bagian 7

51 6 0
                                    

*
*
*
*
Saat Zean sudah sampai di depan mansion

Zean berjalan masuk dan berhenti di depan pintu mansion karna terdengar banyak gelak tawa di dalam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zean berjalan masuk dan berhenti di depan pintu mansion karna terdengar banyak gelak tawa di dalam nya

Zean membuka pintu mansion itu pandanganya nya langung mengarah di ruang tengah dimana ada kedua orang tuanya, kedua Abang nya, empat monyet,dan Liona.

'ah..pemeran utama wanita ' batin Zean menatap Liona

Zean mengabaikan kebisingan tawa dari mereka, Zean berjalan acuh dan hanya ingin kembali ke kamar nya

"Hm aku mencium bau busuk!" Ucap Rendra yang mengeraskan suara nya sembari melirik Zean

"Iya momy juga mencium bau nya ini bau bangkai apa?"

Zean yang mulai langsung berbalik badan

"Itu bau dari tubuh kalian sendiri sialan" ucap Zean lalu setelah nya ia kembali berjalan menuju kamar

Mereka yang mendengar itu lumayan shock terutama Daddy dan momy,mereka heran dengan anak mereka yang satu itu kenapa ia sekarang bisa ngumpat bahkan dengan keluarga nya sendiri?

"Ada apa dengan anak itu? Selalunya ia akan menghampiri kita dan minta perhatian" ucap sang Daddy

"Ntah lah semenjak kejadian ia bangun dari koma nya itu kurasa otak nya tergeser" ucap Adrian

Sementara itu Liona sedang tertawa dengan Zidan, Rendra dan Arjuna

Marchelino dan Dion hanya diam tanpa bicara apapun, sebenarnya ada apa dengan dua monyet ini?

********

Di kamar Zean melepas jaket bulu yang masih ia pakai itu pemberian dari Arthur ,balikin apa nggak ya?

Setelah itu Zean menyalakan penghangat ruangan dan merebahkan dirinya di kasur, hidup nya sungguh membosankan benar benar menyebalkan cerita novel ini!

Zean merenung memikirkan saat ini ia sedang berada di halaman berapa dari novel itu, waktu itu ia hanya membaca halaman 24 di saat Arthur masih di goda oleh Liona belum menjadi pacar

Apakah ia masuk di saat bagian halaman itu? Saat di halaman 22 Zean jatuh dari tangga karna tersengol oleh Abang nya sendiri

'huhu sial banget hidup gua, kangen mama......' batin Zean

"Permisi tuan muda..." Ucap Samuel mengetuk pintu

"Masuk."

"Anda di panggil untuk makan bersama..." Ucap Samuel

"Ambilkan saja makanan ku bawa ke sini, aku akan muntah jika makan dengan manusia menjijikan itu" ucap Zean

"Baik tuan muda.." jawab Samuel lalu undur diri untuk mengambilkan makanan, lalu di berikan pada tuan mudanya

**

Samuel menuruni tangga sendirian

"Di mana anak sialan itu?" Tanya sang Daddy

"Tuan muda tidak ingin makan bersama yang mulia" ucap Samuel menunduk hormat

"Ck dasar anak tak tau di untung" geram sang Daddy

Samuel berjalan ke arah dapur dan untung nya ada dinding pembatas antara dapur dan meja makan, ia mengambil makanan untuk tuan muda nya karna jika tuan besar dan nyonya besar tahu pasti tidak akan di perbolehkan dan akan membiarkan Zean kelaparan

Sesampainya Samuel di kamar Zean ia langsung memberikan makanan itu pada tuan muda nya

"Ini tuan muda..." Ucap Samuel menarik makanan di meja sebelah kasur

"Ya"

*
*
*
*
*
Untuk kali ini singkat dulu dech cerita nyaw untuk bagian 7 cuapek

Maap yaww kalau ada typo ada semacamnya


Dean to ZeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang