadaran mereka, karena Vita dan Agi terus saling memberi kenikmatan, sementara lidah Agi kembali menari dipayudaranya.
Vita benar-benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambut Agi yang sudah berantakan karena remasannya. Rasa kesemutan berdesir dan sengatan kenikmatan itu semakin menjadi-jadi merebak berpusat dari kewanitaan dan payudaranya sampai keseluruh tubuhnya hingga ujung jari Vita.
Kenikmatan yang Vita alami ini merayap begitu dahsyat, sehingga membuat Vita seakan tubuhnya melayang. Kejantanaan Agi yang sama seperti milik Arzi, suaminya itu semakin cepat dan kasar menggerakan bokongnya maju mundur seraya menggesek-gesek dinding kewanitaannya yang mencengkeram begitu sangat erat.
Vita benar-benar sudah lupa siapa dirinya yang sudah bersuami. Ia bahkan melupakan Arzi, suaminya saat ini.
Ketika Agi terus memompa kejantanannya, Vita menggeliat dan tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda diseluruh tubuhnya yang begitu dahsyat. "Ngghh...nghhmmmssattt...nghh... Agi Akku mau keluaar!!" Vita memekik meledak menggeliat liar seraya memeluk erat tubuh laki-laki ini dengan mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhnya.
Agi mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan kejantanannya lebih dalam dengan memutar-mutar sangat keras sekali. Saat area sensitif Vita habis ditekan. "Aaaacchh... Agii...niikmaat. Tttekaan...teruuss."
Ledakan kenikmatan itu menyemburkan cairan percintaannya dari dalam kewanitaannya. Vita terus memeluk tubuh kekar Agi sangat erat sekali. Sementara Agi terus menggerakkan panggulnya seraya menekan kejantanannya secara perlahan, di mana setiap mili kejantan Agi itu menggesek dinding kewanitaan Vita dan menghasilkan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak bisa diucapkan kata-kata.
Beberapa detik kenikmatan yang Vita rasakan itu akhirnya berakhir dengan tubuhnya yang terkulai lemas. Meskipun kejantanan Agi masih berada didalam kewanitaannya yang masih berdenyutdenyut di luar kendali Vita.
Tanpa tergesa-gesa, Agi mengecup bibir, pipi dan leher Vita dengan sangat lembut dan mesra. Sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasnya dengan erat, membuat Vita benar-benar merasa aman, terlindung dan merasa sangat disayangi. Agi sama sekali tidak menggerakkan kejantanannya yang masih besar dan keras di dalam lubang kewanitaan Vita. Ia memberi Vita kesempatan untuk mengatur napasnya yang terengah-engah.
Setelah Vita kembali tersadar dari ledakan kenikmatan klimaks yang memabukkan tadi, Vita pun mulai membalas ciuman yang Agi berikan, memancing Agi untuk kembali memainkan lidahnya pada lidahnya dan menghisap bibir dan lidah Vita dengan semakin liar.
Sekarang Vita sudah tidak canggung lagi bersetubuh dengan teman suaminya ini. Gairahnya yang sempat menurun tampak semakin terpancing dan Agi mulai kembali menggerak-gerakkan pantatnya perlahan-lahan, menggesekkan kejantanannya pada dinding kewanitaan Vita.
Respon gerakan pantat Vita membuatnya semakin liar dan Vita semakin berani melayani gairahnya yang memang tampaknya makin liar saja setelah percintaan panas yang dilakukannya bersama Agi.
Kejantanannya Agi yang besar dan panjang itu mulai cepat, kasar dan liar.
Vita benar-benar tidak menyangka kalau Agi membuatnya bisa terangsang lagi sama seperti Arzi ketika bercinta dengannya.
Vita bisa kembali menikmati rangsangannya lagi saat kejantanan Agi yang semakin bernapsu, semakin cepat, semakin kasar, hingga akhirnya ledakan cairan percintaannya menetes lagi bertubi-tubi dari dalam kewanitaannya.
"Vita berbaliklah." ucap Agi lirih dengan pandangan sayu saat menatap
Vita.
Saat Vita berbalik dengan posisi doggy. Agi menatap liar kebokong Vita yang sungguh seksi dimatanya, bongkahan pantat Vita yang bulat keras membelah ditengah dimana kewanitaan Vita sudah begitu merekah basah dibagian bawah dalamku memerah mengkilat berlumuran cairan gairahnya yang mengintip dari lubang kewanitaan Vita yang sudah tidak sabar ingin melahap kejantanan besar milik Agi yang sungguh luar biasa itu.
Agi mencoba memgarahkan kejantanannya ke lubang kewanitaan Vita dan dengan cepat langsung masuk membuat Vita meracau tidak jelas.
"Oooowwhhhhsssstttt... Agiiiii... sssssttttzzttt."
Vita terus mengerang tidak terkendali dan sudah berubah menjadi pekikan pekikan kenikmatan, tubuh Vita berayunayun maju mundur, ketika dari belakang Agi terus menyentakan kejantanannya sangat keras sekali menyambut lubang kewanitaan Vita, sehingga kejantanan Agi yang besar dan panjaang itu lenyap tertelan lubang kewanitaan Vita.
"Hngk... ngghhssst.....akuu mau keluaar lagii.. aargghh!" Vita melenguh panjang menyertai klimaksnya yang kedua.
Agi hanya tersenyum ketika Vita mendorong pantatnya kebelakang dengan sangat keras sekali, sehingga menancapkan kejantanannya sangat dalam dilubang kewanitaan Vita.
Agi mendesis saat kejantanannya merasakan dinding kewanitaannya mengeratkan seluruh kejantanannya seperti memeras pakaian dan membuatnya tidak bisa berkata-kata.
Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuh Vita melemas dipelukan Agi yang menindih tubuh istri Arzi itu dari belakang.
Agi yang menyadari kalau Vita merasa berat akan tubuhnya. Sehingga Agi segera menggulingkan dirinya, rebahan disisi Vita. Tubuh Vita yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah diranjang dengan kejantanan Agi yang masih terbenam didalam kewanitaannya.
Agi memeluk tubuh Vita dan mengecup pipinya, membuat Vita merasa semakin nyaman dan puas. "Vita, aku belum keluar! Aku minta tolong hisap kejantananku!"
Vita benar-benar terkejut akan ucapan Agi barusan, ketika Vita sudah dua kali klimaks tapi Agi masih belum juga keluar. Suaminya pun sama saja. Apa para laki-laki seperti ini?
Vita pun menghela napasnya dalamdalam, merasa tidak tau apa yang harus ia lakukan. Akhirnya Vita pun tanpa sungkan lagi, Vita melahap kejantanan Agi dan menjilatinya seperti arahan yang Arzi lakukan ketika malam pertamanya dulu.
Lidah Vita menjilati buah zakar Agi. Vita melihat teman suaminya itu tengah menggeliat kenikmatan, "Ohh...yess... Vita. Kamu memang luar biasa, nikmat sekalii... teruss Vita... hisap yang daleemm....ohh... Vitaaaa saayaangg.!"
Agi mengerang penuh semangat membuat Vita semakin bergairah saja melahap habis kejantanannya yang besar.
Kejantanan Agi yang yang besar itu yang penuh di mulut Vita, tidak Vita pedulikan tentang keadaannya, mau menang atau tidak, karena saat ini Vita ingin menyelesaikan percintaan panas ini. Sehingga Vita pun dengan gerakan etotis, kepalanya naik turun dengan sangat cepat sekali.
Agi menggelinjang hebat. Namun, Vita tidak merasakan tanda-tandanya Agi ingin menyelesaikan percintaan panas ini.
Mau tidak mau akhirnya Vita pun melahap kembali kejantanan Agi dengan yang masih perkasa ini, dengan cepat Vita menduduki sembari Vita tujukan kelubang kewanitaannya yang masih bisa bertahan untuk menyelesaikan klimak bagi Agi.
".Ooohh.. Vitaa. Kamu sungguuh seksxyy... masuukan kejantanankuu lebih dalam lagiiii.!" Agi memuji Vita yanga berinisiatif dan mendominasi, begitu beringas bagai kuda betina liar melayani kuda jantan yang sangat perkasa ini."Yess... mmmmssszzzztttt...." desah
Vita seraya bokongnya tengah memuutar-mutarkan pinggulnya dengan cepat, sesekali Vita mengakat pantatnya, lalu Vita jatuhkan dengan cepat, sehingga kejantanan Agi yang yang besar itu melesak masuk kedalam dan hampir menyentuh perutnya yang terasa sesak.
"Vita... luarrrr biasaaa... putaar.. habiiskan kejantanankuu.. eennakk..
sekaallii!!"
Agi merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya, kejantanan yang tengah keluar masuk dari lubang kewanitaan Vita itu seraya seperti divacum cleaner terhisap dan terperas didalam lubang kewanitaan Vita.
Agi pun merasa melayang ketika Vita dan Agi terus meracau tidak jelas. ".Ohh.. sshh..aahh.... ooooownh... sssszzzttt...yessss.... Aku keluarkan diluar apa didalam.?"
Saat Agi ingin mendapatkan pelepasannya. Suara MC menggema dan memberitahu kalau pemenangnya adalah dirinya, membuat Agi tersenyum kemenangan karena babak final dan hadiahnya dimenangkan olehnya dan
Vita.
Vita yang tidak mendengar ucapan Agi, tiba tiba bagaikan disetrum jutaan volt kenikmatan tubuhnya yang bergetar hebat ketika tubuh Vita mengejang merasakan semburan cairan percintaan yang sangat dahsyat didalam lubang kewanitaan Vita.
Vita memeluk tubuh Agi sangat erat, meskipun peluh keringat bercampur dengam air shower yang membuatnya licin. Vita terus meraba pinggang Agi bahkan dada bidang yang kekar itu pun tak luput dari pelukannya.
Agi dan Vita pun tengah menetralkan deru napasnya yang terengah-engah. Percintaan panas ini membuatnya menjadi pemenang dalam sexy games ini. Namun, Vita langsung berbalik membelakangi Agi, kemudian tubuhnya bergetar.
Ketika Agi tengah menatap langitlangit ruangan yang menjadi saksi bisu percintaan panasnya dengan istri Arzi, temannya sendiri. Ia pun menoleh kesampingnya dan menatap punggung mulus Vita.
Tangannya mengelus dengan lembut bahu Vita. "Maafkan aku." cicit Agi pelan.
Vita masih tidak membalas ucapan Agi. Namun, Agi dengan lembutnya menarik bahu Vita untuk melihat wajah istri Arzi yang terlihat sangat sedih setelah bercinta dengannya.
"Kamu menangis untuk apa?
Percintaan panas kita? Atau merasa bersalah pada Arzi, suamimu?"
Agi menahan supaya tidak menindih tubuh Vita dan ia menatap mata Vita yang tengah berkaca-kaca. Vita masih belum menjawab apapun yang dilontarkan Agi. "Kamu tidak perlu merasa bersalah. Karena Arzi suamimu itu tidak berhak mendapatkan semua itu. Jadi,
bersikaplah biasa saja."
"Tapi, aku tetaplah istrinya. Aku bersalah karena bercinta dengan laki-laki lain selain dia. Apalagi kamu adalah teman suamiku."
"Arzi laki-laki berengsek, Vita."
"Aku tidak tau kenapa kamu sepertinya membenci Kak Arzi, suamiku. Aku tidak tau permasalahan apa yang kalian hadapi. Tapi, aku adalah istri temanmu."
"Aku tidak peduli, Vita. Aku tidak peduli, karena sepertinya aku mulai mencintaimu, Vita."
Degg!!!
Pandangan mata Vita dan Agi bertemu satu sama lain. Membuat degup jantung Vita kembali berdetak lebih cepat, saat laki-laki lain menyatakan cintanya setelah bercinta seperti ini?
□■□■□Repost cerita ini sudah sampai disini ya guys...
Kalau ingin lebih lanjut silahkan baca di Playstore atau di Googlebook 🥰😍Salam Hangat
(Wanda Niel)
IG : wanda_niel25
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret My Husband 🔞
Ficción GeneralWARNING!! 🚫 21+ ⛔Sebagian Part Diihapus!!!⛔ Tersedia di Playstore & Play Books!! [Bijaklah dalam membaca] Banyak Adegan Yang Tidak Sepantasnya Dibaca dibawah umur! Jadi Bijaklah dalam membaca!! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! ⛔ ...