Capek

2 0 0
                                    

Hari demi hari,hubungan antara Andreas dan Evelyn berjalan dengan romantis. Andreas sering kali memberikan hadiah kecil untuk Evelyn,begitu sebaliknya. Evelyn akan memberikan hadiah untuk Andreas karna memenangkan kejuaraan,namun kesenangan mereka tidak berakhir bahagia saja.

Hari ini,Edlyn mamah dari Evelyn menemukan beberapa tangkai bunga dan kertas bekas buket bunga di sampai yang barusan diambil dari kamar sang putrinya,"bi,ini tangkai bunga sebanyak ini dari kamar siapa? Gak mungkin Aiden kan?"

"Tidak nyonya,ini dari kamar Nonna Evelyn. "Ucap maid

Edlyn meminta maid untuk segera membuang sampah, Edlyn akan berbicara dengan Evelyn saat gadis itu sudah dirumah.

Setiba dirumah,mobil yang ditugaskan untuk menjemput Evelyn telah memasuki mansion. Edlyn yang mengetahui putrinya telah tiba langsung disambut lah,"Eh sayang sudah pulang."

Evelyn tersenyum lalu memeluk mamahnya,"iya mah,hari ini pulang lebih cepat. Hm ada apa nih mamah nyambut Eve tumbenan?"

Edlyn mengajak Evelyn untuk duduk diruang tamu keluarga, siang ini hanya ada Edlyn saja dirumah,karna Aiden maupun Adrian sedang ada di kantor masing masing.

"Jujur sama mamah,bunga sebanyak itu di kamar kamu dari siapa? Tidak mungkin jika kamu sengaja membeli untuk dirimu sendiri sayang."seketika Evelyn terkejut kala sang mamah mengetahui jika banyak bunga ada di dalam kamarnya.

"M-mamah,Evelyn maaf jika Evelyn melanggar peraturan keluarga. Tapi, bunga-bunga itu dari pacar Evelyn."

"Pacar?" Tanya mamah edlyn sambil menjatuhkan dirinya ke kasur kamar putrinya.

Evelyn terdiam namun mengangguk,hal itu membuat edlyn tidak kuat mengetahui sebuah fakta jika putrinya telah memiliki seorang kekasih. Edlyn juga menyadari jika evelyn bukanlah gadis kecil lagi baginya, putrinya sudah menginjak dewasa.

Memiliki ketertarikan lawan jenis sangatlah wajar,namun edlyn maupun adrian selalu menyeleksi orang - orang yang akan masuk kedalam keluarga bagaskara.

"Kalian berpacaran sejak kapan sayang? Kenapa tidak bercerita kepada mamah?"

Evelyn menghampiri mamahnya sambil duduk disebelahnya,tidak lupa evelyn memegang erat kedua tangan mamahnya,"mah,eve minta maaf tidak jujur kepada mamah. Tapi,eve sayang sekali sama dia mah. Izinin eve punya pasangan ya?"

"Siapa dia sayang?"

"William Andreas Shakepper." Ucap lirih evelyn namun sangat jelas ditelinga edlyn.

"Anaknya william? Kamu sangat yakin sayang?" Evelyn sedikit mengangguk sambil menatap sang mamah.

Edlyn tersenyum lalu memeluk evelyn,"kalah kamu bahagia yaudah,mamah akan dukung kamu. Jangan sampai andreas membuatmu marah,hal itu bisa bikin 2 orang marah besar."

Evelyn melepaskan pelukannya dan menatap edlyn,"maksudnya,papah dan kak aiden?" Edlyn mengangguk,"yaps,mereka berdua juga gak akan segan-segan untuk menghancurkan perusahaan william kalau melihat orang yang mereka sayang menangis sayang. Yaudah mamah tinggal dulu ya."

Evelyn tersenyum bahagia setelah kepergian edlyn ia langsung menghubungi Andreas yang kemungkinan besar mereka bakal bisa mengungkapkan hubungan mereka ke publik sebagai sepasang kekasih,"kamu beneran sayang? Mamah ngebolehin kita?"

"Iya sayang,aku bahagia banget kalau mamah ngizinin kita pacaran."

Setelah selesai mengungkapkan rasa bahagianya tersebut,evelyn segera pergi mandi karna bersiap bertemu sophia untuk mengerjakan tugas kelompok disebuah cafe tidak jauh dari rumahnya.

Setelah selesai mengungkapkan rasa bahagianya tersebut,evelyn segera pergi mandi karna bersiap bertemu sophia untuk mengerjakan tugas kelompok disebuah cafe tidak jauh dari rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANDRORA (Andreas dan Aurora) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang