Terbongkar

2 2 0
                                    

Di pagi hari, alarm yang sudah di set oleh Evelyn sudah berbunyi. Dengan cepat,Evelyn mematikan bunyi alarm untuk segera bangun,"Hua,sudah pagi aja." Evelyn segera merapikan tempat tidurnya sebelum pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi,Evelyn bergegas merias dirinya sebelum akhirnya keluar kamar untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi mamah,papah,kak Aiden." Sapa Evelyn saat berjalan menuju ruang makan.

Edlyn mencium pipi putri bungsunya,"pagi sayang,gimana enak tidurnya?"

Evelyn mengangguk,"enak mah."

Adrian menatap Evelyn,lalu memberikan sebuah dokumen kepadanya,"Hari ini kamu harus libur sekolah,dan pergi ke Rusia untuk menemani kak Aiden."

Evelyn terkejut,lalu melihat dokumen yang ada di atas meja makan,"Pah,kak Aiden sudah besar. Dia juga punya asisten yang berkompeten, Evelyn cuman pengen sekolah pah."

"Eve,tapi gak ada satupun orang yang mau kerja sama dengan kakak kalau bukan kamu yang mendampingi kak Aiden."ucap Aiden yang berada di sebelah Adrian

Evelyn menatap Aiden,"kenapa begitu pah? Kan ada Kak Cinta juga,papah gatau gimana cemburunya kak cinta sama aku?"

"Kenapa cemburu? Kalian saudara kandung,tidak usah dipikirkan cinta,sekarang ganti bajumu. 1 jam lagi kalian ke Rusia."ucap Adrian

"Tapi pah,Eve ada ujian hari ini."ucap Evelyn memohon.

"Kamu lupa? Jika sekolah itu milik kita? Kamu bisa lulus tanpa masuk sama sekalipun bisa eve,papah tunggu ."ucap Adrian

Evelyn dengan terpaksa,ia segera kembali ke kamar dan berganti pakaian. Hal seperti ini,yang membuat Evelyn tidak merasakan seperti anak pada umumnya,"Arkh kenapa sih papah,kan aku juga pengen sekolah ujian seperti temen ku yang lain. Ngapain juga minta aku nemenin bisnis tripnya kak Aiden lagi,yang ada nanti kak cinta datengin aku lagi."

Tanpa pikir lama lagi,Evelyn bergegas keluar kamar setelah berganti pakaian,"Sayang,ini dibawa bekalnya dimakan dijalan. Meskipun,mamah tau di pesawat kamu dapat makan,tapi dibawa saja ya."

Evelyn menatap kotak bekal buatan mamah Edlyn tidak lupa mengangguk dan tersenyum,"terima kasih mamah,Eve bakal makan kok nanti."

"Yang sabar ya sayang,kamu harus tau kalau kamu terlahir dari keluarga Bagaskara jadi mau tidak mau perjalanan bisnis ini akan kamu rasakan juga saat kamu dewasa." Ucap Edlyn setiap Evelyn akan melakukan bisnis tripnya, meskipun merasa kesal, Evelyn tetap ramah kepada keluarganya.

"Eve sudah siap?"tanya Aiden.

Evelyn mengangguk,"yaudah yuk ke mobil sekarang kita berangkat takut terlambat, kami pergi dulu mah."

Aiden dan Evelyn menyalimi tangan Edlyn bergantian,"dijaga adiknya kak,mamah titip Eve ya."

"Pasti,mamah tenang aja."ucap Aiden

Akhirnya Aiden dan Evelyn masuk kedalam mobil dan mobil segera meninggalkan kediaman Bagaskara yang sangatlah megah,menuju bandara udara internasional.

Di tempat lain,terlihat Andreas menunggu Evelyn di tempat parkir sekolah. Andreas sangat ingin masuk bersama Evelyn,namun sudah 30 menit berjalan tidak ada tanda-tanda kehadiran Evelyn,"Ndre,kita sudah menemenin lu 30 menit disini dan setelah ini bel masuk loh. Sepertinya Evelyn gak masuk deh hari ini."

Andreas menatap Andra tajam,seperti tau aja kalau Evelyn hari ini tidak masuk,"tau apa Lo soal Evelyn? Dia bakal masuk kok."

"Tau darimana sih Lo ndre? Udah tuker nomer ya? Hebat juga sih Lo bisa nembus anak bungsu Bagaskara."ucap Nando

ANDRORA (Andreas dan Aurora) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang