Empat

843 8 0
                                    

Pagi hari ini Aruna tengah bersiap-siap untuk pergi ke kampus karena jadwal mata kuliah nya pagi banget, seperti hal ini riasan dan tataan make up telah di aplikasikan ke mukanya yang natural saja keliatan simple dan nyatu di mukanya, menurut Aruna make up tebel itu akan terlihat tua jadi dia lebih suka yang tidak terlalu berat terkesan lebih natural, di karenakan mukanya yang mulus jadi tidak usah banyak-banyak memakai nya

Setelah gamis berwarna coksu dan hijab pashmina yang terpakai di kepalanya,Aruna menatap pantulan dirinya di cermin besar yang menampilkan seluruh tubuh nya, bisa di akui memang Aruna memiliki tubuh yang ideal dan tinggi 155 cm tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi juga jadi pas aja, Aruna memang cantik dan manis tak hayal di kampus nya banyak laki-laki sekali yang mengincar wanita ini, namun di karenakan sudah jatuh hati kepada ipar nya sendiri Aruna tidak memperdulikan kejaran cowo di luaran sana.

Sesudah selesai semuanya Aruna mengambil tas slempang yang tergeletak di ranjang nya setelah itu menyampirkannya ke pundak dan melangkahkan kakiknya keluar dari kamar, ketika  sedang menuruni tangga telinga Aruna mendengar suara cekikan tawaan dari arah meja makan seperti suara pria dan wanita, pelan-pelan Aruna berjalan turun dan bisa dia lihat itu adalah Erlan dan Zella, pasutri itu tengah sarapan bersama saling menyuapi satu sama lain, keduanya terlihat bahagia.

Hati mungil Aruna teriris melihat pemandangan yang menyesakan dadanya, mulut nya berdecih tidak suka, apalagi melihat Erlan yang tumben sekali bisa memperlakukan istrinya Zella romantis, pikiran Aruna menjadi kalut ternyata Erlan memang mencintai kakaknya wajar saja kan istrinya, dirinya hanya di jadikan pelampiasan nafsu pria itu dan bodoh nya Aruna selalu tidak menolak.

Tidak terlalu kuat melihat yang sedang bermesraan, Aruna menjadi badmood dan engga mengisi perutnya sebelum kuliah , ketika akan berjalan melewati mereka sebuah panggilan dari Zella menghentikan langkah nya.

" Dek, kuliah pagi ya, sini sarapan dulu "

Aruna membalikan tubuh nya matanya tak sengaja bertubrukan dengan Erlan yang sedang menatapnya, ternyata mereka menyadari kehadiran dirinya, Aruna memutuskan kontak matanya dengan Erlan entah kenapa hati nya jadi sakit namun lebih besar dari rasa cintanya menyangkut tentang suami dari kakaknya itu.

" Ngga mbak, Aruna sarapan nya nanti aja di kampus " Dengan menggelengkan kepalanya menatap kakaknya, yang hanya memakai setelah rumahan baju tidur terkesan sangat terbuka di matanya, seketika pikiran Aruna paham apa yang terjadi pasti Erlan dan Zella melakukan sesuatu yang memang wajib bagi pasangan suami istri, dan membuat menjadi memburuk suasana hatinya.

Erlan yang mengerti apa yang terjadi dengan Aruna hanya diam memperhatikan, di lihat wanita di hadapannya segi raut mukanya bisa di tebak sedang badmood, pasti Aruna sedari tadi menyaksikan interaksinya dengan Zella, hati Erlan menjadi tidak enak pasti wanita itu akan diam dan marah kepadanya.

" Lho kenapa, kalau di kampus kan gak keburu Dek, kamu kuliah nya pagi masuk jam berapa? "

Aruna tetap kekeh menggelengkan kepalanya sesekali melirik Erlan dari sudut matanya, rasanya ingin menonjok muka tampan itu sekarang tapi tahan " Jam 09 mbak, ini baru jam 08 keburu kok, oh iya bunda sama ayah kok belum pulang mbak " Tanya Aruna heran bukannya harus malam tadi yah orang tuanya pulang.

Zella menghela nafas tumben sekali adik nya tidak mau sarapan bareng " Bunda sama ayah pulang nya besok pagi katanya ada kerjaan mendadak lagi, yauda kalau kamu gamau padahal mbak udah masak udang tepung kesukaan kamu loh " Seketika Aruna melirik makanan yang tersedia di piring dan benar saja ada udang tepung favoritnya, hati Aruna di lema antara makan atau tidak mengingat keromantisan tadi membuat nya kembali ke pendirian awal.

" Oh gitu, nanti udang tepung nya simpen aja, Aruna berangkat dulu "

" Berangkat sama siapa? " Suara berat Erlan menyapu pendengarannya, hatinya berdesir hebat, kalau boleh jujur Aruna merindukan pria yang berstatus ipar nya itu, dua hari tidak bertemu membuat nya kalang kabut, namun terkalahkan dengan rasa cemburu yang hinggap di hatinya.

ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang