Bab 7

3 0 0
                                    

Liam sudah tinggal dengan Sheina selama hampir lima bulan, dan gadis yang sudah dia anggap sebagai putrinya belum mengetahui apapun tentangnya.

Sheina hanya tahu dirinya hanyalah seorang paranormal pengusir hantu sekaligus seorang ilustrator. Liam ingin menceritakan tentang dirinya pada gadis muda yang tampak duduk santai menyesap milkshake vanila di hadapannya sambil bermain dengan Charaka.

Setelah menimang cukup lama, Liam akhirnya memutuskan untuk menceritakan kehidupannya pada Sheina. Pria itu menulis dengan cepat lalu berdehem, mengalihkan perhatian Sheina dan kucing itu.

"Aku ingin menceritakan sesuatu padamu," Liam menunjukkan catatannya pada Sheina.
Sheina menatap Liam tertarik dan mencondongkan tubuhnya ke arah pria itu, "Cerita apa, Om? Apakah tentang kisah masa lalumu?" Tebak Sheina penuh rasa ingin tahu.
Liam mengangguk pelan dan memberi isyarat agar Sheina duduk di sebelahnya.

Liam mengambil buku sketsa dan mulai menggambar, sesekali memberi keterangan pada setiap gambar. Raut wajahnya mengeluarkan berbagai emosi yang selama ini tidak pernah Sheina lihat.

Liam merupakan anak yang tidak diakui keberadaannya oleh keluarga ayahnya karena perbedaan strata sosial. Sejak hidup berdua bersama sang ibu, hingga saat dia berusia enam tahun, pria itu mulai berinteraksi dengan dunia supranatural.

Sang ibu yang menyadari kemampuan Liam kecil memutuskan mengajari tentang dunia supranatural, mengajaknya mengikuti ekspedisi gaib dan berbagai hal supranatural.

Saat Liam berusia sepuluh tahun, ibunya meninggal akibat penyakit yang di derita. Tak lama, ayah kandungnya datang dan membawa Liam tinggal dengan mereka.

Namun, kehidupan Liam di keluarga ayahnya cukup memperihatinkan. Setelah tiga minggu, dia diperlakukan tidak adil oleh keluarga ayahnya. Liam selalu di salahkan dan mengalami penyiksaan, membuatnya tumbuh menjadi pemuda yang pendiam.A1

Hingga saat dirinya berusia lima belas tahun, sebuah kecelakaan menimpanya yang membuat kehilangan kemampuan berbicara. Namun dibalik kecelakaan itu, Liam akhirnya berhasil meningkatkan kemampuan supranaturalnya.

Hinaan dan ejekan terus menimpanya, membuat Liam lebih sering menghabiskan waktu dengan berinteraksi dengan makhluk halus.

Hingga suatu hari, Liam di usir dari rumah akibat sebuah fitnah keji yang dilakukan saudari tirinya. Saudari perempuannya menuduh Liam melecehkannya, padahal Liam sendiri selalu menghabiskan waktu di luar rumah dengan bekerja sambilan.

Liam akhirnya pergi dari rumah ayahnya, kembali ke rumah peninggalan ibunya dan menjalani kehidupan dalam kesunyian sebelum dia bertemu dengan Sheina.

"Om," Panggil Sheina dengan suara melembut dan memeluk pria itu, menepuk-nepuk punggungnya seakan mengatakan semuanya baik-baik saja. "Kamu hebat bisa bertahan hingga sekarang. Aku nggak bisa bayangin kalau jadi Om. Om hebat udah bertahan sejauh ini." Sheina mendongak dan melihat mata pria itu berkaca-kaca.

Liam tersenyum tipis dan mengangguk pelan, mengusap pucuk kepala Sheina dengan lembut seakan mengucapkan terima kasih.
🐾
Sheina menatap ponselnya dalam diam. Tatapannya berubah dingin saat melihat chattingan grup keluarga dari ayah dan ibunya yang begitu harmonis. Tentu saja, tanpa dirinya yang terlibat di dalam percakapan itu.

Sheina melihat bagaimana mereka begitu memanjakan anak-anaknya, mengabaikan dirinya yang juga merupakan anak mereka. Gadis itu mendesah kecewa saat tidak melihat perubahan ayah kandungnya, Arkan.

"Kau bilang akan berubah menjadi ayah yang baik," Gumam Sheina kecewa dan memutuskan keluar dari grup keluarga Arkan. Tak lupa dia memblokir nomor ayah kandungnya lalu menatap Liam yang tengah sibuk membaca di ruang tamu.

Pembuat Onar Kesayangan Tuan BisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang