9. perpisahan

7 2 0
                                    


°•
•••<->••• H a P p Y R E a D i n G •••<->•••
•°

Dua hari berlalu, weekend telah terlewati kini senin kembali menyapa, semua kembali pada rutinitas biasa.

Ayumi kembali dengan kesibukannya sebagai mahasiswa, serta Ara dan Acha yang kembali dengan padatnya skejul kerja.

Malam minggu kemarin Ara mengabari Ayumi sebab tidur ditempat temannya tidak dirumah.

Acha pula sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya.

Keduanya kini tengah berdiri si halte harap-harap bertemu dengan Ara,

Acha maupun Ayumi tidaklah faham sebenarnya dengan kondisi mereka saat ini.

mengapa seolah semuanya mengasingkan diri.

bus tiba namun Ara blum juga tampak.

<★>°•••°•••°•••°<★>

"Cha" panggil Ayumi pada Acha yang terus melihat kearah luar jendela bus.

"Ara" samar-samar Acha melihat Ara dipinggir jalan, namun tidak sendiri melainkan bersama Ganta.

"Mana?" tanya Ayumi memanjangkan leher mencari sosok Ara,namun tidak nampak dimatanya.

"Salah lihat kali Cha" ucap Ara dibalas senyum oleh Acha,

"Mungkin iya, aku salah lihat" balasnya "Ga mungkin Ara sepagi ini sama Ganta" lanjutnya dalam hati.

disisi lain.

"Makasih ya ta, bilangin ke cewe lu, sory banget gua repotin" ucap Ara setelah turun dari mobil Ganta,

ya Ara dua hari ini tinggal dirumah Silla kekasih Ganta, bukan tanpa sebab.

Malam minggu Ara tanpa sengaja terjatuh dan hampir tertabrak kendaraan sehingga mengalami luka ringan, beruntung ada Silla dan Ganta yang sedang berkencan hingga ia dibawa kerumah sakit dan berakhir dirumah Silla.

Tadinya Ara ingin pulang saja,tapi ia blm mampu bicara pada Acha, rasa bersalahnya masih penuh, ia tak akan kuasa berbohong.

"Yakin mau dianter sampe sini aja ?" tanya Ganta cukup kwatir.

Ara mengangguk.

"Iya Gan, sampe sini aja,gua juga ga papa anjir gausah alay." balas Ara tersenyum menepuk pundak sebelah kanan Ganta.

"weekend ini gua mau ketempat ortu gua Ra, lu mau ikut ?" tanya Ganta.

Ara terdiam sejenak sebelum mengangguk.

"Iya Gan,gua ikut, gua juga kangen sama om dan tante" balas Ara tersenyum.

Gantapun ikut tersenyum.

"Ydah gua lanjut ya" pamit Ganta diangguki Ara.

selepas mengantar Ara, Ganta pergi kerumahnya, ia merasa tak enak badan beberapa hari ini, ia putuskan untuk beristirahat dengan tenang dirumahnya.

Kini Ganta bersandar pada sofa memandang lurus kedepan, perlahan air matanya turun.

tangannya menyentuh dada,terasa sesak disana.

"Maaf cha" lirihnya.

pedih rasanya melihat kondisi Acha kemarin.

Ganta juga sebenarnya nggan pergi, namun jika tidak pergi dunia mereka akan kembali terbentur keras,

banyak hati akan merasa sakit dan hancur.

Memories of joy [ -TAMAT- ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang