"sejauh apapun kau menyembunyikannya, seorang ibu akan memiliki ikatan batin yang kuat pada anaknya"
Kini keluarga inti dari Kerajaan shandowfell berkumpul di sebuah ruangan yang di sebut sebagai ruang rahasia keluarga, ruangan ini hanya di ketahui oleh Raja terdahulu Roley, Ratu khania, Raja Quade dan Pangeran kedua Anwealda.
"Jelaskan sekarang padaku Roley, kenapa gadis ini memanggilmu ayah" tanya Ratu Khania yang degan jelas memperhatikan Aleena sedari tadi yang sedang menutupi dirinya di balik badan ayahnya yang tinggi
"dia adalah putri kita yang dahulu aku sembunyikan saat para peri ingin mengambilnya dari kita" dengan berat hati dan terpaksa Roley harus memberitahu indentitas asli Aleena
"apa maksudmu Roley? Bukankah dengan jelas kalian mengatakan padaku putriku sudah meninggal disaat aku melahirkannya?" tanya khania Kembali
"ibu maaf, ayah tidak bermaksud berbohong kepada ibu selamaini, ini semua ayah lakukan untuk kebaikan ibu" kini Quade membuka suaranya untuk menenangkan situasi yang saat ini mulai menegangkan
"kau juga mengetahui semua ini Quade?" tanyanya yang tak di sambut jawaban apapun
"Mengapa? mengapa kalian dengan tega memisahkan ku dengan putriku?" ucap khania yang mulai mengeluarkan air mata
"khania dengarkan dulu penjelasanku-" ucapan roley langsung di sanggah oleh khania
"penjelasan? Bukankah ini sudah jelas ? kalian dengan jelas membiarkan ku menderita selama ini karena aku merasa gagal melahirkan putriku? Apa kalian merasakan apa yang ada di benakku saat aku tau putriku meniggal dunia bahkan di saat aku belum melihatnya ?" emosional khania mulai tidak terkendali ia mulai menangis terseduh merenungi kebohongan yang selama ini di berikan kepadanya
"cukup sudah." Pangeran Anwealda mulai angkat bicara dengan situasi yang terjadi saat ini "tidakkah kalian sebagai orang tua harus saling memahami? Ibu cukup!, ayah melakukan ini agar putri kecil itu tidak di bawa oleh para peri, dan ibu' bukankah kau akan jauh lebih menderita melihat putrimu di bawa oleh kaum peri dan tidak akan pernah bertemu dengan ibu lagi" jelas Anwealda dengan bijaksana menengahkan situasi
"kau tau apa Anwealda? Apakau tau apa yang ibu rasakan selama 15 tahun ini-" belum sempat khania selesai berbicara Anwealda sudah memotong ucapannya
"aku tau apa yang ibu rasakan, aku dengan jelas menyaksikan selama 15 tahun ini apa yang ibu rasakan, tapi ibu' tidakkah kau merasa kasihan kepada dirimu sendiri yang terus menyalahkan keadaan. Kini putri kecil ini sudah Kembali ke rumah ini, ibu tidak perlu menangisinya lagi. Bukankah lebih baik kita menyambutnya dengan gembira" jelas Anwealda
"Anwealda! jaga bicaramu pada ibu" sentak Roley sebagai seorang ayah yang tidak pernah mengajarkan ketidaksopanan kepada kedua anaknya
"sudah tidak perlu ribut lagi" potong Quade lalu ia maju menuju kepada Aleena yang terus berada di belakang ayahnya
"Aleena" panggil Quade dengan nada yang lembut "benar bukan namamu Aleena?" Tidak ada jawaban apapun dari Aleena, Aleena hanya mengangguk atas pertanyaan Quade
"dia takut dengan mu" singgung Anwealda yang kemudian menghampiri Aleena
"hei gadis kecil, aku adalah kakak keduamu, bagaimana kalau kita berkenalan" Anwealda menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Aleena, Aleena tidak menolaknya sama sekali ia langsung menyambut tangan Anwealda dan Anwealda pun di buat tersenyum oleh Aleena.
"ayah... aku ingin pulang" ucap Aleena berbisik dengan Roley
"sebentar ya sayang" jawab Roley sembari mengelus ujung kepala putrinya
"iya Aleena kau harus berkenalan dulu dengan saudaramu dan ibu" sambung Quade
"ibu?" tanya Aleena "ibuku ada di rumah saat ini, dan aku sudah mengenalnya sedari kecil" jelas Aleena mengingat Selina sebagai ibunya.
"Aleena..." panggil khania yang kini menghampiri Aleena "putri ibu" ucap khania yang mengelus ujung kepala Aleena dengan lembut "kau benar-benar mirip dengan ibu, mata indah itu sama seperti mata keluarga Fathia" jelas khania yang memperhatikan mata coklat terang bercahaya Aleena
Meski warna mata khania dengan Aleena berbeda tapi keduanya memiliki kemiripan tersendiri. Khania memiliki mata hijau yang bercahaya dan jernih sementara Aleena memiliki mata coklat bercahaya seperti bulan.
"ibu? Apakah ibu yang di ceritakan oleh ibuku sewaktu kecil?" tanya Aleena yang kemudian menoleh kepada Roley
"iya Aleena, dia adalah ibu yang melahirkanmu. Dan ibu Selina adalah ibu yang membesarkanmu" jelas Roley
"mata ini indah sekali" ucap Aleena sembari mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah khania
Terbawa oleh suasana dan rasa rindunya kepada putrinya Selama 15 tahun, tak tertahankan lagi mata khania pun mengeluarkan rintikan air mata Bahagia, baginya seakan ini adalah sebuah keajaiban untuknya bisa bertemu Kembali dengan putri kecil yang dahulu ia tunggu-tunggu lahir kedunia.
Bersambung
terimakasih untuk semuanya yang sudah mampir membaca aleena shandowfell
sampai bertemu lagi di part selanjutnya☺️
Akun Sosmed:
Ig: exyll0.au_via
Tiktok : selvia1908

KAMU SEDANG MEMBACA
Aleena shadowfell
FantasiAleena gadis cantik berambut coklat terurai panjang dan memiliki mata coklat yang indah serta warna kulit putih cerah, tumbuh di keluarga kerajaan terpandang yang memiliki kota dengan alam yang begitu indah... Tapi di balik semua itu, Aleena tumbuh...