Levi baru saja sampai di indonesia. Ia baru pulang dari luar negeri setelah 3 hari disana menyelesaikan pekerjaannya. Dan, selama disana ia benar-benar disibukkan dengan pekerjaannya sampai tak bisa menghubungi tunangannya. Ah, ia sangat merindukan wanita itu.
"Damian, antar aku kerumah Nola." Ucapnya pada pria yang berada di kursi kemudi.
"Baik, Tuan."
Mobil melaju menuju kediaman keluarga Nola. Levi memandangi jalanan yang lumayan hari ini. Pikirannya bertanya-tanya tentang bagaimana kabar wanitanya itu. Ia ingin meminta maaf karena tak menghubunginya sedari lusa bahkan saat pergi pun tak ada yang mengetahuinya. Wanita itu pasti khawatir.
Mobil hitam mereka sampai dikediaman Nola. Ia turun dari mobilnya, lalu memandang bangunan besar berwarna putih itu. Langkah kakinya mulai menuju pintu rumah, ia menekan bel beberapa kali.
"Siap–a?" Roseline terkejut dengan kehadiran Levi. Wanita itu meneliti pria dihadapannya dengan teliti. Benar, ini Levi tunangan putrinya.
Wajahnya seketika datar. "Mau apa kamu kesini?!" Ucapnya sedikit berteriak. Hal itu tentu saja mengganggu pendengaran suaminya yang sedang berada diruang kekuarga tak jauh dari sana.
Darwin byang mendengar teriakan sang istri langsung bangkit dan menghampirinya. "Ada ap——KAMU!" Tunjuknya pada Levi.
Levi, pria itu menatap kedua orang tua wanitanya dengan bingung. Mengapa sikap mereka seperti itu padanya? Apakah dirinya melakukan kesalahan?
"Mi. Pi——"
"MAU APA KAMU KESINI?!" Darwin begitu emosi melihat wajah pria yang telah melukai hati putrinya. Sungguh, ia sebagai sang ayah merasa sakit mendengar keadaan putrinya sekarang.
"KAMU BELUM PUAS MENYAKITI PUTRI SAYA DENGAN PEKHIATAN MU, HAH?!"
Levi semakin tak paham dengan ucapan Darwin. Dirinya mengkhianati Nola? Bahkan, sedari kemarin ia hanya mengurung diri disana untuk menyelesaikan pekerjaannya. Lalu, bentuk pengkhianatan seperti apa yang ia lakukan pada wanitanya?
Darwin mengambil ponselnya dari dalam saku celana, ia lalu mengotak-atik ponselnya sebentar. "Lihat! Bukankah ini kamu?!"
Levi terkejut melihat foto itu. Dari gaya rambut serta jam yang pria itu pakai memang terlihat seperti dirinya. Tapi, itu bukan dirinya! Ia takkan sudi mencium wanita lain selain Nola.
"Mi, Pi, itu bukan saya. Saya sedari kemarin berada di luar negeri untuk menyelesaikan masalah di perusahaan sana. Saya minta maaf tak mengabari siapapun tentang kepergian saya hari itu. Kepergiannya begitu mendadak dan saya benar-benar tak bisa mengirim pesan pada siapapun karena pekerjaan yang menumpuk." Catat! Ini adalah ucapan terpanjang Levi dalam 1 tahun ini.
Roseline dan Darwin sedikit tergoyah mendengar penjelasan Levi. Wajah pria itu tercetak jelas guratan lelahnya. Jika ucapannya memang benar, lalu siapa pria dalam foto itu?
"Apa saya perlu menunjukkan bukti cctv dimana saya berada sedari kemarin?" Tawar Levi yang langsung dianggukki pasutri baya itu.
Damian mendekat dengan laptop di tangannya. Disana, bisa mereka lihat bagaimana kegiatan Levi selama 2 hari berturut-turut disana. Pria itu hanya duduk di kursi kerjanya sembari mengerjakan dokumen yang begitu banyak. Bahkan, pria itu sama sekali tak beranjak dan tertidur disana. Astaga, malang sekali pria itu.
"Jika itu bukan kamu, lalu siapa?" Ujar Roseline membuat mereka terdiam.
Levi terdiam, memikirkan siapa pelaku yang mengirim foto itu pada wanitanya? Apa tujuannya? Sial! Sepertinya, ada yang ingin bermain dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Couple (21+)
Teen FictionLevi Marcellus & Nola Alessandra. Siapa yang tak mengenali mereka? Couple goals dengan umur yang lumayan jauh. Levi berumur 29 tahun, sedangkan Nola berumur 24 tahun. Meskipun begitu, keduanya terlihat sangat serasi dan menjadi perbincangan hot dima...