WARNING⚠️ Dilarang Keras untuk men screenshot cerita ini untuk hal yang tidak baik seperti mengcopy paste, Dilarang Keras plagiat untuk masuk ke sini
Enjoy
H A P P Y R E A D I N G💞💐
Chapter Six: perfect appearance
📍Kediaman Keluarga Bumi
Bumi berdiri di depan cermin, membenarkan dasi hitamnya sambil menarik napas panjang. Suara ribut dari ruang makan kembali terdengar, memecah keheningan pagi itu. Bumi menghela napas berat, perasaan enggan dan lelah menguasai hatinya. Ini bukan pertama kali, keributan seperti ini selalu terjadi setiap pagi dan malam, menjadi alasan utama mengapa Bumi merasa enggan pulang ke rumah.
Orang-orang selalu mengira hidup Bumi sempurna, dilihat sebagai anak dari keluarga yang harmonis dan penuh kasih. Mereka tak pernah tahu bahwa topeng yang dikenakan Bumi begitu tebal. Di balik senyuman dan sikapnya yang ramah, ada rahasia pahit yang dipendamnya rapat-rapat. Sejak kecil, Bumi tak pernah merasakan kasih sayang sejati dari kedua orang tuanya. Ketegangan itu bermula saat ayahnya ketahuan memiliki istri dan anak lain di luar sana—anak yang lahir sebelum Bumi. Pengkhianatan itu berakar dari keinginan ibunya yang sempat menolak untuk memiliki anak di usia muda, yang akhirnya memberi ruang bagi perselingkuhan ayahnya. Anak dari perempuan lain itu adalah kakak tiri Bumi, fakta yang tak pernah diterima sepenuh hati oleh keluarganya.
Bumi melangkah ke ruang makan, menatap kedua orang tuanya yang sedang bertengkar hebat. Wajahnya penuh kelelahan, tetapi matanya menyiratkan keberanian yang selama ini tersembunyi.
“Kalian bisa berhenti berantem gak? Aku capek dengar suara kalian berteriak-teriak setiap hari,” ucap Bumi, nadanya tegas namun bergetar.
Mata ayah dan ibunya sejenak beralih padanya, terdiam oleh ketegasan putra mereka.
“Kalau begini terus, lebih baik aku yang pergi dari rumah ini,” lanjut Bumi, suaranya pecah dengan kemarahan dan keputusasaan.
Bumi menggelengkan kepala, menatap mereka dengan mata yang penuh luka. “Pah, Mah, selama ini Bumi diam bukan karena Bumi gak peduli. Bumi capek harus pura-pura di depan semua orang cuma demi jaga nama baik keluarga ini. Keluarga yang aku rasa gak punya rasa kekeluargaan sedikit pun!”
Suasana ruangan mendadak hening. Kata-kata Bumi menggema di kepala mereka, menyisakan rasa bersalah yang menusuk. Tapi bagi Bumi, ini adalah pertama kalinya ia berani jujur, dan entah mengapa, meski perih, ada rasa lega yang menjalar di dadanya.
"aku pergi dulu!" ujar Bumi yang kemudian keluar dari rumahnya.
📍Aula Gedung Peragaan Busana
“Guys, gimana? Udah siap belum?” tanya Senja, sambil memutar tubuhnya sedikit untuk memperlihatkan kebaya yang ia kenakan. Mata cokelatnya bersinar, menyiratkan kepercayaan diri yang baru.
Bulan membuka mulutnya sedikit, lalu tersenyum lebar. “Oh. My. God. Senja, you look stunning! Makeup natural lo bener-bener flawless, ditambah gaun ini, dan rambut lo yang elegan... Perfect combination, beneran deh!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Untuk Senja
RomanceAku tahu mereka bilang aku adalah pembawa sial, bahwa kehadiranku menyebabkan semua ini. Ayah pergi tepat empat jam setelah aku lahir, dan lima tahun kemudian, bunda menyusulnya. Sejak itu, orang-orang tak pernah berhenti membicarakan cinta mereka y...