Dalam Pekat

25 3 0
                                    

Semburat jingga tertutup
Awan mulai berkabut
Kukira sudah lerai
Ternyata belum usai

Pekat mendung tak terbendung
Berlahan runtuh lalu bersimpuh
Langit benar-benar menganga
Rintik sembilu kian terasa

Hujan turun lagi
Kali ini bumi tanpa kendali
Siluet petir penuhi setiap sisi
Badai tertawa sembari menari

Lalu, mengapa kau sembunyi?
Bukankah ini yang kau nanti?
Ia bahkan lebih mengerti prihal keluh
Sedangkan kau masih tak acuh

-Vin's

Antara Aku, Tuhan dan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang