Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Beberapa menit setelahnya, Yushi pun tiba di apartemen Riku, ia menekan tombol bel. Ketika pintu itu terbuka, tangannya langsung ditarik oleh Riku.
Riku mengunci pintu apartemennya, Yushi terdorong olehnya dan punggungnya mengenai pintu. Riku mengukung tubuh Yushi dan mengunci pergerakannya sehingga sang kekasih tidak dapat bergerak.
"Iku?!"
Riku tidak menjawab pekikan Yushi, ia melemparkan tatapan tajam kepadanya sehingga membuat Yushi sedikit ketakutan.
"Jawab jujur, Yushi ... Jalan sama siapa lo tadi?"
Yushi mengerutkan dahinya ketika mendengar gaya bahasa Riku yang terdengar berbeda. "Aku? Aku tadi cuman disuruhin guru ambil buku paket ke perpustakaan sama ketua kelas kok."
Riku pun merasa jengkel setelah melihat Yushi yang berjalan bersama ketua kelas tadi, dia menatap Yushi dengan tajam, mencoba untuk tenang namun rasanya begitu sulit.
"Kenapa harus dengan dia??"
"Ya kan aku gatau ... Gurunya aja maunya aku sama dia yang ambil buku itu ..." Jawab Yushi sambil menundukkan kepalanya.
Riku mendengus kasar, mencoba untuk tenang. Namun perasaan posesif telah membakarnya.
"Lo yakin dia gak mencoba buat flirting ke Lo?" Tanya Riku penuh selidik.
"Engga! Kami cuman interaksi kaya biasanya aja," jawab Yushi.
Riku yang mendengarnya pun mengacak surainya frustasi, dia ingin mempercayainya, tapi sikap posesif dan cemburunya itu membuatnya sulit untuk percaya.
"Aku gak yakin, Yushi ... Aku benci lihat kamu sama cowok lain, aku takut kamu bakal ninggalin aku ..." Lirih Riku.
Yushi menggeleng keras dan melemparkan tatapan memohon.
"Aku mohon untuk yakin ke aku, Ikuuu. Kami cuman berinteraksi secara normal aja kokk lagian dia tau batasannya kalo aku udah punya kamu. Jangan pikir aku bakal ninggalin kamu, engga Rik, kalo aku ninggalin kamu aku punya siapa lagi ...."
Dia melihat Yushi dengan tatapan melembut, dia ingin mempercayai Yushi, namun posesifnya membuatnya tak terkendali.
"Tapi aku takut, aku takut kamu bakal tertarik ke dia atau orang lain yang lebih baik dariku ..." Ujar Riku lirih.
Yushi menggeleng, ia membelai rahang tegas Riku.
"Kalaupun ada yang lebih baik dari kamu, aku bakal tetap pilih kamu, Iku," ucap Yushi lembut.
