Hari ini aku berjalan pelan layaknya pelayan kerajaan sambil membawa nampan diatas tanganku yang dilengkapi pesanan makanan sang raja diatasnya, dengan setelan rapih dilengkapi dasi kupu-kupu yang menempel ditempatnya.Pada hari kamis, jum'at dan sabtu seusai sekolah aku selalu berada disini. Di sebuah cafe ala prancis dengan nuansa modern yang dipenuhi oleh mereka yang memakai pakaian branded.
"Silahkan pesanannya pak, 2 porsi steak ya dengan 2 avocado juice. Selamat menikmati." Ucapku ramah.
"Lif, sini dulu sebentar" ucap wanita jelita yang menjadi salah satu pemikat cafe.
Yahh .. ada berbagai macam niat mereka yang datang kesini. Ada yang benar-benar ingin menikmati santapan lezat buatan chef handal kami, ada yang berkumpul bersama teman-teman mereka untuk saling adu pencapaian mereka, ada juga yang terlihat senang saat datang kesini karena dilayani oleh wanita cantik ini.
Namanya Mawar Melcia. Sesuai namanya dia bak bunga yang membawa kebahagian bari para pelanggan. Dengan menyantap makanan enak sambil memandang wajah wanita itu yang melayani pembayaran pelanggan dimeja kasir menjadi salah satu ketenangan bagi mereka yang terpikat kecantikannya.
"Ada apa kak mawar ?" Tanyaku.
"Aku ada urusan sebentar, sekitar setengah jam. Boleh minta buat back up kasir gak ? Plisss." Pintanya dengan membentuk tangan seperti budha.
Apa-apaan itu ? Imut sekali. Hentikan. Atau, dunia akan segera berakhir dengan keimutanmu.
"E .. iya kak gak papa. Biar aku back up. La .. Lagian waiters yang lain juga ada kok. Masih cukup buat antar pesanan pelanggan. Biar aku back up kasir aja."
Kenapa aku ? Kenapa terlihat seperti para wibu nolep yang sedang diajak bicara oleh perempuan. Gagap dan salting.
"Makasih. Kamu benar-benar tampan." Godanya.
Hei .. hei .. tidakkah kau berpikir sebelum mengucapkan kata terlarang yang membuat orang salah paham dan terbang ke langit karena godaanmu ?. Memang benar, perempuan itu musibah terbesar bagi kita kaum pria.
Dia pergi dan terpaksa aku mengganti posisinya untuk melayani pembayaran pelanggan. Sebenarnya aku tidak masalah. Tapi, para pelanggan yang akan bermasalah. Bagaimana tidak ? Yang awalnya seorang malaikat tidak bersayap melayani mereka, sekarang menjadi seonggok sampah sepertiku.
.
.
"Selamat datang, silahkan mau pesan apa ?" Ucapku yang berpikir untuk mendaur ulang sampah sepertiku."Lif, kamu kerja disini ?." Ucap salah satu dari 2 laki-laki sepantaranku.
"Waaaahh.. tidak disangka-sangka." Ucap satunya lagi.
Bisakah kalian pura-pura tidak mengenalku ?. Seperti yang kalian lihat, sebuah pekerjaan terasa berat bila yang ku layani orang yang mengenalku. Tapi, maaf. Aku tidak akan membalas ke sok akraban kalian itu.
Mereka adalah ketua kelasku "Si Pangeran Logam" Faris Hadi dan sekretarisnya "Si Pena Suara". Dua sejoli layaknya biji yang ada dibalik celana laki-laki.
Mereka memang sesuai dengan julukannya. Si Pangeran Logam sosok tampan yang memiliki karisma kuat seakan-akan langkah yang diambilnya merupakan kebijaksanaan mutlak. Dan Si Pena Suara seorang yang memiliki kerja keras dalam urusan pencatatan.
Setelah 30 menit lebih. Akhirnya bidadari itu datang lagi ke meja kasir untuk melanjutkan bagian shift nya. Dan akhirnya pula aku makin terlihat seperti botol air mineral bekas yang dibuang setelah tidak terpakai.
.
.
.
Hari senin kembali tanpa ampun, memaksa kami berdiri dibawah terik matahari, menegakkan simbol hormat kepada bendera negara kami sambil menyanyikan lagu kebangsaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is Inner peace
RomanceCerita berfokus kepada murid SMA yang bernama Alif Ibnu Qoim yang memiliki pandangan berbeda mengenai hidup karena berbagai situasi yang pernah dialaminya membentuk dia menjadi seorang penyendiri yang mencari arti ketenangan sejati. Menurutnya, kete...