30🥀Fly🥀

24 1 0
                                    

✧✿✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧✿✧

Vote+Komen agar semangat untuk Update! Dukungan Pembaca sangat berpengaruh terhadap semangat Penulis

Please komen:( Kenapa ceritaku sepi sekali? Sedih saya:)

Dimohon jangan menjadi silent readers!
Dukungan kalian sangat berharga untukku.

✧✿✧

•Happy Reading•

✧✿✧

Setelah percakapan tentang aliansi selesai, Elias diantar oleh keluarga Elio hingga ke pintu depan. Namun, saat mereka melewati ruang keluarga, pandangan mereka tertuju pada Anna yang tampak berjalan sempoyongan dengan ekspresi kebingungan. Ternyata Anna sudah sadar, dan Cilla mengikuti dari belakang dengan wajah panik.

"Aahh... kenapa dunia ini berputar-putar? Oh... Papa, kenapa jungkir balik?" Anna bergumam dengan tatapan kosong, membuat keluarganya terkejut melihat kondisinya.

Loid dan yang lain segera mendekatinya, lalu menatap Cilla dengan tatapan mempertanyakan. "Cilla, kenapa Anna seperti ini?" tanya Loid dengan nada serius.

Cilla terlihat gugup, menundukkan kepala dalam-dalam. "Ma-maaf, Tuan... Anna salah meminum air. Dia tidak sengaja meneguk segelas alkohol," jawabnya pelan.

Wajah Loid mengeras, nadanya sedikit marah. "Bagaimana bisa? Kenapa kau tidak memperhatikannya?"

Cilla menunduk lebih dalam lagi, tubuhnya bergetar. "Sa-saya minta maaf, Tuan. Tuan boleh menghukum saya," ucapnya dengan suara gemetar.

Melihat Cilla yang ketakutan, Elvano segera menariknya menjauh dari hadapan keluarganya yang mulai tampak tidak senang. Sementara itu, Loid mendekat ke Anna, menatap putrinya dengan penuh perhatian. "Sayang, kamu bisa dengar Papa?" tanyanya dengan lembut.

Anna yang masih sempoyongan menatap Loid, berusaha fokus. "Bisa, tapi kenapa Papa tidak bisa diam?" ucapnya sambil menyipitkan mata seakan Loid berputar di depannya.

Vincent menahan tawa, lalu menggumam pelan, "Ada-ada saja."

Tiba-tiba, pandangan Anna tertuju pada Elias yang berdiri di antara mereka. Dia mengerutkan kening, berjalan dengan langkah goyah ke arahnya, dan menunjuk wajah Elias dengan heran. "Kamu siapa? Tampan sekali," katanya, membuat Elias terkejut dan mundur selangkah.

Theo yang melihatnya langsung meraih Anna, menariknya ke dalam pelukan. "Kenapa kamu bisa minum alkohol?" tanyanya cemas, mengingat betapa rendah toleransi Anna terhadap alkohol. Bahkan seteguk saja sudah cukup membuatnya mabuk.

Anna menatap suaminya dengan penuh kekaguman. "Kamu... kamu juga tampan. Suamiku yang paling tampan. Ketampanan dia pun kalah jika dibandingkan dengan kamu," katanya sambil menunjuk Elias dan Theo bergantian.

In The Shadow's Embrace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang