Safe inside

211 18 1
                                    

Dunia memang seaneh itu untuk dijalani. Melihat wanita yang sejak dulu kau inginkan, lalu bisa kau miliki kini justru dimiliki orang lain. Orang lain itu adalah sahabatmu sendiri, orang yang juga mengetahui perjuanganmu untuk mendapatkan wanitamu.

Gadis yang dulu bisa ia peluk, gadis yang dulu pernah ia cium dan selalu menemaninya saat tidur. Kini melakukan hal itu pada orang lain, bahkan sekarang memiliki seorang putra.

Rambut yang biasa ia kecup, rambut yang biasa ia pegang, pipi kemerahan yang akan semakin merona saat ia goda dan tawa saat ia memberikan ciuman di seluruh wajahnya.

Semua tatapan lembut yang dulu selalu ia dapatkan, senyuman manis juga tawa yang Audrey berikan padanya kini berubah total. Tatapan lembut itu bergantung dengan tatapan tajam, senyuman itu berganti dengan raut penuh amarah. Ia sudah merubah sosok kesayangannya menjadi sosok yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Gadisnya yang dulu selalu berlari kearahnya untuk memeluknya, yang selalu mencarinya saat ketakutan, yang memeluknya begitu erat saat membutuhkan dukungan kini beralih memeluk sosok lain.

Gadis itu sudah menjauh, ditahap ia mungkin saja tidak bisa lagi meraihnya sekarang. Audrey nya sudah terlalu jauh.

"Are you okay?" Tanya Jay.

"Why are you asking it right now? You never asked me that question before"

"Aku harus apa? Menanyakan manusia brengsek yang sudah menyakiti adikku"

"Lalu mengapa kau tidak pernah memberitahuku tentang keberadaannya? Aku mencarinya. Entah sudah berapa kali Marvin menghajarku karena terus menemui nya"

"Itu baru Marvin. Untung saja aku tidak ikut menghajarmu"

Nathan hanya menatap lurus kearah lapangan dimana Audrey sedang bermain dengan Noah juga Rafael. Mereka sudah seperti keluarga kecil yang bahagia, sesuatu yang pernah ia bayangkan sebelumnya tapi kini hanya menjadi angan-angan saja.

"Apa aku sudah terlambat?"

"Menurutmu? Kau mengenal Audrey dengan sangat baik. Jika kesalahanmu yang lain, mungkin kau masih bersamanya sekarang tapi karena kau berkhianat maka itu tidak akan pernah dimaafkan"

"Harusnya aku disana bersamanya. Kami bahkan mungkin sudah menikah sekarang dan memiliki anak"

"Sudahlah Nathan. Biarkan Audrey bahagia bersama Rafael,.kau juga harus mulai menjalani hidupmu"

"Aku tidak bisa. Dia milikku Jay"

"Hentikan apapun yang ada diotakmu. Kau tahu bukan, jika kau melakukan apa yg ada diotakmu itu maka Audrey akan semakin membencimu. Kau akan sangat menyesalinya"

Jay memandang khawatir pada Rafael dan Audrey, ia tahu jika Nathan sedang memikirkan sesuatu dan itu tidak baik. Ia hanya takut jika apa yang akan Nathan lakukan nanti akan berdampak semakin buruk untuk Audrey.

Ia berharap semua perkiraannya salah, Audrey dan Rafael akan baik-baik saja.

.
.

Rafaelstruick

Rafaelstruick

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang