bagian 3

65 8 0
                                    

*
*
*
*
"Apa otak mu menjadi rusak akibat kejadian itu?" Zidan terkekeh dengan senyum mengejek

Zean menatap malas Abang kedua nya itu, saat ini ia sedang tidak mood menghadapi monyet lepas,ia tidak memperdulikan apa yang di ucapkan Abang keduanya itu dan melangkah menaiki anak tangga

"HEY SIALAN! TIDAK SOPAN SEKALI!" Teriak Zidan

"Sudah lah bodoh kau terlihat seperti orang idiot." Ucap Adrian malas dengan tingkah adik nya yang satu ini

"Cih" Zidan berjalan menuju sofa dan duduk dengan tangan di lipat di dada karna merasa kesal

Di posisi Zean saat ini ia sedang melihat meja belajar pemilik asli tubuh ini dan melihat sekeliling kamar nya yang berwarna biru + perak

'cukup sama dengan seleraku' batin Zean

Ia Menganti pakaian nya lalu merebahkan diri di kasur sembari menatap langit langit kamar

Tanpa sadar mata nya terpejam akibat kantuk yang tiba tiba saja menyerang

Di sebuah tempat tepat nya di mimpi Zean yang gelap...dengan di sekeliling nya perumahan yang hancur tak berpenghuni keadaan di sana sedang malam bulan purnama

'sialan ini tempat apa.' batin Zean melihat sekeliling nya

hingga tak lama ada seseorang mengintip di balik salah satu rumah yang hancur seperti nya ia memastikan siapa yang datang

"Em Dean sudah datang..." Ucap pemuda manis di depannya itu

"Hm kau tau namaku?" Tanya Dean

"Aku Zean Brimata..." Jawab pemuda itu yang ternyata adalah jiwa Zean yang asli

"Maaf ya karna memanggil jiwa mu untuk memasuki raga ku.." ucap Zean dengan menundukkan kepala nya dan tersenyum canggung

Dean hanya diam bingung harus berbuat apa ia menatap Zean lalu melihat sekeliling nya

"Tempat apa ini?." Tanya Dean

"Ini...adalah gambaran dari hati dan pikiran ku yang rusak,hampa,suram,dan menyedihkan" jawab Zean

"Hm." Deheman singkat dari Dean karna ia juga sudah tau apa yang sudah di lalu oleh Zean yang asli dan apa yang akan terjadi kedepan nya

"Maaf...aku titip raga ku untuk mu ya?..." Ucap Zean

"Ya.." jawab singkat Dean lagi lagi dia bingung harus bersikap apa,
jujur saja ia kesal karna jiwanya ini ingin istirahat tapi malah hidup kembali

"Kalau begitu..aku akan memberimu beberapa ingatan ku...dan beberapa keahlian ku untuk mu" ucap Zean.

"Pertemuan kita hampir berakhir kamu berbuatlah semau mu dengan raga ku karna itu milik mu sekarang...." Ucap Zean tersenyum pilu

"Ya..kau istirahat lah" ucap Dean ia memeluk jiwa Zean dan memberi kehangatan

"Terimakasih..." Jawab Zean sembari membalas pelukan Dean

Setelah itu Dean terbangun dari tidur nya, ia mendudukkan tubuh nya di tepian
Kasur dan menatap keluar jendela teh ternyata sekarang sudah malam

Ia Merasakan kepalanya berdenging dan teramat sakit..seperti nya ingatan Zean mulai memasuki kepala nya

(Kita panggil Dean menjadi Zean mulai sekarang)

"Tuan muda....nyoya dan tuan besar sudah kembali dan menunggu anda di meja makan" ucap salah satu maid

"Ya" jawab Zean

Zean pun turun dan melihat kedua abangnya serta pria paruh baya yang terlihat bugar yaitu sang Daddy bernama Albert Brimata Azendra dan seorang wanita paruh baya namun masih terlihat bugar adalah sang mommy bernama Alexa Brimata Rajendra.

Mereka yang berada di meja makan terlihat heran dengan kemunculan Zean yang memasang wajah datar, seperti tak peduli dengan sekitarnya, matanya pun gelap seakan tak ada kehidupan di matanya itu

"Lama." Ucap sang Daddy

"Cepat duduk kau membuang waktu saja" ucap Zidan

'CK kaluarga ini membuat ku ingin muntah melihat wajah mereka terutama ondel ondel di sebelah ku ini' batin Zean

*
*
*
*
(Huhuhuhu bingung cikkk)

Dean to ZeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang