chapter 01

1K 98 0
                                    

Disebuah kamar yang bernuansa serba merah muda, terdapat seorang gadis yang tengah membaca sebuah buku novel, dengan mimik wajah yang cukup serius, gadis itu hampir mencapai ending dari novel itu.

"huftt...sebentar lagi hampir mencapai ending cerita, aku gatau harus sedih apa senang"

Tak lama terdengar suara petir yang bergemuruh di tengah malam yang tiba tiba di guyur oleh air hujan.

"aku membutuhkan sesutu untuk ku makan" gadis itu beranjak dari kasur nya menuju dapur.

Sementara itu, buku novel tergeletak di atas kasur yang memperlihatkan lembaran 'chapter 197', tiba tiba saja petir mengeluarkan suara yang cukup membuat jantung hampir keluar dari tempatnya.

Petir itu seakan menyambar sebuah buku novelnya, dan tak lama cahaya yang sangat terang keluar dari buku.

Disisi lain, gadis itu tengah menuangkan air dingin dari kulkas ke dalam gelas kaca, tangan gadis itu tergores dan sedikit berdarah saat sedang memegang gelas dan tiba tiba suara petir menyambar tadi.

"huh untung saja tak terlalu dalam pecahan gelas itu menusuk telapak tangan ku" ujar nya.

Tanpa membalut lukannya ataupun mengobatinnya, gadis itu kembali kekamar sembari membawa piring yang berisi pasta, dan segelas air dingin.

Saat gadis itu duduk di kasur dan hendak membaca kembali buku novel nya, tanpa ia sadari, darah yang berasal dari luka itu mengenai buku yang sedang ia baca.

dan beberapa saat kemudian...

Pukul 23:00.

"ahh tidak terasa aku menyelesaikannya secepat ini, aku terlalu dalam membawa alur itu jauh ke dalam hati dan pikiran ku, jadi mungkin aku akan sulit untuk menemukan novel yang lainnya"

Makanan dan minuman yang ia bawa sudah habis sedari tadi, dan gadis itu pun memutuskan untuk tidur lebih awal, karena memang cuaca saat itu sangat membuat nya mengantuk.

"selamat malam Amara, semoga kamu mimpi indah!" ucap gadis yang bernama Amara itu pada dirinya sendiri.

beberapa saat kemudian...

Setelah terlelap nya Amara, tiba tiba saja petir kembali menyambar dan buku novel itu tiba tiba saja terbuka dan menunjukan lembaran 'CHAPTER 01'.

Lalu cahaya yang sangat terang datang lagi dari buku itu, dan seakan menyetret masuk tubuh Amara.

Dengan cepat cahaya itu padam dan buku novel itu menghilang bersamaan hilangnya tubuh Amara yang tengah tertidur pulas.

****

Pukul 09:45 AM

Seorang gadis tengah tertidur lelap di kasur nya, dengan nuansa kamar yang elegant, ditambah beraroma bunga yang sangat harum.

dan...

"JEVANNYA BANGUN KITA HARUS SEGERA PERGI KE AIRPORT SEKARANG, KITA HAMPIR TERLAMBAT!" seorang gadis cantik tiba tiba saja mendobrak pintu dan menghampiri gadis yang tengah tertidur.

Karena gadis yang di panggil Jevannya itu tak kunjung bangun, gadis itu berusaha untuk menarik tubuh Amara dan menyeret nya dengan pelan hingga membuat Amara terbangun dari tidur nya.

"AAAHHH HENTIKAN!!" teriak Amara

Amara terlihat masih mencoba untuk terbangun sepenuh nya.

"Cepatlah bersiap, kalau tidak kita akan tertinggal!, nenek juga sudah selesai bersiap, tinggal kamu Jevannya" gadis itu terus mengoceh di depan Amara.

Saat penglihatanya sudah terlihat jelas, raut wajah Amara terlihat seperti kebingungan.

Gadis itu yang melihatnya juga merasa heran, "Jevannya apa kau baik baik saja?" tanya nya untuk memastikan keadaan Jevannya.

Amara yang mendengar kata yang gadis itu ucapkan, malah semakin membuatnya bingung.

"J-Jevannya? siapa itu?"

TO BE CONTINUE ~

I became the best friend of the female main character Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang