Velcoris

45 8 0
                                    

Di dalam kereta yang bergoyang pelan mengikuti kontur jalanan, Silencia menatap Ares penuh rasa ingin tahu. "Kenapa di Sevrille Bay tidak ada polar night?" tanyanya polos, mencoba memahami fenomena yang tampak begitu asing baginya.

Ares tersenyum, lalu menjelaskan, "siklus siang dan malam di Duchy, Frostgard dan Sevrille Bay memang berbeda. Ketiga kota ini adalah anomali di Utara Tengah, sehingga tidak mengalami malam kutub seperti wilayah Utara lainnya." Ares berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan nada serius. "Kali ini kita menuju Velcoris, wilayah yang jauh lebih utara. Di sana, saat ini terjadi polar night."

Silencia mendengarkan dengan penuh perhatian, membayangkan langit gelap tanpa matahari selama berhari-hari. "Polar night ... kedengarannya misterius dan agak menyeramkan," gumamnya, membayangkan kegelapan tanpa akhir.

Ares mengangguk, memahami rasa penasarannya. "Di satu sisi, hal itu memang luar biasa, tapi hidup di bawah langit yang tak pernah disinari matahari membuat kehidupan jadi lebih sulit. Begitu banyak yang harus beradaptasi di sana, baik manusia maupun alam itu sendiri. Ini akan menjadi perjalanan yang menantang, kau akan melihat betapa kuatnya mereka yang tinggal di Velcoris."

Percakapan mereka berlanjut, menyelami misteri Utara yang semakin menarik Silencia. Baginya, perjalanan ini bukan sekadar menjelajahi tempat-tempat asing, tetapi juga sebuah upaya memahami dunia yang lebih luas dari yang pernah ia bayangkan.

Silencia mengalihkan pandangan dari jendela, rasa ingin tahunya semakin besar. "Kalau begitu, bagaimana penduduk Velcoris bisa bertahan hidup di tengah kegelapan polar night? Rasanya hampir mustahil."

Ares tersenyum lagi pada wajah antusias Silencia, mengapresiasi semangatnya memahami daerah yang menjadi tujuan mereka. "Penduduk Velcoris hidup dengan kemampuan bertahan dan sikap bijaksana yang diwariskan turun-temurun. Di Velcoris, persediaan makanan adalah prioritas utama. Selama bulan-bulan di mana matahari masih bersinar, mereka bekerja keras menanam tanaman tahan dingin dan berburu, menyiapkan bekal untuk masa polar night yang panjang."

Silencia mendengarkan dengan penuh minat, membayangkan penduduk yang bekerja tanpa kenal lelah, memanfaatkan setiap detik cahaya.

"Selain itu," lanjut Ares, "mereka memanfaatkan tumbuhan langka di sekitar Velcoris. Ada beberapa jenis lumut dan tanaman yang tumbuh di bawah es, kaya nutrisi dan bisa digunakan sebagai obat. Mereka juga memiliki teknik khusus dalam membangun tempat tinggal yang menjaga suhu agar tetap hangat."

Mata Silencia berbinar, kagum. "Luar biasa sekali. Mereka hidup dalam kondisi yang begitu keras, tapi tetap bisa bertahan. Betapa kuatnya mereka."

Ares mengangguk, turut merasakan kekaguman yang sama. "Benar. Di Velcoris, kekuatan bukan sekadar soal fisik, tapi juga kemampuan untuk hidup dalam keharmonisan dengan alam. Mereka selalu tahu cara untuk tetap bertahan, tak peduli betapa gelap atau kerasnya kehidupan di sana."

Percakapan mereka menggugah Silencia, seolah memberikan pemahaman baru tentang kekuatan manusia dan ketahanan jiwa dalam menghadapi segala tantangan.

....

Di balik kegelapan pekat yang menyelimuti Velcoris, Julius duduk bersama Count Dragan dan beberapa bangsawan lainnya di sebuah ruangan yang remang-remang. Ruang pertemuan itu dingin, nyaris tanpa penerangan kecuali beberapa lilin yang berkedip-kedip di sudut ruangan. Wajah mereka semua tampak serius, penuh tekad dan ambisi, bersiap merencanakan langkah-langkah besar yang akan mengguncang tatanan kekuasaan wilayah Utara.

Count Dragan berbicara dengan suara rendah, hampir berbisik, tapi nada bicaranya tegas. "Yang Mulia Pangeran Julius, semua sudah kami siapkan. Pasukan bayangan dan orang-orang kepercayaanku hanya menunggu aba-aba untuk bergerak."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Duke's Adopted Daughter (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang