Celakalah, dia yang lupa
Mulai tutupi tirai penuh drama
Duduk melingkar diatas tikar
Semburat senja gagah terbakarNyalakan lilin di sepertiga malam
Bentangkan permadani yang kusam
Dia tuangkan narasi diatas tiga kaki
Dia mulai menata setiap frasaPekat malam, pekat kan jiwa
Gelas di meja isikan air mata
Sesak ruang penuh sandiwara
Si pecundang, yang terbuangCelakalah, dia yang ingat
Buka kembali sinema yang rusak
Terlentang dibawah panggung bulan
Si dalang tua, yang malang-Vin's
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Tuhan dan Semesta
Poetry"Cari diri-Mu dalam semesta ke-Aku-an mu, maka kau akan temukan Tuhan-mu." (nama-Ku)