Sebuah kisah tentang persaingan, persahabatan, dan proses tumbuh dewasa di tengah kehidupan remaja yang penuh warna.
Hajirin Arafat (Rinz)
Arthur Sunarkho (Sutsujin)
***
kadang baku,
kadang non baku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Di SMA Nusantara, dua sosok dengan dunia yang berbeda saling bertemu dalam konflik yang tak terhindarkan. Hajirin Arafat adalah seorang siswa nakal yang dikenal sebagai biang kerok di sekolah. Dengan gaya hidup bebas, sering bolos, dan selalu terlibat dalam masalah, ia sudah menjadi 'pahlawan' di kalangan teman-temannya. Meski sering bertindak sembrono, Arafat selalu berhasil membuat suasana riuh dan penuh warna, meskipun sering kali harus berhadapan dengan masalah yang lebih besar.
Di sisi lain, ada Arthur Sunarkho, ketua OSIS yang dikenal sebagai siswa pintar, disiplin, dan ambisius. Dengan segala prestasinya, Arthur adalah simbol keberhasilan dan harapan bagi banyak orang, namun ia merasa terjepit oleh tanggung jawab besar yang diembannya. Arthur memegang teguh prinsip untuk menjaga ketertiban dan prestasi sekolah, dan sudah lama menjadi lawan bebuyutan bagi Arafat, yang selalu membuat masalah.
Mereka adalah dua kutub yang bertolak belakang, namun suatu peristiwa tak terduga membuat mereka terpaksa bekerja sama dalam suatu projek event yang di adakan oleh sekolah tersebut. Berbagai masalah muncul yang mengancam eksistensi kegiatan di sekolah dikarenakan oleh mereka sendiri, dan meskipun tidak ada yang mau mengalah, Arafat dan Arthur sadar bahwa jika mereka tidak melakukan kerja sama dan menurunkan ego masing-masing, segalanya bisa berantakan.
Namun, di balik perbedaan karakter dan cara pandang hidup mereka, benih-benih 'persahabatan' dan saling pengertian mulai tumbuh atau mungkin saja perasaan yang lebih dari 'persahabatan'?. Konflik antara keduanya bukan hanya soal persaingan, tapi juga tentang pemahaman diri, pilihan hidup, dan batasan yang harus mereka hadapi untuk mencapai tujuan bersama. Bagaimana Hajirin Arafat dan Arthur Sunarkho bisa menyelesaikan perbedaan mereka? Apakah mereka akan tetap berseteru, atau justru menemukan jalan untuk saling mendukung di tengah segala perbedaan?
TBC lanjut gak? ***
jangan lupa comment & vote:)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
